remaja mesjid

848 38 0
                                    

"okee siip ntar aku jemput nya has"
Iya nanti pulang sekolah kami akan pergi untuk menghadiri kajian remaja mesjid,dan hasra ingin aku jemput karna dia gk ada tebengan,,

"aku pulang dulu ya has, nanti km tunggu d pinggir jalan saja, assalamualaikum "
"okee siip,ntar aku chatt km lagi,, hati hati pi Waalaikumsallam "
Akupun bergegas pergi ke parkiran untuk mengambil motorku dan segera kulajukann menuju jalan pulang.

Dreet.. Dreet.
Ku buka ponselku dan ternyata pesan itu dari hasra.

_Hasra_
Pi aku sudah siap, kmu segera otw ya,aku tunggu,,,
Jangan lupa GPL.

itulah isi pesan darinya yg membuatku sedikit terkekeh,lalu aku jawab pesannya dan berlalu untuk melajukkan motorku.
" baiklah sekarang aku otw hehe"

"mah pia pergi dulu ya mau pergi ke remaja mesjid" akupun menyiumi tangan mamah ku.
"yasudah pi hati hati d jalan gak boleh kebut kebutan,,,berdoa dulu sebelum berangkat" biasa mamahku slalu khawatir terhadap diriku.
"iya mah assalamualaikum "
Akupun membuka pintu rumah, lalu...
"teh pake jaket sama helm nya"
Mamah menyodorkan kedua benda itu padaku lalu aku pakai.
"assalamualaikum mah"
Akupun menutup pintu rumah lalu aku pun segera membaca doa,
_bismillahi tawakalltu alallahi laa hawla wala kuata illa billah.._
Segera ku lajukan motorku dengan kecepatan sedang.

"piii"
"iya ayo naik, nanti takut keburu mulai"
Diapun menaiki motorku.

Ketika pulang dri kajian itu, aku sedikit bercerita ttg perasaanku pada ahmad, sedikit kuceritakan pada hasra sambil ku kendarai motorku.
"iya tapi akupun mulai berusaha untuk melupakannya,aku kasian pada ida, aku tau kmi sama sama menyukai ahmad, tapi aku berusaha untuk ikhlas melepaskan perasaanku has" sedikit suaraku mulai berubah.
"sudahlah pi, aku tau perasan itu tak pernah d paksakan untuk hadir, tapi itu fitrah,,, bahkan aku tertarik sama perbuatanmu, kmu tak pernah membenci ida, km tak pernah membalas perbuatan buruk ida padamu, tapi kmu malah rela dan kesian ke ida, padahal sama sekali dia tak pernah berfikir baik sepertimu"
"aah sudahlah has, tak usah terlalu memujiku, aku tak suka jika d puji,,, aku ikhlas kok,aku yakin klau memang ahmad jodohku ia akan kembali padaku"
"alhamdulillah klau km berfikir begitu, oh ya aku jadi ingat apa yg slalu ida ceritakan padaku pi, seakan dia benar benar menjelekkanmu d depan org yg d ajak berceritanya bahka ke akupun gtu, tapi aku merasa bingung mana pernyataan yg benar diantara kalian, dia pernah bilang klau kmu datang mengganggu kehidupan ida dan ahmad, tapi toh aku denger dri km bahkan dia yg datang dalam kehidupanmu juga,,, "
"knpa dia tega menjelek jelekannku d dpan tmn tmn, dia tidak tau kebenarannya, padahal dia sendiri yg datang dalam kehidupanku,jika km tak percaya tayakan saja ke iza ttg rasaku pda ahmad, karna dia org yg pertama kali menebak perasaanku ketika aku mengagumi dia ketika dia waktu pertama berdiri d depan kelas untuk sedikit berdakwah"
"iyaa, aku lebih percaya padamu pi, tapi sudahlah tak usah kau fikirkan"
"bagaimanapun juga ida adalah tmn aku dan aku gk mau dia tersakiti hanya karna perasaanku pd ahmad"
"km sangat bijak pi, aku suka dengan kebijakkanmu"
Akupun mulai kefikiran dgn apa yg dri tadi hasra ceritakan padaku,

"pii,,berhenti ini sudah sampai dirumahku," akupun segera menghentikan motorku,,
"astagfirullah,mengapa aku jdi terus kefikiran yg tadi" batinku
"sudah fii, gih cepeet pulang ini sudah malam jangan ngelamun d jalan nanti kenapa napa lagi"
"mm y sudah aku langsung pulang saja ya,assalamualaikum"
"hati hati Waalaikumsallam "
Akupun melajukan kendaraanku hingga tak sadar akupun sudah sampai rumah.
Segera aku masuk dan mengucapkan salam pda kedua orang tuaku lalu pergi kekamar untuk memikirkan yg tdi hasra ceritakan.

Waktupun sudah pukul 23.38, akupun sudah mulai ngantuk dan merasa pusing lalu akupun segera tertidur..
zzzzzzz...

Penghujung Luka  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang