Anak yang menangis

275 19 7
                                        

Malam ini adalah malam sabtu, seperti malam biasanya aku bersama temanku Rizki dan Alika pergi berkeliling kota tercinta... Kota Bogor.
Kami mengunjungi situs prasejarah batu tulis saat itu baru pukul 3 sore.

Tiiiinnnnn.........
(Suara klakson mobil hampir nyaris membuatku loncat dari sepeda motor yang aku kendarai)

"E...eh, kelewat.. astaga apa tadi ya?" Ucapku bertanya kepada diriku sendiri

"Woiii, kamu kenapa? Mabok genjer ya? Dipanggilin dari tadi, udah gitu hampir aja ketabrak tuh" ucap alika

"I.. itu, kamu tadi denger suara monyet ga? Kenceng bangett! Aku kaget jadi tadi kelewat deh" jawabku

"Oh..hahahah" jawab mereka berdua

Aku tahu bahwa Rizki dan Alika mempunyai kelebihan jadi aku mengerti kenapa mereka hanya menjawab pertanyaanku dengan tertawaan mereka, tapi sangat tak logis bagiku jika memang benar ada monyet didaerah seperti itu.

Sekitar 30 menit mungkin kami mengunjungi batu tulis, akhirnya kami pun pulang.

*Diperjalanan

"Eh, kita nongkrong yuk?" Tanya alika

"Tapi... Ini udah mau malam, kamu emang ga cape?" Jawabku

Alika adalah temanku sejak smp, kami sudah berteman 3 tahun,bahkan mungkin sekarang hampir 4 tahun.. dia anak yang sangat baik menurutku.

"Enggaaaa... Gas teross udah hahahah" jawab Rizki

"Dih, kok kamu yang jawab" ucapku

Akhirnya aku mengikuti mereka yang sepeda motornya melaju dahulu didepanku, sebenarnya aku dan Alika baru beberapa bulan bertemu dengan Rizki, saat natal tepatnya...tapi kami menjadi sangat dekat karena Rizki menyukai Alika.

~ooOoo~

"Mau kemana kita?" Tanyaku karena melihat mereka yang seperti masih bingung mencari tempat nongkrong

"Kemana ya, yang enak?" Jawab Alika

"Aku mau minum deh, haus" Kata Rizki

"Yaudah ke situ aja" jawab Alika sambil memberitahu bahwa didepannya ada sebuah minimarket

"Oke, yuk" jawabku

Aku duduk bersama kedua sahabatku, melepas lelahnya perjalanan sambil meminum minuman yang dibeli Rizki, tiba-tiba....

(Aku mendengar tangisan seorang anak kecil, dia perempuan... Ntah hanya aku yang mendengar atau mereka pun ikut mendengar apa yang aku dengar... Kondisinya, ditempat ramai seperti ini anak siapa yang menangis?)

"Kalian" ucapku

"Hah? Kenapa?" Jawab Alika

"Denger ga? Ada yang nangis" kataku, aku serasa gila karena seharian ini kejadian aneh terjadi begitu saja.

"Nangis?" Jawab Rizki

"Dimana? Ada juga disitu ada perempuan murung" kata Alika sambil menunjuk sebuah tempat didepan kami, tempat yang gelap.. yang tidak tersorot lampu...

Aku masih tidak mengerti, aku dapat mendengar tapi tak dapat melihat... Aku bingung disituasi ini...

"Coba tanya aja, dia kenapa" ucap Rizki

(Aku mencoba memejamkan mata,menundukan kepala, bertanya dalam hati seperti orang yang memohon pertanyaannya dijawab "kurang waras" itu yang ada dibenakku,,, tapi tiba-tiba suara isak tangis itu perlahan berkata "Tolong kak")

("Hah? Tolong? Tolong apa?") Ucapku dalam hati, menyeramkan memang disaat ada yang berbicara tetapi tak berwujud

("Aku ingin pulang kak, aku rindu ayah,mamah") ucap dia, ya... Dia yang tak ku kenal

("Siapa namamu?") Ucap diriku

("Arini, aku memang bukan manusia, aku meninggal.. tepat esoknya hari ultah ku.. aku meninggal kak,,, belum sempat aku tiup lilin, tapi aku...") Ucapnya..
Kata-katanya terputus oleh tangis yang memecah saat dia menceritakan semua masalalunya

"Woii... Bangun.... Disuruh tanya malah tidur" ucap Rizki

"Aku ga tidur" ucapku

Saat aku mengangkat kepala.. aku tak sadar pipiku sudah basah dengan air mata...

"Arini, dia minta pulang, tapi aku gatau rumahnya" ucapku

"Sudah, aku tahu.. ayo kita pulang aja, hari udah semakin malam" jawab Alika

Akhirnya kami pulang.. tapi tetap saja, dalam hati masih mengganjal.. Arwah yang ingin pulang? Bagaimana dia pulang? Adik kecil yang meninggal disatu hari sebelum ultahnya? Kasihan sekali dia...

~ooOoo~




MY INDIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang