02. Alex Damatha Mckenzie

34.9K 1.1K 14
                                    


Alex menghembuskan nafas berat, sambil matanya meneliti laptop yang menyala menampilkan data-data perusahaan yang harus ia kerjakan.

Tangannya dengan terampil mengetik pada keyboard laptopnya. Ia menguap dengan lebar.

Semalam Alex pulang pukul 3 dini hari. Ia mampir ke club malam dan meminum beberapa gelas di sana.

Bukan tanpa alasan Alex melakukan itu, ia lelah dengan pekerjaan yang ada di kantornya. Makanya untuk menjernihkan pikiran, Alex memilih bersenang - senang di club itu.

Selain pekerjaan di kantornya, Alex juga memiliki alasan lain. Ia memikirkan omongan mommy nya semalam.

Flashback on

"Alex, kamu itu udah cukup umur buat nikah. Mommy juga pengen cepet - cepet punya cucu" ceramah mommy Alex.

Alex yang sedang duduk di sofa empuknya hanya menatap malas ke arah mommy nya. Bukannya tak sopan, hanya saja Alex merasa bosan dengan permintaan mommy nya yang terus menerus berkata seperti itu.

Alex juga ingin menikah, tapi tidak sekarang. Ia masih menikmati masa mudanya untuk bersenang - senang.

"Mommy, Alex juga pasti nanti akan menikah. Tapi nggak sekarang. Alex masih pengen sendiri." Jelas Alex dengan sabar menanggapi omongan mommy nya.

Sedangkan daddy nya hanya menatap kearah ibu dan anak tersebut sambil duduk menikmati kopinya. Tak ada yang bisa di lakukannya, Alex sangat keras kepala.

"Pokoknya mommy gak mau tau, kamu harus cepat - cepat nikah. Kalo enggak, mommy sama daddy bakal jodohin kamu sama rebecca anak temen mommy. Kamu pasti tau kan ?" Paksa mommy Alex, ia tak tau lagi harus menasehati Alex dengan cara apa.

"Alex nggak mau mom. Kenapa pake acara di jodohin segala sih ? Emangnya Alex nggak laku apa ?" Balas Alex dengan nada kesal.

"Kalo kamu laku, mana mungkin saat ini kamu masih sendiri aja." Marah mommy Alex.

"Itu kan kemauan aku mom" kata Alex, ia mencoba bersabar dengan sifat mommy nya itu.

"Sudahlah mom. Jangan ribut - ribut seperti itu. Daddy pusing melihat kalian adu mulut kaya gitu" potong daddy Alex. Kali ini ia berbicara karena terlalu pusing dengan ocehan ibu dan anak nya tersebut.

Flashback off.

*****

Sampai saat ini ucapan mommy nya masih terngiang - ngiang di otaknya. Meskipun ia malas dengan permintaan mommy nya, bukan berarti Alex hanya menanggapi dengan masuk telinga kanan keluar telinga kiri.

Ia sangat tahu perempuan bernama rebecca itu. Rebecca adalah anak teman dekat mommy nya. Rebecca juga merupakan tipikal perempuan yang agresif kepada Alex, dia sangat terobsesi terhadap ketampanan dan kekayaan yang Alex miliki.

*****

Alex mengambil telepon yang ada di meja kantornya. Ia akan menghubungi sekretarisnya untuk meminta jadwal hari ini. Apakah ada meeting penting atau tidak.

"Hallo Sherly, bisa masuk ke ruangan saya sebentar ? " tanya Alex dengan nada pelan. Kepalanya bener - benar pusing.

"Baik pak, tunggu sebentar" jawab sekretaris Alex yang bernama Sherly tersebut.

"Oke" jawab Alex. Lalu ia memutuskan panggilan nya.

Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu.

Fake Love With BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang