Jean Dan Gio

6.1K 348 9
                                    

Maaf telat Update aku ketiduran... 
Oke selamat membaca dan jangan lupa b
Vote dan kritik sarannya 🤗🤗🤗

Jean menatap kosong kearah jalanan yang dilaluinya. Dia langsung bergegas pergi setelah Gio mengatakan kebenaran yang membuatnya terluka.

Terluka saat tau bahwa mereka akan dipisahkan oleh jarak dan waktu. Itulah yang selalu membuat Jean takut.

Dia merasakan deja vu dengan rencana  kepergian Gio. Dia selalu takut berhubungan dengan lelaki  sebelum Gio dan hanya Gio yang berhasil membuatnya percaya akan sebuah komitmen.

Air mata perlahan turun membasahi kedua pipi tirusnya. Sesak terasa semakin kuat akhirnya isakan yang mati matian dia tahan lolos dari mulutnya.

Dia ingin marah tapi pada siapa?
Gio?
Ayahnya?
Tuhannya?
Ataukah dirinya sendiri?

Jean menepuk dadanya berharap rasa sakit yang dirasakan olehnya akan sirna.

"Hiks hiks " isakan yang terdengar sepanjang jalan dari bibirnya.

***

Tak jauh berbeda dengan Jean, Gio nampak sama kacaunya. Gio mengacak rambutnya kesal sambil menggendong baby Juno yang rewel di malam ini.

Tak seperti biasanya badan baby Juno terasa hangat dan sikapnya sangat sensitif.
Jika dia berada digendongan Gio baby Juno akan tertidur tapi jika diletakkan di tempat tidur maka baby Juno akan menangis terus.

"Oh sayang ayolah tidur masa kamu mau kaya gini terus? "ucap Gio sambil mengecup kening baby Juno.

Dia mengernyit beberapa saat,  merasa ada yang kurang pas lalu menatap ke ranjang dan yah memang ada yang kurang.

Dia memikirkan jadi Jean lagi,  dia merasa ingin cepat pergi saja kalau tau Jean takkan kehilangannya.

Dipercakapan tadi Jean tampak biasa mendengarnya, dia pikir sang kekasih akan menahannya untuk pergi tapi...

Lagi lagi Gio merasa kesal, suasana hatinya memburuk. Dia mengambil ponsel lalu menelepon sang Mama.

Terdengar suara ringtone sambalado di seberang sana membuat Gio semakin kesal.

"Gio ngapain sih telepon malam-malam? Kamu ganggu waktu tidur Mama aja" protes sang Mama kepadanya.

"Ck, Mama ini aku lagi kesal dan ingin meminta pendapat Mama " ucap Gio memutar bola matanya malas.

Untunglah Mamanya tak melihat, kalau Mamanya melihat dia pasti akan memukul Gio dan mengatakan

" Ck, anak tidak sopan" Yah persis seperti itu.

Gio terkekeh sebentar,
"Baiklah Mama selamat tidur " ucap Gio mengakhiri teleponnya.

Dia melihat kearah kalender, tepat 5 hari lagi dia akan pergi. Dia melihat tak ada pesan dan panggilan apapun dari kesayangannya.

Gio merasa ada yang tidak beres dia bergegas menggendong baby Juno dan menuju ke apartemen Jean.

***

Jean terlihat sangat berantakan dengan mata sembab dan kantung mata yang bengkak. Dari tadi dia sudah mencoba mengalihkan perhatiannya dengan nonton kartun, film, drakor, main game dll agar dia lupa apa Gio tadi katakan tapi pembicaraan mereka tampak berputar seperti tersetel otomatis di kepala Jean.

Akhirnya diapun memutuskan untuk mandi,  mengabaikan bahwa dia bisa terkena masuk angin.

Selesai mandi dia ingat lagi dan menangis lagi,  yah seperti itu kegiatannya sekarang.
Dia melihat ponselnya dan tak ada satupun notifikasi atau panggilan dari Gio.

Diapun memutuskan untuk tidur dan tak berhasil dia malah pusing dan badannya terasa hangat.

Maaf kalo pendek dan banyak typo-typo yang berhamburan😂😂😂🤣

Who is Baby? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang