18

40.5K 2.2K 42
                                    

"Di tempat yang jauh, sangat jauh." Ketika menjawabnya mata Kayla nanar ke hadapannya. Aku tidak berbohong. Orlando memang sangat jauh, jauh dari harapanku. Aku tidak mungkin bisa mendapatkan cintanya lagi. "Bapak tidak perlu khawatir. Walaupun saya, you know, seorang widow, saya tidak akan genit-genitan pada siapa pun di kantor ini."

"Kamu terlalu muda untuk disebut janda, Kayla. Apa yang kamu lakukan setelah bercerai?"

"Saya kuliah dan mengambil semua pekerjaan yang bisa saya lakukan."

Ikram mengangguk-angguk. Kekaguman terhadap perempuan di sebelahnya mulai lahir di hatinya.

"Kamu bisa melakukannya."

"Maksud Bapak?"

"Kamu bisa genit-genitan di sini. Dengan saya."

"Apa?"

"Saya bohong jika saya menginginkan keprofesionalanmu di sini, Kayla. Ya, saya tahu kemampuanmu di bidang ini sangat excellent. Tapi saya punya alasan lain kenapa saya memintamu untuk bekerja di sini."

"Saya tidak mengerti."

"Sudah berapa lama kamu sendiri?"

"Enam tahun."

"Saya juga sudah lama melajang dan tidak suka dengan hal-hal seperti pacaran. Dan ketika saya melihat dirimu untuk pertama kalinya di lift, saya merasa, saya..." Pak Ikram tertawa sumir. "Apakah mungkin ada kesempatan bagi saya menjalin hubungan denganmu, Kayla?"

Kayla menatapnya untuk waktu yang lama, untuk memastikan apakah yang didengarnya benar-benar nyata. Pak Ikram mau menjalin hubungan dengannya? Gilakah pria ini?"

"Apakah Bapak sadar dengan apa yang Bapak katakan?" tanya Kayla.

"Ya, dan saya tidak pernah main-main jika sudah menyangkut hal semacam ini. Saya tidak memintamu untuk menjawab sekarang. Bisa besok, lusa, atau ambillah waktu sampai kamu mau."

"Bukan begitu maksud saya, Pak. Kita belum saling mengenal. Dan saya.... Saya tidak yakin bisa menjalin sebuah hubungan lagi. Saya minta maaf."

"Tidak apa-apa." Ikram berdiri dari sofa. "Habiskan makananmu. Saya pergi dulu. Anggap perbincangan ini tidak pernah ada."

Kayla merasa tidak enak hati ketika melihat pria itu keluar dari pintu kaca dan berdiri menunggu lift. Sakit hatikah pria itu ditolak oleh dirinya? Oleh orang yang tidak ada apa-apanya dibanding pria itu? Atau bukan hatinya yang sakit. Melainkan harga dirinya?

***

"Saya juga sudah lama melajang dan tidak suka dengan hal-hal seperti pacaran."

Kalimat itu.

Tidak.

Sepenuhnya.

Benar.

Dia memang melajang tapi bukan karena dia tidak suka berpacaran. Sama seperti adiknya Ikram tidak terlalu suka berkomitmen. Dia lebih suka melakukan one night stand dengan perempuan yang ditemuinya di klub malam. Apalagi jika ia sedang liburan di Las Vegas. Dia tidak bisa mengingat berapa banyak wanita yang bermain diranjang dengannya.

EX-HUSBAND (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang