*10

3K 320 22
                                    

My Little Brother

Disclaimer : Furudate Haruichi

Warning : OC, OOC, Sho-ai, Incest, Typo dan lain sebagainya yang mungkin akan mengganggu anda saat membaca. Jadi diharapkan untuk berhati-hati, jika sudah terjadi, maka harap lapor pada author yang bersangkutan *plak--apaansih? Oke abaikan wkk XD

Happy Reading!^^

Kuroo duduk di sofa ruang keluarga dengan perasaan yang tidak tenang. Entahlah karena apa, yang pasti hatinya sekarang tengah gelisah, gundah gulana bagai seseorang yang tengah menanti sang kekasih memberi kabar. Oke apaan ini gak jelas.

"Anata ada apa? Kau terlihat agak cemas." Ucap sang Istri sembari mengambil tempat disamping Suaminya.

"Tidak apa, hanya saja aku sedikit khawatir akan Shoyo. Sikapnya berubah kembali, sama seperti saat kita baru menikah." Sahutnya kembali menatap jam dinding yang ada disana.

"Ya, tapi kemungkinan ada faktor lainnya bukan? Ada meeting mendadak dengan klien nya mungkin?" Ucap Yachi mencoba menenangkan sang Suami.

Menatap wajah Istrinya, sedetik kemudian sebuah senyum terukir dibibirnya.

"Ya, kau benar. Mungkin saja hal itu yang terjadi." Sahutnya.

"Kalau begitu, segera bersihkan dirimu. Kei sudah menunggu diruang makan. Dan Shoyo pasti sedang dalam perjalanan pulang saat ini." Kuroo hanya mengangguk patuh. Namun entah kenapa ada sedikit perasaan aneh yang mengganjal di hatinya. Apa ini karena Shoyo lagi? Pikir Kuroo sembari berjalan menuju kamarnya.

oOo

Yamaguchi memandang bosnya itu dengan tatapan malasnya. Oh ada apa dengan bosnya ini? Tidak biasanya bosnya itu ke apartemennya yang tentunya berada di Kyoto. Bukankah seharusnya bosnya ini sedang berada diperjalanan pulang? Oh Apa bosnya ini kembali bertengkar dengan tuan besar Hinata itu? Pikirnya.

"Sho-sama ada apa kemari?" Tanyanya menatap Hinata yang duduk didepannya.

"Berhenti memanggilku begitu Yamaguchi, itu sangat mengganggu kau tahu?"

"Aku tahu kita teman sejak kecil, tapi memang begitu bukan posisinya?" Sahut Yamaguchi.

Hinata mendengus mendengar jawaban Yamaguchi.

"Kau ini kenapa? Ini bukan kantor."

"Tentu saja ini bukan kantor, ini apartemenku! Ah.. baiklah-baiklah, jadi ada apa kau kemari?" sahut Yamaguchi, ah ia tidak ingin berdebat dengan Hinata. Karena ia bukan tipikal orang yang suka berdebat.

"Ini kesalahanmu. Bukankah sudah kubilang carikan apartemen untukku?"

Ah benar, Yamaguchi lupa untuk menyiapkan apartemen yang diperintahkan oleh Hinata.

"Hehe.. maaf aku lupa. Jadi ke-"

Ucapan Yamaguchi terpotong oleh nada dering ponsel miliknya. Menatap kearah ponselnya kemudian beralih menatap Hinata.

"Ada apa?" Tanya Hinata yang merasa dipandangi oleh Yamaguchi.

"Nomor tak dikenal. Tapi ini pasti salah satu keluargamu." Ucap Yamaguchi memicingkan matanya.

Hinata mendengus geli, hell bagaimana bisa Yamaguchi langsung menuduhnya begitu saja, mungkin saja kan itu panggilan dari pihak kartu kredit yang ingin menagih tagihan bulanan.

Hinata sedikit terkikik geli memikirkan ini, sedangkan Yamaguchi bingung antara ingin menerima panggilan itu atau menolaknya hingga panggilan tersebut terputus otomatis karena terlalu lama tak diangkat.

My Little Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang