Part 05

1.3K 152 129
                                    


Love is...

I need you!





🕊🕊🕊





Tidak terasa waktu cepat sekali berlalu, Hina benar-benar bersyukur bisa bertemu lagi dengan Jaemin, apalagi sampai bertetangga dengannya. Hina sangat terbantu karena selama ini ia selalu diurusi oleh kakaknya. Tapi sekarang, yang niatnya mau mandiri malah sering ngerepotin Jaemin.

Dikit-dikit Jaemin, apa-apa Jaemin, Hina sempat heran kenapa dia bisa percaya gitu aja sama cowok itu. Kayak pagi ini, shower di kamar mandi Hina rusak dan langsung manggilin Jaemin. Padahal sebelum ada Jaemin, dia langsung protes sama si pemilik gedung.

"Kayaknya emang macet dari pipanya deh, mending lo mandi di tempat gue aja dulu. Ini biar gue yang lapor sama Ibu Kim" kata Jaemin, ngelirik Hina yang berdiri di belakangnya hanya dengan handuk yang melilit di badannya.

"Hhh.. yaudah deh," dengus Hina. Meraih peralatan mandinya sebelum keluar dari flat miliknya.

"Seriusan lo mau keluar cuma pake handuk?" tanya Jaemin sambil senyum geli.

"Iyalah! Siapa juga yang mau liatin, rumah kita paling ujung jugaan" kata Hina cuek.

"Serah deh, gue sih cuma mau ngingetin aja. Siapa tau ada orang mesum di luar sana yang sering ngawasin lo" ujar Jaemin nakut-nakutin Hina.

"Ada kok,"

"Hah?" Jaemin kaget. Buru-buru nyamperin Hina dan menutupi tubuh cewek itu dengan jaket. "Hati-hati dong Na! Kalo lo gimana-gimana kan gawat. Kak Yuta udah mercayain lo ke gue,"

"Apaan sih Jaem, gue cuma ke sebelah. Lebay" Hina menepis jaket di bahunya.

"Hina!" bentak Jaemin.

"Ga ada! Gue boong doang, duh" Hina kesel, acara mandinya makin ke-pending.

"Tetep aja. Pake!" perintah Jaemin, kembali menyampirkan jaket ke bahu cewek itu.

"Serah deh!" Hina langsung melengos keluar dari flat, setengah jam lagi dia ada kelas, tapi dia masih belom mandi juga.





🕊





Hina menyelesaikan ritual mandinya dengan cepat, buru-buru ia mengenakan handuknya kembali dan langsung keluar dari kamar mandi Jaemin. Perlengkapan mandinya ia tinggalkan saja, paling tar malem dia mandi disini lagi.

Baru keluar dari kamar mandi, Hina tersentak mendapati cewek cantik dengan rambut panjang hitamnya melototin Hina yang cuma make handuk.

"Kamu siapa?" tanya cewek itu nunjuk Hina kaget.

"Oh, aku.. aku.." Hina kalut. Pikirannya mendadak blank, ini pertama kalinya dia ngeliat ada cewek yang mampir di flat milik Jaemin. Padahal cowok itu ngakunya ga punya pacar. Mampus lah Hina kalo sampe dia di cakar sama pacar Jaemin ini.

Saking lamanya Hina ga nyaut, suara pintu rumah terbuka dan menampilkan Jaemin yang masuk membawa kresek di tangannya.

"Na lo pasti lupa bawa daleman deh" ujar Jaemin yang ga ngeliat situasi di dalam sana.

Ekspresi cewek di hadapan Hina ini semakin horor. Jaemin membalikkan badannya setelah menutup pintu, cowok itu seketika menganga mendapati flatnya tidak hanya di hampiri oleh Hina, tapi juga kakak sepupunya. Gawat!

"Kakak?" pekik Jaemin dengan suara tercekat, kresek yang dibawanya sampai jatuh ke bawah.

"Bagus ya, udah bisa ngajak cewek ke rumah" ujar cewek itu sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

(✔️) What Is Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang