12 :: Spesial

85 3 7
                                    

Elvira menatap kesal jalanan kota yang mulai padat kendaraan.Memikirkan ucapan Bu Dewi tadi membuatnya makin kesal saja.

Kalian tau apa hukumannya?

Rara,gadis yang dikenal sebagai coldgirl  harus membaca puisi setiap senin saat upacara. Dan itu berlangsung selama 1 bulan.

Kurang hebat apa lagi coba?

Dan kini yang bisa Rara lakukan hanyalah menggerutu kesal selama di perjalanan. Tangannya meremas stir motor dengan kuat. Berharap emosinya segera berkurang.

"Shit!"

Gadis itu mengerem mendadak saat melihat seseorang di hadapannya. Rara sudah sampai di jalan perumahan rumah kakeknya saat matanya menangkap sebuah objek yang membuat emosinya semakin naik.

Bara dan gerombolan menghadang jalannya.

"Hai,cantik. Ketemu lagi sama gue."sapanya.

"Minggir."

Bara mendekati Rara yang kini sudah memasang wajah garangnya.

Siaga 1.

"Lo abis tawuran dimana,ha? Berantakan banget penampilan lo."dengus Bara.

"Bacot. Minggir atau gue tabrak."dingin Rara lagi.

Bara mengulas senyumnya. Tanpa ada yang menduga,tangan Bara segera menyambar kunci motor milik Rara yang masih tertancap di tempatnya.

Sudah pasti Rara menunjukkan raut tak bersahabatnya.

"Mau lo apa,ha? Jangan jadi pengecut lo."ketus Rara seraya turun dari motornya.

Tangan kanannya sudah mencengkeram helm miliknya.

"Mau gue? Gak perlu lo tanya. Gue mau banci itu jadi pembokat gue."balas Bara enteng. Ia memainkan kunci yang ada di jari telunjuknya.

"Cih. Jangan harap gue nyerahin temen gue segampang itu."desis Rara.

Bara sudah menyangka jawaban Rara. Karena itu ia sudah mempersiapkan sesuatu yang spesial bagi gadis dihadapannya.

***

"Bas,lo nyari siapa sih?"

Bastian yang merasa namanya disebut mengalihkan pandangannya.

"Elvira. Kenapa dia gak ada ya?"balas Bastian bingung.

Salah satu temannya menyahuti ucapan Bastian."Lah,dia kan di skors 2 hari,mulai hari ini. Lo gak tau Bas?"

Bastian menggeleng.

"Kenapa emang?"

Lagi,temannya mendengus."Tadi dia abis berantem sama Kak Ian. Trus ke ruang konseling sama Bu Dewi."

Bastian bahkan terbelalak mendengarnya."Kak Ian?! Yang jago beladiri itu?!"

Teman temannya mengangguk. Membuat Bastian menghela nafasnya panjang.

"Gila tuh cewek. Bisa bisanya berantem gak mandang lawan."lirih Bastian.

"Yang lebih gila itu lo kali,Bas. Bisa bisanya suka sama cewek kayak Rara yang lo bilang gila."celetuk temannya uang lain.

DUKK

"Rese lo!"kekeh Bastian setelah menjitak kepala temannya.

***

Sementara ditempat lain,Nathan dkk sedang menikmati udara di roof top dengan benda kecil yang sesekali mereka hisap di sela sela jari tangan.

"Nat,lo masih inget Bara dari SMA Cakra?"

Nathan menoleh menatap Dicko,"Kenapa lagi?"

"Lo tau kan Dilla yang dulunya cupu,sekarang jadi cewek hits itu?"Nathan mengangguk.

"Kemaren,gue gak sengaja liat Bara lagi ngobrol di cafe high five."ujarnya lesu.

"Bisa dibilang lo cemburu. Ya kan?"balas Nathan merespon.

Dicko hanya sanggup mengangguk. Raut wajahnya terlihat sendu mengingat gadis yang ia suka jalan dengan musuh bebuyutannya.

"Santai aja. Ntar gue bantu deket deh,"support Nathan,diikuti Rano dan Aldo.

"Selagi Bara ada,pasti bakal susah,Nath."desahnya lemas.

Nathan berdecak,"Cowok apa cewek sih lo?!"

"Tapi Nath--"

"Yakin deh,Dilla bakalan milih lo ketimbang si kutil badak itu."lanjut Natham meyakinkan.

"Thanks udah support gue,"ujar Dicko dengan senyum tipisnya.

"Itulah gunanya teman,bego!"

***

"Gak usah basa basi! Buruan ngomong!"paksa Rara sudah terpancing emosinya.

Bara tertawa pelan,"Oke,oke. Gue cuma mau bilang. Dilla,akan jadi target gue selanjutnya."

Usai mengatakannya Bara melempar kunci di tangannya pada Rara. Lalu melenggang pergi tanpa merasa bersalah sedikitpun karena sudah memancing emosi Rara.

"Brengsek. Jangan berani main main sama gue."geram Rara ditempat.

Ia menatap tajam punggung Bara yang kian menjauh.

"Gue gak akan segan buat lo menderita kalo sampe Dilla lecet sedikit aja. Camkan itu."desisnya dengan seringai di wajah.

***

Setelah sekian lama hiatus,akhirnya up juga😁😁 Tau kok tau kalo part ini pendek   -.-

Harap maklum,lagi puasa,otaknya ikut ngadat.

Btw,makasih yang udah mau nge vote cerita aku ini😊Aku gak nyangka kalo cerita absurd ini bakal ada yang baca,

Minta persetujuan kalian dulu nih,

1.The Diary of Elvira pengennya di unpub atau tetep lanjut.

2.Di unpub trus di revisi,dengan kata lain semua di rombak dari awal.

3.Lanjut aja dengan alur sama.

Butuh jawaban kalian banget😣😣Jadi plisss,kasih komen kalian,karena cerita ini gak akan berlanjut tanpa adanya pembaca.

Udh gtu dulu aja,met buka puasa semua ^_^

Cium jauh dari author😘😘😘

The Diary of ElviraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang