Rachel tengah duduk di kursi balkon kamarnya,sambil menyeruput segelas air teh hangat dan menikmati sejuknya angin malam.
Sebentar lagi akan di adakan ujian untuk menentukan kelulusan kelas 12. Rachel cukup tenang menghadapi itu semua namun tetap diiringi dengan peningkatan giat belajarnya.
Walaupun rachel siswa yang pintar dan berprestasi namun baginya belajar tetap penting agar prestasinya tetap bertahan.
Selain belajar ia juga harus menenangkan pikirannya, melupakan permasalahan di hidupnya dan melupakan rayhan sejenak dalam pikirannya,karna memikirkan satu orang saja dapat mengganggu konsentrasi dalam belajarnya.
"Tapi gua ga yakin bakal bisa" gumamnya "mungkin kalo gua lupa ingatan baru bisa lupain dia"
"Pokoknya gua tetep berusaha" tekad nya "walaupun gua tetep mikirin dia,semoga itu gak ngeganggu konsentrasi belajar gua"
"Semangat rachel!"
***
Rachel tengah duduk di kursi meja makan bersama keluarganya. Ia menggigit sepotong demi sepotong roti sambil sesekali menyeruput susu cokelat hangat kesukaannya."Sayang, bunda mau tanya"
"Ke siapa bun? Michael atau rachel?" tanya michael
"Rachel dong,kan yang ada di depan bunda rachel bukan kamu" ucap bunda gemas
Mulut michael berbentuk huruf 'o'
Rachel menghentikan aktivitasnya, "nanya apa bun?"
"Rayhan kemana yah? Kok bunda ga pernah liat dia jemput kamu lagi" tanya alissa
"Rayhan bukan supir bun"
"Iya bunda tau,tapi bukannya dia disuruh mamahnya buat berangkat sekolah bareng kamu yah"
"Berangkat bareng,emangnya harus jemput jemputan?"
"Ya engga si, emangnya di sekolah kamu sama rayhan sedeket apa sih? Penasaran bunda" pertanyaan alissa yang sekesian kalinya
"Rachel sama dia ga deket bun,kenal aja baru" jelas rachel "mungkin dia ga jemput rachel lagi karna kita belom terlalu akrab jadi suka canggung"
"Oooohh gitu, emm bunda sih setuju setuju aja kalo kamu sama rayhan, toh orang tuanya juga temen ayah kamu kan,bukan gitu yah"
"Iya bun,ayah juga setuju" ucap martine penuh semangat
"Apaan si bun,yah. Kok ngomongnya jadi ngawur gini,udah ah rachel mau berangkat aja" ucap rachel lalu berpamitan kepada alissa dan martine "yuk ka!" ajaknya kepada michael
Setelah berpamitan, Kedua kakak beradik itu berjalan keluar rumah dan menaiki mobil yang sudah terparkir di garasi rumahnya.
Rachel membuka kaca mobil, "bay bundaa ayahhh!!" teriaknya di dalam mobil sambil melambaikan tangan
"Lambai lambai mulu lu, kaya lagi ikut uji nyali" sindir michael
"Yee biarin"
"Dahh sayang hati hati" balas bunda
Rachel menutup kaca mobilnya kembali,Mobil yang di kendarai michael mulai melaju dengan kecepatan rata rata.
Menghembus dinginnya angin pagi di jalanan ibu kota. Hari ini rachel sangat semangat untuk pergi ke sekolah entah kenapa.
Mungkin ini saat saat terakhirnya bersama teman temannya di sekolah, karna sebentar lagi ia akan lulus dan berpisah dengan teman teman sma nya.
"Dek?" panggil michael memecahkan suasana
KAMU SEDANG MEMBACA
The Feelings
Teen FictionApakah kamu tahu, seberapa sering aku merutuki diriku sendiri untuk tidak berharap lebih padamu? Apakah kamu pernah sekali saja, memikirkan bagaimana rasanya berada di posisiku? Ku tau semesta tidak melihatku, karena aku tidak sebanding dengan jutaa...