Baekhyun POV
Ketika selesai shopping, Aku segera mengucapkan perpisahan kepada kedua temanku karena sekretarisku, Tzuyu, mengirimkan pesan agar segera pergi ke restoran karena akan ada tamu special. Aku sampai disana dengan segera dan melihat para pegawai melakukan yang terbaik.
“Ma’am Baekhyun!” Sapa Taehyung. Taehyung adalah salah satu orang terdekatku disini, karena dia managernya. Dia sangat menyukai pekerjaannya tapi terkadang dia sangat tidak terduga atau yang biasanya kita panggil 4D dan karena itu beberapa pelanggan dan pegawai sangat senang berada didekatnya.
“Taehyung, bagaimana kabarmu?” Sapaku kembali.
“Aku baik ma’am, aku hanya sedang menunggu bayaran jadi aku dapat membelikan apa yang Jungkook inginkan.” Ucap Taehyung sambil melamunkan pacarnya. “Omong-omong, perutmu semakin buncit ma’am”
“Berhenti membicarakan tentang pacarmu, by the way. Siapa tamu hari ini?” Tanyaku. Ketika Taehyung melihat catatannya. Tzuyu mengintrupsi.
“Ma’am Baeekkieeee!!” Tzuyu berteriak. Tzuyu sangat cantik tapi dia sedikit pendek. “Kau terlihat sangat cantik hari ini.” Tambah Tzuyu.
“Kata-katamu sangat manis Tzuyu, tapi jangan khawatir, aku akan menaikan bayaranmu.” Kataku sambil tertawa, dan Taehyung menintrupsi.
“Kenapa Tzuyu dinaikan bayarannya? Dan aku tidak? Mameh!!!(mommy)” Marah Taehyung.
“Lakukan perkerjaanmu dahulu, dan lihat aku akan menambahkan bayaran kalian.” Kataku kepada keduanya ketika aku mendengar teriakan fangirl diluar.
“Tamunya sudah datang ma’am. Kami harus kembali bekerja.” Tzuyu dan Taehyung ...
ku merasa akan buang air, lalu aku pergi ke kamar kecil. Aku memakai toilet wanita karena terkadang sangat tidak nyaman memakai toilet pria ketika sedang hamil. Ketika sudah selesai, aku berjalan ke wastafel untuk berkaca sambil membenarkan eyeliner. Dua gadis datang.
Mereka memakai seragam staffku itulah mengapa aku mengetahui mereka bekerja disini. Keduanya terlihat kinikilig.
(Note: kinikilig seperti sedang berbunga-bunga)
"Fuvk, Tamunya sangat tampan. Dia seorang aktor, dia juga superstar nomor satu disini." Kata salah satu gadis tersebut. Aku hanya memutarkan mataku dan ketika sedang memberi mukaku bedak, gadis lainnya berbicara.
"Aku tahu, aku ingin berfoto dengannya tapi mereka tidak memperbolehkannya. PARK CHANYEOL disini."
Park Chanyeol.
Pa...Park Chan..Yeol...
"Apa? Siapa tamunya?" Tanyaku, lalu dahi mereka mengkerut. What the? Aku bos mereka.
"Dia Park Chanyeol, kenapa bertanya? Apakah kau menyukainya? What? Tunggu--Kau wanita atau seorang gay? Kau hamil dan berada ditoilet wanita. Pastinya kau seorang wanita dan bagaimana bisa Chanyeol akan menyukaimu." Ucap salah satu gadis tersebut dengan membentak.
.
"Bolehkan aku tau namamu miss? Apakah kau tau sedang bicara dengan siapa? Dan bagaimana jika aku gay sedangkan kau perempuam genit?" Bentakku balik."Aku? Namaku Lisa dan dia Jennie yang terlihat seperti Sandara Park. Apakah kamu tau apa yang kau ucapkan?." Katanya. Aku hanya tersenyum lalu memutarkan mata.
“HARUSKAH AKU MENENDANG KALIAN DARI RESTORANKU DAN MEMECATMU?” Teriakku kepada mereka.
“Apa..apa yang kau katakan?” Kata Lisa terkejut. Aku memegang pundaknya.
“Girl, Kau harus tau sedang bicara pada siapa. Kau dipecat. Jangan datang kesini lagi.” Kataku. Sebelum aku pergi, mereka menjatuhkan diri dan meminta untuk tidak memecat mereka.
“S-sir...Ma’am...Jangan memecat kami Ma’aam! Ibuku sedang sakit, aku harus bekerja untuk mendapatkan uang.” Kata Jennie sambil menangis.
“Ma’am, Aku minta maaf. Tolong jangan memecat kami. Aku masih kuliah. Aku butuh perkerjaan ini untuk membantu biaya kuliahku.” Mohon Lisa.
“Kau tahu, Aku bermurah hati. Sekarang, KEMBALI BERKERJA!” kataku sambil berlalu.
Aku melihat kepada semua orang yang berada di restoran. Tapi aku tidak melihat seseorang dengan mata besar, tapi ketika melihat pria yang duduk di tengah...Aku melihatnya dengan teliti.
Itu dia....
Aku tahu telingan dan suara itu, suara yang berat. Aku terdiam ditempat ketika dia melihat kearahku, tapi berutungnya aku menjauh dan pergi dari restoran.
“Itu Chanyeol.....” Kataku sambil mengambil nafas, lalu pulang kerumah. Aku tidak bisa berhenti berpikir tentang dia sewaktu perjalanan pulang.
“Setalah beberapa bulan, kenapa aku harus melihat dia lagi? The fuck!” Teriakku sambil menyetir.
Flashback
“Baekhyun, Will you be my boyfriend?” tanya Chanyeol sambil berlutut dibawah didepan semua orang.
Aku berada di Junior High School bersama Chanyeol disekolah ini. Ketika Aku menerimanya menjadi pacarku. Seperti yang dikatakan semua orang kami adalah pasangan yang sangat manis sampai kita dipanggil ke kantor bimbingan karena melakukan PDA. Dia selalu memberikaku bunga dan menarunya di Locker.
“Baekhyunnie...” Chanyeol memelukku sewaktu kita berbaring diranjang. Aku berada di rumahnya dan bertemu keluarganya.
“Kau tau ini sudah lama sejak kita bersama.” Chanyeol berkata dengan husky voice lalu memegang pantatku.
“Enebe Chanyeol, beke mebentes meke (Chanyeol, Aku mungkin akan hamil.)” Kataku ‘kinikilig’
“Apa? Aku tidak mengerti?” Tanya Chanyeol.
Aku hanya tersenyum, lalu menciumnya dan dia membalasnya. Setelah beberapa saat, kami melepaskannya untuk mengambil nafas dan menyadari matanya penu dengan gairah. Dia menciumku dileher lalu turun ‘you know where’ lalu mengarah ke ‘you know what’
Dan itulah mengapa aku bisa hamil
.
Mengelengkan kepala lalu menghapus butiran air yang jatuh dari mataku dan memarkirkan mobil digarasi. Aku tinggal bersama Luhan dan Kyungsoo karena aku sedang hamil. Mereka disini untuk menjagaku karena mereka terlalu sensitif tentang keadaanku.
“Aku pulang.” Kataku ketika melihat mereka dimeja makan. Aku duduk di sofa dan menatap sekitar dengan perasaan tertekan.
“Apa yang terjadi?” Tanya Luhan.
“Aku melihat dia.... Aku meliat Park Chanyeol.” Jawabku.
Hening menyelimuti ketika mereka mematikan TV dan duduk disebelahku.
“Kamu menangis lagi Baek. Berhenti menangis dan berhenti memikirkannya. Biarkan dia melalakukan apa yang diinginkannya.” Kata Kyungsoo sambil mengusap punggung untuk menenangkanku.
“Dia benar, kau harus berhenti menangis. Itu akan memengaruhimu untuk melahirkan ditempat dan waktu yang salah.” Kata Luhan sambil tertawa.
Tiba-tiba aku merasakan sakit diperut. Perutku seperti akan meledak. Dan aku tak tahu apa yang harus dilakukan.
“A-AAAHRGHH INI SEPERTI AKU AKAN MELAHIRKAN! WOOOOO IT HURTS!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Park Chanyeol's Hidden Son (Indonesian Trans)
RomanceCerita ini bukan milik gue, gue cma ngetranslatin aja ke bahasa indonesia. jd buat yg ingin membaca versi inggris cekidot aja kesini https://my.w.tt/RLVhzOX8eM