Keesokan hari nya teman teman Anjaya dan sahabat sahabat Ines sudah berada di rumah sakit di mana Anjaya di rawat.
Teman teman Anjaya dan sahabat sahabat Ines selalu menunggu Anjaya sadar begitu juga dengan mamah nya Anjaya.
Teman teman Anjaya meminta izin kepada suster untuk masuk ke ruang UGD. Dan akhirnya mereka di diperbolehkan tetapi harus menjaga sikap mereka dan tidak boleh berisik.
"Jay lo bangun dong, kapan kita ngevape bareng lagi?" Tanya Edo.
"Gue janji sama lo Jay kalo lo bangun gue bakal traktir lo makan deh" ucap Rafi.
"Eh benar lo ya traktir makan kita kita" ancam Rean.
"Eh bukan lo pada Anjaya doang kali" jawab Rafi.
Tiba tiba saja jari nya Anjaya bergerak membuat Rafi Rean Edo dengan cepat memanggil Rita mamah nya Anjaya dan sahabat sahabat Ines langsung masuk dan teriak memanggil dokter.
"Lo pada gak sekolah?" Tanya Anjaya yang sedikit lemas
"Lo masih inget kita?" Tanya Rafi.
"Masih lah bego lo pada kan teman teman gue kita sering ngevape bareng" jawab Anjaya.
"Jay lo inget kita kita gak?" Tanya Bella.
"Inget lah lo kan temen gue juga" jawab Anjaya.
Anjaya mencari seseorang tetapi orang ituh tidak ada.
"Jay lo nyari siapa? Nyari Ines?" Tanya Rafi.
"Siapa Ines?. Gak ada nama Ines di hidup gue" ucap Anjaya.
"Dok sebenernya apa yang terjadi dengan anak saya? Kenapa dia tidak mengingat dengan nama Ines?" Tanya Rita kepada dokter.
"Waktu sebelum kecelakaan apa Anjaya berbuat sesuatu?" Tanya dokter.
"Dia sempat pergi ke rumah pacar nya yaitu Ines tetapi setelah Anjaya tau kalo Ines pergi ke Amerika ia langsung pergi dari rumah Ines dan membawa motor dengan kecepatan tinggi setelah ituh tiba tiba saja Anjaya kecelakan" jawab Rita yang menjelaskan kepada dokter.
"Mungkin sebelum terjadi nya kecelakaan anak ibu yang ada fikiran dia hanyalah nama Ines. Benturan di kepala yang cukup keras bisa saja menghapus memori nama Ines dalan hidup nya" ucap dokter.
Teman teman Anjaya dan sahabat sahabat Ines kaget mendengar percakapan dokter. Anjaya bakal lupa dengan Ines? Ini gak mungkin. Sahabat sahabat Ines gak bakal tega kalo Ines tau ini sebenernya.
"Kalau begitu nanti sore Anjaya bakal kita pindahkan di ruangan inap. Saya permisi dulu" pamit dokter yang langsung pergi.
***
At Amerika
Ines bosan di Apartement sendiri dan hanya di temani orang orang suruhan papah nya. Ines berinisiatif untuk keluar dari apartement untuk mencari udara dan menghilangkan rasa bosan.
Tetapi orang orang suruhan papah nya melarang Ines keluar dari tempat Apartement dengan alasan ia takut Ines kenapa kenapa di luar.
"Pokok nya non Ines gak boleh sebelum papah nya no mengizinkan" ucap salah satu seorang cowok.
"Apa hak nya lo ngatur gue? Gue bosan sama suasana di sini" jawab Ines yang menatap orang orang suruhan papah nya dengan sinis.
"Ini udah tanggung jawab kami karna papah nya non Ines takut non kenapa kenapa" ucap orang orang suruhan.
"Izinin gue pergi atau lo gue pecat?" Tanya Ines yang sedikit mengancam.
"Kita temenin kalo non mau pergi" jawab salah satu seorang cowok.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANJAYA [✓]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, SEBAGAI TANDA MENGHARGAI] "Lo bakalan nyesel kalo lo nolak gue jadi pacar lo" -Anjaya Putra Natanegara- "Gue gak cinta sama lo. Buat apa gue terima lo jadi pacar gue" -Ines Putri Ningrat- Banyak rintangan buat Anjaya untuk...