Anjaya - 43

5.1K 232 0
                                    

Pagi hari Ines sudah bersiap siap untuk pergi ke Amerika, tetapi sebelum Ines pergi ia menitip kan sebuah surat kepada bibi nya.

"Bi Ines nitip surat ini ya, kalo Anjaya datang ke sini bibi kasih surat ini ajah ya" suruh Ines kepada bibi nya.

"Baik non" jawab bibi nya.

"Sayang kamu udah siap kan?" Tanya Ferry.

"Udah pah" jawab Ines.

"Ayok kita berangkat sekarang" ajak Ferry yang menggandeng tangan Ines.

Ines hanya mengangguk pelan. Rela gak rela Ines harus meninggalkan semua nya terutama sahabat sahabat nya dan yang paling penting adalah Anjaya. Ferry dan Ines mulai meninggalkan rumah dan menuju ke bandara Soekarno Hatta.

***

Anjaya dkk langsung pergi ke rooftop untuk ngevape dan nongkrong nongkrong biasa sambil menunggu jam pelajaran masuk. Tiba tiba saja sahabat sahabat nya Ines dtng yaitu Bella Rossa dan Tasya datang menghampiri Anjaya dkk dan duduk di bangku yang masih kosong.

Anjaya yang melihat kehadiran sahabat nya Ines ia bingung kok tidak ada Ines? Kemana Ines? Anjaya masih bertanya tanya dalam pikiran nya.

"Bel kok Ines gk ada? Kemana dia?" Tanya Anjaya kepada Bella.

"Kurang tau deh gue jay, mungkin Ines belom dtng kali" jawab Bella seadanya.

"Tapi kok perasaan gue gak enak ya" ucap Anjaya.

"Lo ituh terlalu sayang sama Ines jadi lo jangan mikir yang aneh aneh deh" ucap Rafi.

"Tau lo Jay bisa ajah Ines lagi di jalan" ucap Rean.

Anjaya hanya mengangguk.

Bella yang dari tadi hanya bermain handphone nya yang sibuk dengan selfie selfie nya tiba tiba ajah mendapat notif pesan masuk dari Ines dengan cepat bella langsung membuka isi pesan dari Ines.

To: Bella,Rossa,dan Tasya

Bel tolong bilangin ke Tasya dan Rossa kalo gue sekarang mau pergi ke Amerika. Makasih karna kalian udah mau jadi sahabat gue selama ini. Jagain Anjaya ya Bel dan jangan kasih tau ini ke Anjaya dulu gue mohon. Lo gak perlu khawatir sama gue, gue bakal jaga diri gue baik baik. Entah kapan gue balik ke jakarta lagi atau gak, sekarang gue pengen bilang sama kalian bertiga 'Jaga persahabatan kita dan jangan pernah berubah satu sama lain. Gue sayang sama kalian bertiga'.

By: Ines Putri Ningrat

Air mata bella langsung turun begitu deras setelah membaca pesan dari Ines. Ternyata Ines benar benar pergi Bella tidak menyangka. Bella langsung pergi dari rooftop pergi menuju kelas nya. Rossa dan Tasya dan Anjaya dkk hanya saling pandang karna bingung tidak biasanya Bella menangis sekejer gitu.

Tasya dan Rossa langsung menyusul Bella ke kelas nya. Tasya dan rossa menghiraukan teriakan dari Anjaya dkk.

"Bella lo kenapa?" Tanya Tasya yang langsung duduk di sebelah Bella.

Bella langsung menaruh handphone nya di meja nya dan mulai di ambil oleh Tasya dan Rossa mendekat ke arah Tasya. Mereka berdua langsung membaca isi pesan dari Ines. Rossa dan Tasya setelah membaca isi pesan dari Ines ia langsung menangis dan tidak menyangka sama sekali.

"Hiks hiks Ines pergi" ucap Tasya di sela sela nangis nya.

Bella Tasya dan Rossa langsung berpelukan. Mereka masih menangis kejer karna belum rela di tinggal oleh seorang Ines. Sahabat sahabat Ines saja tidak rela bagaimana dengan Anjaya?.

Bandara Soekarno Hatta

Ines dan Ferry masih duduk di ruang menunggu bersama orang orang yang ingin pergi juga ke Amerika. Ines masih menatap layar handphone nya terdapat foto Ines dan Anjaya.

Maafin aku Jay mungkin kamu bakalan kecewa nanti nya. Batin Ines.

Setelah Ines dan Ferry menunggu akhirnya panggilan pesawat mereka. Ferry dan Ines langsung pergi menuju ke pesawat nya. Dan tepat di dalam pesawat Ines hanya duduk wajah nya ke menghadap ke arah kaca.

Goodbye jakarta. See you. Lirih Ines.

***

Bel Jam istirahat sudah berbunyi waktu nya semua siswa langsung pergi ke kantin. Sedari tadi Anjaya tidak melihat sosok seorang Ines, ke mana dia? Anjaya langsung pergi menuju ke kelas nya Ines.

Di dalam kelas nya Ines ternyata ada Bella Rossa dan Tasya. Anjaya langsung menghampiri nya.

"Bel Ines kok gak ada? Kemana dia?" Tanya Anjaya.

"Emmmm Ines" jawab Bella yang sedikit terbata bata

"Ines kaya nya sakit deh soalnya dia gak masuk" jawab Rossa yang berbohong.

"Hah Ines sakit? Kok gue gak tau" ucap Anjaya "Lo kenapa gak pada ke kantin?" Tanya Anjaya.

"Lagi gak nafsu ajah ke kantin" jawab Tasya.

"Gue harus pergi ke rumah nya Ines" ucap Anjaya yang hendak ingin pergi dari kelas nya Ines dan sahabat nya.

"Anjay lo mau kemana? Ini masih jam sekolah woy" teriak Bella.

Anjaya menghiraukan perkataan bella barusan. Ia harus cepat cepat menemui cewek nya yaitu Ines. Anjaya langsung melajukan motor ninja nya dan mulai keluar dari area sekolah.

Banyak guru beserta satpam berteriak memanggil Anjaya, tetapi Anjaya masa bodo mau dia di hukum kek atau di skors nanti nya yang terpenting Anjaya harus menemui Ines.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai di rumah Ines. Anjaya langsung memasuki area rumah Ines dan langsung mengetuk pintu rumah Ines ternyata yang keluar bukan lah Ines tetapi pembantu nya Ines.

"Bi Ines ada? Dia sakit apa?" Tanya Anjaya to the point.

Bibi nya Ines bingung apa yang di bicarakan Anjaya barusan "non Ines gak sakit den" jawab bibi nya.

"Ines gak sakit? Kok di sekolahan gak ada bi?" Tanya Anjaya.

"Oalah emang nya den Anjaya belum di kasih tau sama non Ines?" Tanya balik bibi nya.

"Sih bibi di tanya malah nanya balik" jawab Anjaya yang memutar kedua bola mata nya.

"Non Ines gak sekolah karna non Ines udah pindah den ke Amerika barusan ajah berangkat" jawab bibi nya.

"Hah Ines pindah?" Ucap Anjaya kaget.

Bibi nya Ines langsung mengeluarkan sebuah amplop dari kantong daster nya "ini dari non Ines buat den Anjaya" ucap bibi nya.

Anjaya langsung mengambil sebuah amplop tersebut "makasih bi" ucap Anjaya yang langsung menaiki motor ninja nya dan langsung melajukan motor nya.

Anjaya langsung melajukan motor nya dengan kecepatan tinggi untuk pergi menuju ke bandara Soekarno Hatta. Anjaya menghiraukan orang orang yang sedang ingin mmenyebrang,hampir saja Anjaya menabrak nya.

Duarrr

Tiba tiba saja di depan ada truk yang juga kecepatan tinggi. Anjaya langsung terlepas dari motor nya. Darah ada di mana terutama di jidat nya. Buru buru warga yang berada di tempat ituh langsung mengangkat Anjaya ke rumah sakit.

Sesampai nya di rumah sakit salah satu warga menelfon seseorang yang berada di handphone Anjaya dan memberi tahu kalau teman nya kecelakaan.

Rafi yang mendapat telfon dari Anjaya ia langsung mengangkat nya tetapi yang terdengar bukan suara nya Anjaya. Salah satu warga tersebut langsung to the point. Rafi kaget ia langsung memberi tahu kepada Rean,Edo, dan sahabat sahabat nya Ines.

Mereka semua langsung pergi ke rumah sakit walaupun banyak guru yang melarang nya karna masih jam sekolah tetapi mereka semua bodo amat. Sekarang yang terpenting adalah keadaan nya Anjaya.

***

ANJAYA [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang