#20 d-day

169 32 21
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SOGNARE #20 d-day

.

.

.

Ryu Sujeong POV

July 7th, 2017

"OH MY GOD! SUJEONG APA YANG TERJADI PADAMU????"

Aku menolehkan kepalaku saat kudengar suara heboh. Aku tersenyum tipis melihat Mijoo Eonnie yang baru saja memasuki ruang tempatku berganti baju dan berdandan. Mijoo Eonnie adalah sepupuku sekaligus seorang make up artist yang akan mendadaniku hari ini.

"Apa kau tidak tidur semalaman? Lihat itu lingkaran hitam di bawah matamu. Wajahmu juga agak pucat. Astaga! Hari ini kan hari pernikahanmu!" cerocos Mijoo Eonnie dengan heboh. "Tapi tenang saja, aku pandai menyembunyikan lingkaran hitam dan membuat wajahmu terlihat cerah," lanjutnya.

"Gomawo, Eonnie."

Hari ini adalah hari pernikahanku dengan Mingyu. Masih ada beberapa jam sebelum kami saling mengikrarkan janji suci pernikahan. Dan sebentar lagi Mijoo Eonnie akan mulai menaburkan make up di wajahku.

Kulihat pantulan wajahku pada cermin di hadapanku. Mijoo Eonnie benar. Wajahku terlihat pucat dengan lingkaran hitam di bawah kedua mataku. Tapi mataku sudah tidak terlihat bengkak.

Semalam aku menangis. Mimpi buruk itu mengangguku. Aku tidak bisa tidur hingga terus menangis setiap memikirkan kemungkinan mimpi itu bisa menjadi kenyataan. Hingga kemudian aku tertidur karena terlalu lelah menangis.

Dan pagi tadi aku bangun dengan keadaan yang lebih parah dari ini. Kedua mataku tentu saja bengkak. Tapi karena aku tidak ingin yang lain khawatir, aku pun memutuskan untuk mengompres kedua mataku. Beruntung sekarang hanya bersisa lingkaran hitam dan sedikit pucat.

Aku tersenyum kecut. Aku berhasil membuat penampilanku tidak begitu berantakan. Tapi dalam hatiku, dalam pikiranku, aku sebenarnya masih kalut. Dan di dalam dadaku, setiap kali memikirkannya... terasa sesak.

....

Kulihat seseorang dengan gaun pengantin berwarna putih. Wajahnya terlihat pucat dengan sebersit kekhawatiran tersirat disana. Lingkaran hitam di bawah matanya yang seharusnya tertutupi oleh make up masih terlihat samar.

Gadis itu adalah aku. Lebih tepatnya bayanganku di cermin.

Hanya tinggal beberapa menit lagi sebelum aku resmi menjadi istri seseorang. Namun entah mengapa pikiranku terus dihantui mimpi itu. Mimpi buruk yang kualami semalam. Aku... tak ingin memikirkannya, tapi... heuh... Sujeong-ah, tenanglah, itu hanya sekadar mimpi dan tak akan menjadi kenyataan.

Aku menarik nafas panjang. Kuyakinkan pada diriku bahwa semuanya akan baik-baik saja. Ya, semuanya akan baik-baik saja.

"Pengantin wanita, bersiap-siap!"

....

Mau tak mau aku ikut tersenyum bahagia. Semua orang yang datang di pernikahanku, mereka ikut berbahagia atas pernikahanku. Ayah dan ibuku, kedua orang tua Mingyu, mereka tersenyum senang bahkan menangis terharu. Teman-temanku tak sedikit yang mengucap selamat dan iri karena kami terlihat serasi.

Dan Mingyu... dia terlihat tampan dalma balutan tuxedo berwarna putih, serasi dengan gaun yang kukenakan. Aku bisa melihat kedua matanya yang berbinar dan bibirnya yang terus melengkung ke atas karena bahagia.

Mana mungkin aku sanggup meghancurkan keindahan itu dengan menceritakan mimpi buruk yang menyesakkan dadaku. Mana mungkin aku sanggup mengingat kembali mimpi itu. Mana mungkin aku sanggup... jika mimpi itu menjadi kenyataan.

"Sayang, kau menangis?"

Aku mengerjapkan kedua mataku mendengar suara Mingyu. Reflek tanganku terangkat untuk menghapus bulir bening yang baru saja menerobos keluar dari pelupuk mataku.

"Kau baik-baik saja?" tanya Mingyu khawatir.

Aku menganggukkan kepalaku. "Gwaenchanha. Aku... hanya terharum," jawabku sambil berusaha menyunggingkan senyumku—berharap Mingyu tidak akan menyadari kegundahan hatiku.

....

Aku sedang berada di dalam mobil pengantin usai upacara pernikahanku beberapa waktu yang lalu. Kulihat seorang pemuda di sampingku. Garis wajah tampannya terlihat lelah, namun aku bisa melihat dengan jelas pancaran bahagia dari kedua matanya. Bibirnya pun tak berhenti untuk mengumbar senyuman kebahagiaan.

Lihatlah, Sujeong-ah! Suamimu bahkan tersenyum bahagia, tapi kenapa kau masih merasa takut? Kim Mingyu, suamiku, menoleh padaku. "Sayang, kenapa kau menatapku seperti itu?" tanyanya.

Aku menggeleng pelan.

Mimpi semalam... aku memang tidak menceritakannya pada Mingyu. Aku tidak ingin dia khawatir. Cukup aku saja yang merasa khawatir akan mimpiku tadi malam. Terlebih mimpi yang kualami bukanlah sesuatu yang baik.

Mimpi itu—tunggu.

Akubaru saja menyadari sesuatu. Ini seperti déjà vu. Aku pernah mengalami hal ini sebelumnya. Dan aku sangat yakin.Kulihat suamiku yang berada di sampingku.Kugigit bibir bawahku. Tidak. Tidak. Ini tidak mungkin kan?

Ini tidak mungkin terjadi!

Aku menggeleng pelan.

Bayangan itu muncul.

Mimpi itu... andwae!

BRAK!!!

....

Aku tidak tahu apa yang terjadi. Aku hanya merasakan tubuhku seperti dibanting hingga menimbulkan bunyi berdebum yang begitu keras. Namun... aku tidak merasakan tubuhku menghantam apapun.

Mingyu... mencoba melindungiku. Ia memelukku erat.

Kudongakkan kepalaku. Kutatap Mingyu yang masih mendekapku.

"Mingyu...," panggilku.

Kulihat Mingyu ikut mengangkat kepalanya, menatapku dan tersenyum tipis. "Aku lega, kau... baik-baik saja, Sujeong-ah."

Mingyu?

"Mingyu."

"Mingyu, kenapa kau memejamkan matamu?"

"Mingyu!"

Aku menolehkan kepalaku ke bagian depan, Pak Jang yang mengemudikan mobil pengantin yang kami naiki juga tidak sadarkan diri.

"Pak Jang! Pak Jang!"

Tuhan... kenapa mimpi buruk ini terjadi?

"Mingyu! Bangunlah! Kumohon!"

Air mataku mulai jatuh. Tidak mungkin. Mimpiku terjadi. Ini menjadi kenyataan.

"Mingyu, bangun!"

....

tbc

....    

Hai aku ngepost dua part sekaligus nih krn kan aku dah janji mau ngepost dr kapan tp ga sempet. Selain itu part 19 sama 20 pendek banget jd aku post sekalian.

Oh ya kayaknya untuk part selanjutnya paling cepet aku post sabtu atau minggu. Soalnya aku besok mau seminar hasil di kampus T.T dan hari sabtunya seminar hasil di instansi tempat aku penelitian. Doain lancar ya semuanya dan semoga bulan juli atau agustus udah bisa wisuda.

Ah dan juga selamat berpuasa teman-teman semua :)

✅ Sognare | Mingyu x SujeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang