Di perjalanan pulang aku merasakan ada yg aneh dalam diriku, sesuatu yg membuat tubuh belakangku berat, sakit, linu...aku pun memberhentikan sepeda motorku, dan mencoba memanggil kedua sahabatku.
"Ikaa... Rizkiii, woii berhenti dlu dongg" ucapku
Rizki yg sedang memboncengi Alika akhirnya memberhentikan sepeda motornya...
"Iya lin, ada apa?" Ucap Alika
"Badan aku ga enak rasanya... Istirahat dlu ya... Kayanya masuk angin nih, enek" jawabku
Memang... Aku sangat merasa lelah saat itu, aku, Alika dan Rizki duduk dipinggir jalan... Lalu kulihat jam di hpku.. set 10...
("Udh larut bgt, berapa jm aku mengendarai motor tadi, hadehh..") gumamku
"Lin? Kamu pusing ga?" Ucap Alika bertanya
"Hmm.. sedikit si,mungkin hanya masuk angin"ucapku
"Eh.. udah deh yuk.. udah malem nih,lagian tanggung udh deket rumah...lanjut nanti aja istirahatnya..hahaha" Ucap Rizki tiba2
"Oke lh.." ucapku, karena aku juga tahu bahwa hari sudah mulai sangat larut, akhirnya aku mengikuti kata Rizki, walaupun sebenarnya aku masih ingin lebih lama beristirahat.
~ooOoo~
Aku sampai dirumah kira2 pukul 10 lewat... Ku matikan sepeda motorku,,, ku ketuk pintu rumahku...namun, tidak ada jawaban atau tanda2 ibuku membukakan pintu, akhirnya aku duduk dikursi halaman rumahku sambil menunggu pintu dibukakan...
("Hmm... Kayanya gara2 kemaleman deh ini pulangnya, makanya ibu ga buka2in pintu") ucap batinku
Saat aku duduk sendirian... Tiba2 sosok seperti angin lewat di hadapanku... Bulu kudukku mulai berdiri..
("Mulai gak beres lagi") resahku
Lalu sosok wanita cantik,ya.. dia begitu cantik meski wajahnya sedikit pucat, aku tebak usianya mungkin sekitar 20 tahunan ,,, rambutnya ikal tergerai, alisnya tebal hitam,dia mengenakan baju putih seperti piyama tidur.. dia duduk disampingku... Sambil tersenyum.
"Astaga!... Kamu siapa??!" Ucapku sangat terkejut
"Tidak apa, kamu gak perlu takut, aku gak jahat, namaku kiren" ucap dirinya
Namanya kiren... Jika aku lihat,dia memang bukan manusia..tapi dia juga tidak seperti arwah atau hantu yg sering aku jumpai...
"I...iya.. apa benar kamu gak jahat? Kamu gak lagi nakut2in aku kan? Jawabku
"Aku berkata jujur... Namamu lina kan?" Ucap kiren
"Kok? Kok..kamu tahu namaku?" Ucapku
"Iya.. aku tahu" ucapnya sambil tersenyum, senyumnya manis sekali...
"Kamu, darimana? Kok bisa datang kesini,ngikutin aku yaa? Kamu bukan manusia kan?" Ucapku bertanya kepada sosok yang baru aku jumpai
"Aku tahu dari teman2mu.. mereka memanggilmu Lina,maaf aku sudah lancang ikut2 dengan kamu, tapi aku bisa jelasin kenapa aku ikut kamu, itu semua karena aku tahu bahwa kamu bisa melihat aku.. dan aku memang bukan manusia..." Ucap kiren
"Lalu apa maumu sekarang?" Ucapku setelah mendengar penjelasannya
"Bisa, kita berteman? Aku kesepian... Aku hanya ingin memiliki teman..." Ucap kiren
"Teman? Maksudku,memang kamu gak punya teman disana? Teman2 yg ..." Ucapku terhenti.. karena aku bingung,aku takut salah bicara kepada dia.
"Iya,aku mengerti lina... Teman yg sama2 arwah seperti aku kan maksudnya?... Ya mereka memang ada, pernah sesekali aku dekati mereka... Tapi, mereka malah menjauhiku, seperti halnya mereka tak mau berteman denganku, aku tak mengerti..." Ucap kiren
Tiba2...
"Ngobrol sama siapa kamu?"
Ibuku.... Dia sudah berdiri didepan pintu, ntah aku tak tahu sejak kapan dia berdiri disana, aku begitu terkejut dan bingung untuk menjawab apa, karena dia mungkin saja sudah mendengar semuanya...
"I..ibu.. eh.." ucapku terbata-bata
("Haduh.. gimana ya") gumamku
"Kamu tadi ngapain? Ibu kira ada teman kamu tadi.. abisnya kamu kaya org lagi ngobrol" ucap ibuku
Aku benar2 tak tahu harus menjawab apa, karena memang ibuku tak pernah tahu bahwa aku dapat melihat dunia yg berbeda... Dunia yg memberikan kesan begitu menyeramkan dahulu...
"Bilang aja, habis telfonan tadi..hihi" Ucap kiren yg tiba2 memberikan aku ide
"Itu bu, aku tadi habis telfonan lah sama Alika, abisnya ibu aku tungguin buka pintu lamaaaaa, bgt...ibu tidur ya?" Ucapku yg sedang berbohong
"Oh, pantesan... Yaiyalah ibu tidur, kamu sii pulangnya larut bgt... Yaudah ayo masuk" ucap ibuku
Aku dan ibuku masuk kedalam rumah, sementara aku lihat kiren masih duduk tersenyum sambil mengacungkan jari kelingkingnya yg putih pucat, tanda.. kita berteman..
("Makasihh") ucapku sedikit pelan sambil tersenyum kepada kiren
"Oke.. hihi" ucap kiren yg tertawa
Semua yg telah terjadi kepadaku dahulu, membuat aku mengerti akan adanya(mereka)...hingga aku kini tak takut lagi dan mulai terbiasa dengan semuanya...
~ooOoo~
KAMU SEDANG MEMBACA
MY INDIGO
Horror*Cerita ini bukan berkisah tentang Mimpi, Kehebatan, ataupun Kelebihan tapi tentang Bagaimana suatu TAKDIR itu harus terjadi* "Lina" begitu sapaannya... dia dapat mendengarkan, melihat, berdialog namun banyak yang mempertanyakan, dengan siapa dia me...