tangisan haru persahbatan

731 30 0
                                    

Hari demi hari,,, bulan berganti bulan,,,,begitupun tahun berganti tahun...
Ya sekarang aku sudah kelas 12 dan seminggu lagi kmi akan melaksanakan kelulusan.
"gk kerasa ya, waktu secepat ini, secepat ini kita akan berpisah,,, " mataku mulai berkaca kaca
"iya pi,, kita masih ingin tetap bersamamu, belajar bareng, istirahat bareng,, kemana manapun kita bareng"
"iya pi, za,,, gk kerasa kita akan d pisahkan dgn jarak,, "
Tak terasa air matapun tak bisa kubendung lgi,,, air mata kmi pun mulai berjatuhan dri tempat kediamannya.
Kamipun berpelukkan,, seakan pelukkan ini adalah pelukkan terakhir bagi kita...
"baru saja aku merasakan taaruf bersama kalian, baru saja aku merasakan persahbatn bersama kalian disini, ditempat ini yg aka segera menjadi tempat sejarah persahbatan kita" akupun menangis sejadi jadinya, pelukkan itu pun semakin erat kurasakan, seakann kita tak ingin melepaskan pelukan ini satu sama lain.
"aah sudah sudah kita gk boleh sedih, bahkan kita harus menggunakkan waktu yg tinggal sedikit ini untuk persahbatan kita, kita gunakann untuk saling membagi kebahagiaan.. " tutur iza yg segera melepas pelukan itu.
   Kmi pun menghabiskan waktu yg tersisa ini di sekolah untuk kujadikan sejarah hebat dalam. Hidup kmi...

"oh ya pi kmu mau d lanjut kuliah kmna?"
"ntah lah hanya saja aku ingin mengambil jurusan PAI, tapi aku masih ingin tetap bersama kalian"
"kmi juga ingin seperti itu pi, tapi bagaimana lagi, jarak akan segera memisahkan kita, tapi ku harap kalian tak akan melupakkan persahbatan ini" ufa bertutur seperti itu.
"iya kami janji untuk tetap menjaga hubungan persahbatan kita"ucap kmi bersamaan,,,
"za, fa,,, aku takut merasa kehilangan degan sosok ahmad yg slama ini slalu hadir dalam perasaanku"akupun meundukkan kpla ku
"sudahlah pi,,, jangan kau merasa kehilangan raga ahmad, toh jika kalian jodoh allah akan persatukan hati dan jiwamu kan" ufa pun menasehatiku
"iya pi, sudahlah sekarang fokus saja untuk mengejar cita citamu" ucap iza melanjutkan
"tapi  bagaimana mungkin aku bisa berjodoh degan ahmad, sedangkan di luar sana banyak doa yg d minta oleh perempuan lain untuk meminta ahmad, aku tau idapun pasti melakukan hal yg sma,,, "
"jangan psimis gtu dong, masa sahbatku pesimis sihh,,, ayoo bangkit km harus blajar optimis,, siapa tau allah telah menuliskan nama kalian sebagai jodoh d lauhul mahfudz nya... "
"iya tuh pii,, klau memang dia gk d persatukan dgn mu berarti allah telah simpan seseorang yg lebih baik diantara yg baik untukmu"
"okee deehh, makasih ya sahbatku, sahbat jannah ku,,, "
"hehe aamiin" kompak mreka menjawab...

"haha sudah lah sekarang mah jangan sedih sedihan,, kita kan harus berusaha untuk slalu bhagia,, iya toohh" ucap iza menyemangati kita..


Penghujung Luka  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang