24. Who?

23.3K 742 32
                                    

Jgn lupa vote dan comment :D

Sorry for typo :)

Happy reading :*

-

Matahari pagi mulai masuk melalui celah-celah jendela kamar. Bermaksud membangunkan para penghuninya.

Namun, tampaknya usaha dari sang surya sia-sia. Bahkan kedua insan itu kini masih bergelung nyaman dengan selimut putih untuk menutupi tubuh polos mereka dan sprey yang sangat berantakan.

Ya, mereka adalah Alex dan Nichole. Posisi tidur mereka saat ini adalah Alex yang menumpangkan salah satu kaki nya memerangkap kedua kaki Nichole dan Nichole menyerukan kepala nya ke leher Alex.

Tak berapa lama kemudian, salah satu dari mereka terbangun lebih dulu. Alex, ia terbangun dan langsung saja bibirnya tersenyum sangat lebar bahkan bisa bikin orang merinding melihatnya.

Alex teringat kejadian semalam yang membuat ia tersenyum begitu lebar pagi ini.

Yang jelas, Alex merasa bangga karena ternyata dialah orang yang pertama untuk Nichole. Ia juga merasa bahagia karena Nichole mampu menjaga kesuciannya.

Apalagi ini New York, dimana kesucian jelas bukan keharusan. Bahkan banyak perempuan di bawah umur yang sudah tak suci lagi.

Masih teringat dengan jelas di pikiran nya bagaimana Nichole mengeluarkan air mata karena merasa kesakitan. Alex sempat sedih tadinya, ia tak tega. Namun semua sudah di ambang batas, sudah kepalang dan harus segera di tuntaskan.

Tangannya terulur menepikan rambut yang menutupi wajah cantik wanitanya, karena sekarang bukan gadisnya lagi. Dalam hati Alex bersyukur bisa mendapatkan wanita sebaik dan secantik Nichole.

"Cantik.." lirih Alex takut membangunkan tidur nyenyak Nichole.

Hembusan nafas Nichole yang menerpa dadanya membuat sesuatu di bawah sana tegang kembali.

Shit !!

"Engghh..." Nichole menggeliatkan badannya dan mengucek matanya.

Cup

Nichole terkejut saat tiba-tiba Alex mengecup bibirnya.

"Morning kiss..hehehe" kekeh Alex. Ia mengusap kepala Nichole sayang.

"Ishh..dasar mesum" kesel Nichole sembari mengerucutkan bibirnya.

"Emang, yang tadi malem nyerang aku duluan siapa ya ?" Tanya Alex pura-pura polos.

Untuk sesaat Nichole terdiam bingung. Otaknya kalo pagi-pagi suka mendadak lemot.

Tapi kemudian ia mengerti maksud pertanyaan Alex.

"Ihh...diem" Nichole langsung menubrukan kepalanya ke dada Alex berusaha menyembunyika rona merah yang sangat kentara di pipinya.

"Hahaha...kenapa sih?" Tanya Alex.

"Malu.." cicit Nichole. Ia melingkarkan tangannya di leher Alex.

Pokoknya Nichole gak mau Alex melepaskan pelukannya. Ia sungguh malu.

Tadi malam, entah apa yang membuat Nichole begitu agresif, jadi sekarang ia benar-benar malu. Harusnya kan yang duluan itu laki-laki nya, kenapa jadi dia?

"Kenapa malu hmm..?" Ujar Alex seraya tersenyum lembut.

"Tadi malem aku kaya perempuan genit." Ujar Nichole lirih.

"Hahaha...gak apa-apa kan sama suami sendiri. Lagian kalo tadi malem kamu gak kaya gitu, ini gak akan terjadi." Ucap Alex.

"Kamu gak sesek kaya gini terus ?" Goda Alex karena Nichole belum juga melepaskan pelukan di lehernya.

Fake Love With BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang