Semenjak kiren hadir dihidupku, aku bisa lebih merasakan bahwa indra ke6 ku berfungsi lebih baik... Meski memang, mempunyai sahabat yg tak kasat mata itu susah untuk di jelaskan kepada orang lain,karena mereka yg tak mengerti keadaannya akan tidak percaya dengan kebenarannya...
"Kiren..?" Ucapku saat membuka pintu rumah dan berjalan keluar
Kiren membalas sapaanku dengan tersenyum, dia masih terduduk dikursi halaman rumahku
"Ada apa malam2 begini datang?" Ucapku
"Aku akan disini setiap malam,menunggu sahabatku keluar rumahnya" Ucap kiren dengan senyumnya
Aku tersenyum, dan ikut duduk disebelahnya.. menatap langit yg saat itu cuacanya lumayan cerah.. bintang dan bulan menghiasi langit yg kami tatap,sesekali aku menarik nafas dalam,menghirup udara segar dimalam itu.
"Kamu enak ya... Bisa menghirup udara segar dimalam hari,aku pun sebenarnya sering melakukan itu dulu... Tapi sekarang... Aku tidak bisa, bahkan tidak membutuhkannya" ucap kiren
"Kiren... Lupakan semua kesedihanmu,di dunia ini ga ada yg abadi.. semua juga nanti akan merasakan apa yg kamu rasakan..begitu pun aku" ucapku
"Iya,lina.." ucap kiren
Kami terdiam beberapa saat, sampai tiba-tiba ada sesuatu yg mulai aku rasakan....
Nnnggggg....
Aku memegang telingaku,menutupnya..
"Aww...linu.." ucapku
"Kamu kenapa?" Ucap kiren
"Telingaku berdengung..." Ucapku
Kiren hanya memperhatikanku dengan khawatir
"Lebih baik, kamu masuk lina..." Ucap kiren
"Tapi.. kamu nanti sendiri" ucapku
"Tak apa... Aku tidak akan merasa sendiri kalau disini... Ada mereka" ucap kiren sambil mendangakkan kepala kearah bintang2
Aku merasa kasihan,aku tahu bahwa kiren masih ingin hidup... Masih ingin seperti manusia2 umumnya.. yg terlihat dengan mata.. yg dapat menghirup udara segar, tapi apa daya dia harus menerima takdirnya.. meski begitu,dia kuat.. dia selalu dapat menyembunyikan kesedihannya.
"Oke lah, aku masuk dulu ya..." Ucapku
"Iya,lina" ucap kiren
Aku bangkit menuju pintu rumahku, tapi belum sempat aku memegang gagang pintu.. tiba-tiba....
Ngiiikkkkkkk....... Tiinnnnn
BRAK...aku terloncat kaget saat mendengar suara motor yg seperti terpeleset dan klakson mobil yg memekik, aku membalikan pandanganku ke arah kiren, dengan tatapan bertanya (ada apa?)... Dan kiren hanya menggelengkan kepala
"Ada apa itu? Tabrakan ya?" Ucap ibuku yg tiba2 keluar rumah
"Iya kayanya bu" ucapku
"Ayo lin lihat kedepan" ucap ibuku
Aku dan ibuku berlari kearah keramaian orang2 ditepi jalan, begitupun kiren.. dia mengikuti kami
"Astaga..." Ucapku saat melihat sepeda motor yg terpental dan mobil yg menabrak tiang beton di tepi jalan
"Orangnya meninggal..." Ucap kiren yg ada disampingku
"Hah? Meninggal?" Ucapku
Aku mencoba mencari-cari korban dari kecelakaan tersebut, dan... Aku menutup mulutku seolah tak percaya, aku lihat arwahnya bangun dari jazad seorang perempuan yg terkapar dengan berlumuran darah...
"Dia korbannya" ucap kiren
Aku hanya bisa terdiam...
"Lina... Lin.. heyy" ucap ibuku
Aku sangat kaget, ternyata ibuku sedang memanggilku"I.. iya bu?" Ucapku
"Dih.. jangan dekat2" ucap ibuku
Aku menganggukan kepala... Saat aku melihat jazad korban kecelakaan tadi.. aku tak sengaja menatap kedua mata arwahnya, sontak.. arwah itu berjalan mendekatiku dan kiren, aku berjalan mundur perlahan... Tapi dia seperti menggelengkan kepala,memberikan isyarat.. (jangan pergi) sambil menangis
"Tidak apa lina..." Ucap kiren, mungkin dia sadar bahwa aku takut pada saat itu
"Hiks... Tolong... Tolong hiks... Aku tahu kalian bisa melihatku kan?" Ucap arwah itu kepada aku dan kiren, aku gugup.. keringat dinginku mulai mengucur, tapi aku lihat kiren.. dia santai saja
"Maaf.. kami tidak bisa membantumu" ucap kiren
"Tolonglah..hiks..." Ucap arwah itu kembali sambil memegang tangan kiren.. dia memohon
Kiren menatapku memberi isyarat (bagaimana?)
"Aku tidak tahu.." ucapku
"Apa yg dapat kami bantu?" Ucap kiren
"Apa aku masih bisa hidup? Hiks... Aku ingin kembali ke jazad ku itu...hiks" Ucap Arwah itu sambil menunjuk jazadnya yg dibawa oleh beberapa orang yg memasukannya kedalam mobil Ambulance
"Ikuti.. ikuti jazadmu" ucap kiren
Aku tak mengerti apa yg kiren perintahkan... Tapi aku diam saja pada saat itu"Lalu?..." Ucap arwah itu
"Siapa namamu?" Ucap kiren
"Medina" ucap arwah itu
"Baik.. jika memang masih ada kesempatan untukmu hidup.. syukurilah.. rohmu masih dapat masuk lagi kedalam jazadmu, tapi itu hanya terjadi pada beberapa orang yg beruntung,masuki jazadmu saat jiwamu dalam keadaan tenang" ucap kiren
"Baiklah... Terima kasih..." Ucap arwah medina
"Tapi kamu harus datang jika namamu dipanggil oleh dia" ucap kiren menunjuk kepadaku
"Apa? Aku...mengapa aku? Aku bahkan tidak mengerti apa yg kamu maksud" ucapku
"Tidak apa.... Akan aku jelaskan" ucap kiren
Medina mengangguk dan berlari menuju Ambulance dan ikut bersama Jazadnya...
"Ayo lin..pulang" ucap ibuku
Aku pun berjalan mengikuti ibuku... Sampai dihalaman aku duduk dibangku biasa bersama kiren
"Ngapain? Udah malam ayo masuk" ucap ibuku
("Yah.. baru aja mau nanya ke kiren") gumamku dalam hati
"Tak apa.. masuk saja lina... Besok akan aku jelaskan" ucap kiren dengan tersenyum
Aku menganggukan kepala
"Dahh" ucapku lirih
Kiren melambaikan tangannya.. lalu aku pun masuk rumah.
~ooOoo~
🌸Jangan lupa tinggalkan jejak vote & comment ya^^

KAMU SEDANG MEMBACA
MY INDIGO
Terror*Cerita ini bukan berkisah tentang Mimpi, Kehebatan, ataupun Kelebihan tapi tentang Bagaimana suatu TAKDIR itu harus terjadi* "Lina" begitu sapaannya... dia dapat mendengarkan, melihat, berdialog namun banyak yang mempertanyakan, dengan siapa dia me...