*5

4.4K 461 72
                                    

My Little Brother

Haikyuu!? © Furudate Haruichi.

Warning : OC, OOC, Shounen-ai, Incest, dan Typo di sana sini, awas keinjek kan nanti kasian //digeplak

Happy Reading~

“Aku... Tidak tau.”

“Kau yakin tidak mengingat apapun?” tanya Kageyama lagi membuat Hinata mengernyit.

“Ck.. Baiklah baik. Jangan menatapku begitu. Satu hari kan? Dan emm. . yang kuingat terakhir itu sebuah mobil yang mengarah pada mobil yang sedang ku kendarai, dan aku langsung membanting stir. Itu yang kuingat kenapa?” ucap Hinata.

“Hmm.. Baguslah kalau kau ingat. Oh iya.. Kau ingin tahu berapa lama kau tidur?”

“Bukan satu hari?”

“Mau kujitak? Kau tertidur disini selama satu minggu. Kau membuat semua orang khawatir tau.”

“A... APA?! Satu minggu?! Bagaimana keadaan Resort milikku!” pekik Hinata kalang kabut.

“Yak! Tou-chanmu sudah mengurus itu semua!” Kageyama menjitak sayang Hinata.

“Ittai. Dokter macam apa yang menjitak pasiennya yang lemah ini.”

“Lemah your eye! Mau kutambah hm?” ucap Kageyama membuat Hinata tertawa.

“Haah.. Sudah ya.. aku akan keluar dan memberitahukan keadaanmu pada Kuroo-san sekarang, syukurlah kau tidak lupa ingatan.”

“Tidak kumohon... tetap disini.” cegat Hinata menahan lengan Kageyama.

Kageyama menatap lengannya yang dipegang erat oleh Hinata.

“Baiklah..” ucap Kageyama kemudian duduk dikursi yang ada disamping kasur Hinata.

“Terima kasih.” ucap Hinata sembari memberikan senyumnya.

“Untuk?” Kageyama mengernyit heran.

“Untuk tetap disini?” ucap Hinata lebih ke nada pertanyaan ditambah wajah imut hinata.

“Apa maksudmu sih.” ucap Kageyama mengacak-acak surai milik hinata.

“Hehe hanya ingin bersamamu, Ups.” sahut Hinata.

“Shoyo.. apa maksudmu?”

“Ti. . tidak, bukan apa-apa.” elak Hinata.

“Mulai suka padaku eh?” goda Kageyama.

“Ti.. tidak.” elak Hinata lagi namun kini rona merah nampak jelas dipipi putihnya.

“Ya. . sejak kapan kau jadi tsundere begitu hm?”

“Aku tidak tsundere! Hmph.” Hinata ngambek.

Kageyama yang melihat Hinata ngambek dengan memanyunkan bibirnya dan tak lupa menggembungkan pipinya itu membuat Kageyama tak tahan.

Kageyama mendekatkan wajahnya disamping wajah Hinata hingga ia bisa mencium wangi pemuda yang ada dihadapannya sekarang.

“Shoyo.” panggil Kageyama.

Hinata yang merasa dipanggil pun memalingkan wajahnya kearah Kageyama, tapi yang terjadi adalah bibirnya yang berbenturan dengan bibir Kageyama.

Hanya sekilas, kemudian Kageyama menjauhkan wajahnya dari wajah Hinata yang tampak masih shock.

“Kageyama.. san.” ucap Hinata.

“Tobio, bukannya biasanya kau memanggilku begitu, Shoyo~” ucap Kageyama di daun telinga Hinata, sedangkan Hinata merasa geli karena hembusan nafas Kageyama mengenai bagian tengkuknya.

My Little Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang