-9- Salah Paham

9 0 0
                                    

Seragam tak rapi. Baju tak dimasukan. Kancing teratas terbuka. Sepatu tak sesuai dengan seragam yang dipakai.

Itulah sekarang Juna. Berantakan. Duduk di rooftop sendirian sambil menghisap batang rokok yang menyala apinya. Ia sudah menghabiskan setengah bungkus rokok itu dalam waktu kurang dari dua jam.

Juna kembali menghisap benda kecil itu. Pikirannya melayang pada kejadian tadi malam saat di mall.

Juna dengan setelan jeans sobek-sobek dan kaos hitam dilapisi jaket putih kebanggaannya. Berjalan-jalan di sebuah mall. Ia baru saja keluar dati starbucks dan tak sengaja ia melewati area bioskop.

Saat itu matanya tak sengaja menangkap sosok perempuan yang sangat ia kenal. Perempuan yang beberapa minggu ini tidak pernah marah kepadanya.

Juni. Ya, Juna melihat Juni yang sedang mengandeng tangan seorang cowok. Juni tampak bahagia dekat dengan cowok itu.

"Juni punya pacar?" Guman Juna pelan.

Ia terus mengikuti langkah Juni di belakangnya. Untung saja ia memakai topi, jadi ia tak akan ketahuan.

Juna terus berjalan dibelakang Juni, sedikit memberi jarak. Juna bisa mendengat obrolan yang dibicarakan oleh Juni dan laki-laki itu.

"Pokoknya nanti lo jangan ninggalin gue. Awas aja sampe lo ninggalin gue!" Ucap Juni sambil menarik-narik sweter yang dikenakan laki-laki itu.

"Iya-iya gue gak akan ninggalin lo. Malem ini spesial buat lo, gue akan ada terus sampe lo tidur." Jawab laki-laki itu sambil mengacak rambut Juni.

"Lo mau es krim nggak?" Tanya laki-laki itu sambil menatap Juni.

"Sialan! Siapa sih dia!" Geram Juna.

"Mau dong. Cokelat ya" jawab Juni gembira.

"Yaudah lo pesen tiketnya gue beli es krim sama popcorn dulu." Ucap laki-laki itu meninggalkan Juni.

Juna mengikuti Juni ke pembelian tiket. Demi mengali rasa penasarannya, Juna rela membeli tiket nonton yang filmnya dia tahu romantis.

Bodo amat gue sendiri yang penting dapet info tentang cowok itu. Batin Juna keras.

Juna memilih bangku tepat di atas bangku yang dipesan Juni.

Juna melihat Juni menghampiri laki-laki tadi dan memeluknya lagi.

"Udah beli tiketnya?" Tanya laki-laki itu.

"Nih. Yuk masuk, buruan gue pengen liat Fero jadi culun" ajak Juni dengan semangat.

"Fak u men. Who are you? What are you doing with Juni?" Geran Juna dengan kesal.

Juna ikut masuk kedalam gedung bioskop saat Juni sudah masuk bersama dengan laki-laki itu. Bahkan Juni terlihat manja kepada laki-laki itu.

Di dalam, Juna tak fokus dengan film yang diputar. Juna lebih fokus kepada Juni yang menyenderkan kepalanya di bahu laki-laki itu.

Saat Juni sedang senang ia mengeratkan pelukan tangannya dengan laki-laki itu. Saat Juni kelihatan sedih karena filmnya, ia juga mengeratkan pelukannya di laki-laki itu. Intinya Juni sangat amat dekat dengan laki-laki itu.

Sampai filmnya selesai, sampai Juni makan di McD, sampai Juni akan pulang bersama laki-laki itu, Juna terus mengikutinya.

Bahkan saat sampai di rumah Juni, Juna melihat laki-laki itu ikut masuk kedalam rumah dan tak kunjung keluar.

JUNA & JUNITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang