Chapter 11

10.8K 1.6K 455
                                    

[Semua yang kau duga belum tentu benar. Ada banyak hal yang seharusnya tak boleh kau ketahui.]

◾◽◾

Klik.

Klik. Klik.

Iris Yoojung memicing. Sesekali keningnya berkerut. Tangannya dengan perlahan bergerak menggerakkan mouse menjelajahi website bernama Astaroth itu.

Astaroth. Itu adalah nama iblis yang merupakan salah satu dari empat raja neraka. Iblis berwujud manusia dengan sayap dan memakai mahkota. Sedang di salah satu tangannya memegang ular dan ia menaiki seekor makhluk dengan sayap seperti naga dan ekor seperti ular. 

Yoojung merasakan sesuatu yang janggal dengan website tersebut. Namun ia tak tahu apa karena ini adalah kedua kalinya ia membuka website tersebut setelah terakhir  kali di gudang bersama Mark.

Kali ini ia tak membuka game dari website tersebut. Yoojung lebih memilih mencoba membaca beberapa karya yang di tulis oleh sang pemilik website.

Ada 5 kisah. Dan setiap kisah diberi judul sesuai nama tokoh utama. Dan seluruh tokoh utama di 5 kisah ini adalah perempuan.

1 - Leah [Finished]

2 - Marcella [Finished]

3 - Katarina [Finished]

4 - Stella [Finished]

5 - Samantha [Ongoing]

Semua kisah berakhir tragis dimana sang tokoh wanita mati terbunuh. Terbunuh dengan apa yang mereka takutkan. Mengerikan dan aneh.

Leah mati kehabisan nafas dengan cara digantung. Marcella terikat dan ditenggelamkan dalam danau. Katarina harus merasakan kesakitan tersayat ratusan kali dan mati dengan 50 tusukan di perutnya. Stella mati kehabisan nafas terkubur di dalam tanah. 

Dan yang terakhir adalah Samantha. Sepertinya penulis belum menyelesaikan ceritanya dan hanya menampilkan sebuah foto bungan dandelion yang baru mekar.

Yoojung menghela nafas panjang setelah menyelesaikan seluruh kisah tersebut. Jam menunjukkan pukul 10 malam dan Yoojung belum mengantuk. Ia mematikan laptopnya dan langsung menghempaskan diri ke atas ranjang sembari menyambar handphonenya di atas nakas. Ia duduk bersandar pada headboard dan langsung melihat 10 panggilan tak terjawab.

Semua panggilan dari ayahnya. Ia tak tahu mengapa tumben sekali ayah menelponnya. Padahal ayah adalah tipe yang lebih senang mengirim pesan dan pastinya pesan yang cukup singkat. Yoojung mencoba mengirimi pesan pada ayahnya.

'Kenapa ayah menghubungiku?' - sending

'Kau belum belum tidur, Yoo? Segeralah tidur.'

Yoojung mengerutkan keningnya. Tak biasanya ayah sok perhatian seperti ini.

'Ya, ayah.'

Dan setelah itu tak ada balasan lagi dari ayah. Yoojung merasa sepertinya ayahnya sedang mencoba membicarakan sesuatu yang penting. Entah apapun itu, ayahnya tak pernah sekalipun menelpon keculi untuk hal yang benar-benar penting. Mungkin besok ia harus pulang menemui ayahnya. 

Karena tak ada hal yang dapat Yoojung lakukan malam ini, akhirnya ia memutuskan untuk tidur lebih awal.

---

Dalam kegelapan di sebuah ruangan sempit berbau besi berkarat, seseorang duduk di atas kursi berhadapan dengan laptop di depannya. Di atas meja terdapat berbagai buku, salah satunya berjudul 'Deadly Fear'. Di sebelah tumpukan buku tersebut terpampang sebuah patung lilin kecil iblis bernama Astaroth.

"Hihihi ... "

"Aku mengikuti samantha lagi kemarin malam. Dia terlihat cantik saat ketakutan seperti itu."

Gumamnya sembari mengetikkan kalimat tersebut dalam sebuah work baru yang akan segera ia terbitkan di website miliknya. Astaroth.

"Samantha~ Saamanthaa~" pemuda itu menyenandungkan nama karangannya. Di dinding ruangan sempit tersebut, terpampang ratusan foto polaroid gadis yang menjadi mainan barunya.

"Kim Yoojung, Samantha.. hihihi..."

Pemuda sinting itu mengambil satu lembar foto seorang gadis sembari terus menyenandungkan nama Samantha. Ia menatap foto Yoojung. Foto yang barusan ia cetak. Malam ini. Dimana gadisnya tertidur.

Sedangkan itu di kamar Yoojung, gadis itu mulai tertidur pulas melupakan petaka yang sebentar lagi ia hadapi. Dalam sebuah vas bunga yang tergeletak di atas lemari pakaiannya suatu benda berkedip-kedip. Merekam semua hal yang tertangkap dalam kamar Yoojung.

"Hihihi~ Samantha~ Cantik~"


To be continued.

Maaf pendek ya? Ah juga, maaf karena membuat readers tercinta menunggu lama. hehehe... Sejujurnya aku lagi sakit, cacar, dan itu bener-bener nyiksa aku. Aku nggak kuat ngapa-ngapain. So, untuk itu maaf untuk ke sekian kalinya, 

Sampai cacarku sembuh aku hiatus ngetik dulu. Mian....

APARTMENT 127 [SUDAH TERBIT - PREORDER DIBUKA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang