chapter 15 : Giving up?

2K 181 12
                                    


Chanyeol pov

Setelah tenang Baekhyun jatuh tertidur. Aku menatap wajah indah itu sembari mengelus pelan rambutnya.

"Aku tidak ingin kau meninggalkanku lagi Baek... Aku tidak ingin kau dan Jesper pergi. Tidak lagi." Bisikku perlahan dan mengecup kening nya. Aku berdiri dan berberes sejenak, aku akan menemui Nana, aku perlu tahu siapa yang menyebarkan berita ini.

Aku menatap jam tanganku, dan meninggalkan note dinakas lalu menuju ke apartemen Nana.

Karena aku mengetahui kode apartemen Nana, aku bisa memasuki apartemen itu tanpa sepengetahuan gadis itu dan aku melihat gadis itu begitu serius menatap layar laptopnya.

"Nana, kita butuh bicara" Ucapku mengejutkannya dan langsung menutup laptop itu dengan kasar, lalu dia berdiri menghadapku.

"Apa yang ingin kau bicarakan hmm?" Nana berjalan kearahku dan mengelus leherku namun aku tepis dengan segera.

"Bicaralah, siapa yang menyebarkan berita itu Dan foto tentang keluargaku?" Ucapanku hanya dibalas senyuman oleh gadis itu.

"Kenapa kau bertanya kepadaku?"

Dengan tampang tidak berdosanya dia merespon pertanyaanku dengan begitu santai membuatku begitu kesal.

"Kau satu-satunya orang yang mengetahui hal tentang Baekhyun dan aku. Tidak usah berpura-pura didepanku." Aku menaikan suaraku dan dia berbalik memunggungiku.

"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan!!" Pekik gadis itu dan dengan kasar aku membalik badan itu.

"Baekhyun telah dilibatkan dihal ini! Jangan berpura-pura kau tidak mengetahui apapun, bisa kau berhenti? Berhenti menganggu keluargaku. Aku tidak ingin lagi ditinggalkan oleh mereka. Jadi katakan padaku siapa yang menyebarkan semua berita ini?!!"

"Iya! Itu aku. Aku menyuruh Mabel untuk menyebarkannya karena aku ingin merusak hubunganmu dan Baekhyun. Jangan harap aku bisa menerima kalian bersama Park! Ketika Baekhyun tidak berada disini kau milikku! Kau selalu bersamaku hingga ketika bajingan busuk dan anak nya hadir..."

Aku menghentikan omong kosong gadis itu.

"Pertama, aku bukan milikmu. Kedua, jangan mengatakan apapun tentang Baekhyun mulutmu, kau tidak mengenalnya. Ketiga, aku tidak akan pernah menjadi milikmu. Dan terakhir, aku tidak pernah peduli tentangmu dan perasaanmu sekalipun."  Ucapku padanya dan hanya dibalas oleh seringai yang membuatku merasa cemas.

"Kita akan melihat ke depannya Chan.."

"Apa maksudmu?" Tanyaku dan dia menunjukan sebuah usb.

" Semua rahasia gelapmu ada padaku Chanyeol. Dari Baekhyun dan putramu sampai hal yang paling menyenangkan, video seks kita.  Haruskah aku mengirimkannya pada Baekhyun? Aku menebak apa yang akan dia rasakan?"

"Berani-beraninya kau!" Kedua kaki terasa lemas mendengar ucapan gadis itu. Aku tidak ingin menyakiti Baekhyun, apalagi kehilangannya. Baekhyun meninggalkanku adalah mimpi buruk tak berujung bagiku.

Gadis itu terkikik dan berbaring diranjang.

"Kau tahu apa yang harus kau lalukan Chanyeolie. Buka bajumu dan bersenang-senang lah denganku."

Aku menggelengkan kepalaku.

"Hmm.. Apakah aku harus mengirimkan video ini pada Baekhyun? Berhentilah menolakku Chan.."

"Jangan.."

Maafkan aku Baekhyun-ah..

oOo

Baekhyun Pov

Aku terbangun berkat ciuman Jesper dan aku tersenyum padanya karena ini memang rutinitas kami setiap paginya.

"Eomma bangun. Appa tidak dirumah jadi bangun dan masak sarapan untukku."

Aku memperhatikan sekelilingku dan memang tidak ada tanda-tanda Chanyeol.

Dia benar-benar tidak berada dimanapun.

"Baiklah, eomma akan memasak untuk anak eomma yang paling tampan." Ucapku samb tersenyum padanya dan dia segera berlari menuruni tangga.

Kemana Chanyeol?

Sebelum aku berjalan keluar kamar, mataku menangkap sebuah sticky notes dipintu.

'Aku mempunyai rapat penting Baek, dan mungkin ini akan memakan sedikit waktu. Aku akan pulang besok, ada beberapa hal yang harus aku kerjakan di kantor. Aku akan pulang sebelum makan siang'

Chanyeol pergi semalam? Sepertinya aku terlalu lelap tertidur hingga aku tidak menyadarinya. Aku menuruni tangga dan melihat Jesper sedang menonton Pororo, dengan segera aku menuju dapur dan memasak telur mata sapi dan roti bakar untuk sarapan.

Aku berjalan ke arah Jesper dan memeluk dan mengecup kening nya perlahan.

"Waktunya makan sayang, sarapan sudah siap."

Aku menggendong nya menuju dapur, lalu mendudukkan nya dengan pelan ke kursinya kemudian menyuapinya.

"Eomma, Appa kemana?" Tanya Jesper

"Appa sedang bekerja sayang. Appa akan pulang nanti." Jawabku dan Jesper mengangguk.

"Eomma, aku ingin sekolah."

Aku menatap wajah Jesper dan tersenyum, "Sungguh? Jesper ingin sekolah? Kau berjanji tidak akan menangis? Karena eomma akan meninggalkanmu disana sampai waktumu pulang."

Jesper mengerucutkan bibirnya, "Eomma, aku sudah besar. Aku bahkan hampir 5tahun, aku tidak akan menangis karena ditinggalkan Eomma disekolah."

Aku tersenyum mendengar jawabannya, "Baiklah kita akan memberitahu Appamu nanti."

"Selamat pagi!" Sapa Luhan, Jesper berlari menghampiri Luhan dan keduanya berpelukan

"Bibi Luhan dan Paman Sehun. Aku akan bersekolah!" Ujar Jesper ceria kepada mereka dan  keduanya tersenyum melihatnya.

"Ooh... Uri baby Jesper sudah besar sekarang. Baby Seth pun akan pergi kesekolah ketika aku melahirkannya dan tumbuh besar." Ucap Luhan sambil mengelus perutnya dan Sehun berjongkok menggendong Jesper.

"Jangan mencari pacar wanita, okay Jesper? Cari lah pacar pria yang terlihat seperti gadis. Itu saran dari Paman Sehun. Itu rahasia dari pria tampan."

Aku melototi Sehun ketika mendengar ucapannya  bahkan Luhan sudah memukuli Sehun.

"Jangan mengajarinya hal seperti itu Sehun."

"Aku ingin seseorang yang seperti Eomma. Cantik, manis, imut dan baik." Jesper mengucapkannya dengan bangga sambil menunjukku.

"Ngomong-ngomong, kenapa kalian datang begitu pagi?" Aku bertanya kepada Sehun dan Luhan.

Keduanya tersenyum, "Sehun dan aku akan pergi cek up dan juga, kami akan pergi ke rumah orang tua Sehun. Sebulan lagi aku akan melahirkan Seth." Ucap Luhan cerita dan aku tersenyum mendengarnya.

"Dimana Chanyeol?" Tanya Sehun.

"Uhmmm, dia tadi berkata bahwa ada rapat dan ada sesuatu yang harus dia kerjakan di agensinya. Chanyeol pergi kemarin dan akan pulang sore ini sebelum makan siang." Jelasku dan mereka hanya mengangguk.

"Suamimu akan menjadi milikku Baekhyun." ---- Nana

TBC

Park Chanyeol's Hidden Son (Indonesian Trans)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang