Anjaya - 48

6.1K 246 0
                                    

Setelah mendengar kan cerita dari Rafi Ines yakin apa yang di katakan Aldi antara benar dan tidak.

"Gue kira ituh bukan surat dari lo Nes" ucap Rafi.

"Bego banget sih lo Fi" samber Bella kesal.

"Santai dong mba, kenapa jadi marah ke gue" balas Rafi yang langsung sewot.

"Lo semua pernah usaha buat ingetin nama gue gak sama Anjaya?" Tanya Ines yang cukup serius.

"Gue udah kaya di intrograsi njer" cibir Tasya.

"Gue lagi serius gak mau bercanda" ucap Ines dengan nada serius.

"Iyaiya maap Nes" ucap Tasya.

"Pernah selama seminggu kita kita pernah coba tapi gak berhasil, trus Anjaya juga suka merasakan sakit di bagian kepala kalo mengingat nama lo" ucap Bella.

Ines benar benar bingung omongan Aldi antara benar dan tidak. Seharusnya Ines pergi ke jakarta untuk temu kangen dan bersenang senang dengan sahabat nya dan terutama Anjaya tetapi kenapa Ines mendapat masalah seperti ini.

"Nes lo kenapa bengong lagi mikirin apa sih lo?"Tanya Bella.

"Hah? Gak mikirin apa apa kok" jawab Ines.

Pada saat mereka sedang ngobrol tiba tiba ada mahasiswi lewat depan mereka yang ingin duduk di kantin sedang membicarakan seorang Anjaya. Dengan spontan Ines memanggil nya dan akhirnya ketiga cewek tersebut datang menghampiri Ines dan kawan kawan nya.

"Mau nanya dong, tadi gue denger lo pada ngomongin Anjaya ya?" Tanya Ines.

Ketiga cewek tersebut diam dan tidak menjawab pertanyaan Ines. Mata ketiga mahasiswi tersebut malah melihat Bella Rossa Tasya dan teman temen Anjaya.

"Lo kenapa malah ngeliat mereka? Lo takut? Gak bakal gue aduin kok mereka semua temen temen gue tenang ajah" ucap Ines.

"Tau kenapa pada takut ama kita sih? Padahal kita mah baik kecuali Bella dia galak" ucap Edo yang langsung tertawa.

"Ye tai lo Do" ucap Bella sinis.

"Iya tadi kita ngomongin Anjaya" jawab cewek tersebut.

"Kenapa sama Anjaya?" Tanya Bella.

"Kita denger denger dia udah jadian ama Melati" jawab cewek tersebut.

Dengan spontan Tasya langsung kaget dan berteriak "What? Demi apa lo?" Tanya Tasya.

"Iyaa baru jadian tadi" jawab temen cewek tersebut.

"Wah Bel gak bisa di biarin nih cari gara gara tuh Melati" ucap Tasya yang langsung mengkompori Bella.

"Eh bocah gak usah kompor deh lo" ucap Rean.

"Bocah bocah mulu lo tai, lama lama udah kaya Anjaya" jawab Tasya yang memutar kedua bola mata nya.

"Yaudah gue pergi cari tempat duduk dulu ya" ucap cewek tersebut.

"Ouh iya makasih ya info nya" jawab Ines

What? Ines benar benar tidak percaya setega ituh kan Anjaya terhadap Ines? Ines semakin yakin apa yang di katakan Aldi ituh benar.

Pada saat ituh Anjaya dan melati datang ke kantin dan langsung memesan makanan dan minuman nya.

Ines langsung berdiri dari duduk nya dan langsung menghampiri Anjaya dan Melati.

"Wah bisa perang ketiga nih" ucap Rafi.

Bella Rossa Tasya dan yang lain nya langsung menghampiri Ines yang sudah emosi saat ini. Anjaya dan Melati yang melihat kehadiran Ines ia langsung berdiri. Tangan Ines langsung mengambil minuman di meja mereka dan langsung menyiram nya ke wajah Melati.

Byurr

"Ituh buat lo yang udah rebut cowok orang" ucap Ines.

Melati langsung mendorong bahu Ines "heh gue gak rebut cowok lo ya, coba lo tanya ke Anjaya yang kata nya cowok lo dia ngakuin lo gak?" Tanya melati yang sinis.

"Jay jujur sama dia aku pacar kamu kan, kita udah pacaran 2 tahun lebih waktu aku tinggal ke Amerika dan aku belum ucapin kata 'Putus'" ucap Ines yang memegang tangan Anjaya.

Anjaya menepis tangan Ines dengan kasar "Gue gak pernah kenal ya sama lo. Lagian pacar gue ituh Melati gak ada cewek lain selain dia" ucap Anjaya mantap.

"Tega kamu sama aku jay, aku gak nyangka. Oke kamu boleh kecewa sama aku tapi gak ginih cara nya jay" ucap Ines yang langsung meneteskan air mata.

"Jay buka mata lo lebar lebar ini Ines pacar lo yang dulu lo kejar kejar waktu SMA. Lo sama Ines udah 2 tahun pacaran" ucap Bella yang sedikit teriak.

"Oke sekarang aku tanya kamu lebih milih aku atau Melati?" Tanya Ines.

Sahabat sahabat nya Anjaya dan Ines menginginkan Anjaya memilih Ines bukan melati.

"Aku milih Melati" ucap Anjaya mantap.

"Oke kalo itu mau kamu kita putus" Ucap Ines yang langsung pergi.

Sahabat sahabat nya Ines menggeleng karena tidak percaya "jahat lo Jay" ucap mereka serempak yang langsung menyusul Ines.

Rafi langsung mendekat ke arah Anjaya yang masih diam "Gue gak nyangka, Anjaya yang gue kenal gak kayak ginih bro, lo boleh kecewa sama Ines tapi gak gini cara nya. Gue kecewa sama lo Jay" ucap Rafi yang langsung pergi disusul oleh Rean dan Edo.

***

Kini Ines sudah berada di rumah dengan menangis kejer dan langsung pergi ke kamar. Bi Asih yang baru saja membersihkan kaca jendela ia bingung kenapa non Ines nangis sekejer ituh.

Ines langsung mengambil sebuah bingkai foto diri nya bersama Anjaya langsung ia banting dan pecahan kaca ada di mana mana. Ines langsung merobek semua foto nya bersama Anjaya.

"Gue benci lo Jay gue benci" teriak Ines yang masih menangis.

Bi Asih yang berada di luar kamar Ines ia bingung dengan cepat bi Asih menelfon Aldi, karna Aldi lah yang paling dekat sama Ines. Sesudah menelfon Aldi bi Asih hanya bisa mengintip ia takut terjadi apa apa dengan Ines.

Beberapa menit kemudian Aldi langsung masuk ke rumah Ines dan mulai menaiki tangga dan menuju ke kamar nya Ines, ternyata sudah ada bi Asih di situh yang masih berdiri di deket pintu.

"Bi kenapa sama Ines?" Tanya Aldi.

"Bibi juga gak tau den, tadi pas pulang pulang dia nangis kejer gitu dan langsung banting bingkai foto gitu" jawab bi Asih.

Dengan cepat Aldi langsung masuk ke kamar nya Ines. Ternyata Ines sudah berada di lantai dengan posisi duduk sambil menangis. Aldi langsung menghampiri Ines.

"Nes lo kenapa?" Tanya Aldi yang menegang pundak Ines.

Ines langsung menengok ke arah suara tersebut ternyata sudah ada Aldi, Ines langsung memeluk tubuh Aldi dan menangis di pelukan nya "Anjaya jahat" ucapannya di sela sela tangis nya.

Aldi hanya mengelus rambut Ines "jahat kenapa?" Tanya nya dengan lembut.

Ines masih diam dan menangis di pelukan Aldi. Setelah cukup lama Ines memeluk Aldi ia melepas pelukan nya "Gue putus sama Anjaya" ucap nya.

"Kok bisa?" Tanya Aldi.

"Dia jahat. Dia udah jadian sama Melati. Gue benci Anjaya gue benci" teriak Ines yang masih menangis.

"Gue bakal buat perhitungan sama Anjaya" ucap Aldi.

"Gak perlu di. Gue besok bakal balik ke Amerika lagi. Buat apa gue disini lebih baik gue balik ke Amerika" ucap Ines mantap.

"Yaudah kalo ituh udah keputusan lo" ucap Aldi.

"Makasih ya Di lo emang sahabat terbaik gue, di saat gue sedih slalu ada lo. Lo emang sahabat the best gue" ucap Ines yang tersenyum.

"Nah gitu dong senyum, kan kalo senyum tambah manis" goda Aldi.

"Bisa ae lo Di" ucap Ines yang tertawa.

***

ANJAYA [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang