Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(lagi ga ada ide pic jadi pake ini aja huehehe)
SOGNARE #17 – mingyu?
.
.
.
Ryu Sujeong POV
July, 14th 2016
"Sujeong kau benar-benar baik-baik saja kan?"
Aku menganggukkan kepalaku menjawab pertanyaan yang baru saja terlontar. Tubuhku rasanya masih lemas sekali.
Cukup lama aku terkunci di toilet sampai akhirnya ada seseorang yang membukakan pintunya. Sekitar 30 menit. Jiho tadi yang kebetulan sedang ke toilet tidak sengaja mendengar suaraku dari dalam bilik toilet yang terkunci.
"Sebenarnya tadi aku heran kenapa kau belum kembali dari toilet. Tapi kupikir kau memang ada urusan lain," kata Jiho. "Untung saja tadi aku sedang ke toilet dan mendengar suaramu. Kalau tidak mungkin kau akan terkunci lebih lama lagi."
Aku hanya menghela napas panjang.
"Tapi ngomong-ngomong, kenapa kau bisa terkunci dari luar?" tanya Jiho.
"Molla," jawabku singkat.
Aku sedang tidak ingin banyak bercerita. Moodku sedang tidak baik. Setelah terjebak macet, terlambat, dimarahi atasan, dan terkunci di toilet, aku benar-benar malas melakukan apapun. Aku yang tadinya ke toilet berniat untuk membenarkan tampilanku, sekarang penampilanku justru semakin berantakan. Dan aku sudah tidak peduli itu.
Langkah kakiku terhenti saat aku sudah sampai di meja kerjaku. Kedua bola mataku membulat melihat apa yang ada di mejaku.
"Ige mwoya?" ujarku.
Kulihat Jiho ikut melongokkan kepalanya, ingin tahu apa yang membuatku begitu syok.
Kualihkan pandanganku pada sosok perempuan—yang tiga tahun lebih tua dariku—yang kini tengah sibuk mengetik sesuatu. Dia adalah salah satu karyawan senior di divisiku. Namanya Seo Jisoo.
"Jisoo Sunbaenim, apa kau tahu kenapa ada setumpuk kertas di mejaku?" tanyaku pada Jisoo Sunbaenim.
"Ah iya aku lupa memberitahumu. Tadi Bu Park kesini dan memberikan setumpuk kertas laporan itu untuk kau selesaikan. Katanya sih sebagai hukuman atas keterlambatanmu hari ini," jelas Jisoo Sunbae.
Mendadak aku menjadi lemas. Kududukkan tubuhku di kursiku. Pandanganku terarah ke tumpukan kertas yang ada di mejaku, menatapnya dengan horror. Aku menghela napas panjang.
"Sujeongie semangat!" ucap Jiho sebelum kemudian kembali ke mejanya sendiri.
