02.Ketemu

49 8 0
                                    

"Dari mana lo" tanya There yang sedang memegang buku novelnya.

Gadis es itu tk merespon pertanyaan dari sahabatnya ia hanya diam sambil mengotak-atik ponselnya.

Menurutnya tak ada hal penting didalam ponsel itu dengan segera gadis es tersebut memasukkan ponselnya kedalam saku roknya.

Setelah menaruh ponselnya didalam saku roknya gadis itu merogoh saku dibajunya untuk mencari barang kesayangannya tapi ia tak menemukan  apapun didalam sakunya. Dengan cepat gadis es itu mencari didalam tasnya, sampai semua barangnya ia bongkar satu-persatu, namun hasilnya nihil. Ia tak menemukan barang yang ia cari sedari tadi dan sialnya ia lupa terakhir kali ia meletakkan barang itu dimana.

There yang melihat Nadine grusa-grusu mencari sesuatu dengan cepat gadis itu bertanya dengan wajah bingungnya.

"Cari apaan Nad?"tanya si gadis cerewet itu dengan tangan menutup novel yang ia baca sejak tadi.

"Kalung" jawab gadis es itu dengan posisi masih mencari kalungnya.

"Kalung? Sejak kapan lo pake kalung?"

Tak ada jawaban dari gadis es itu ia hanya fokus pada kalungnya yang hilang nth dimana.

"Terakhir lo tarok dimana" ucap There sambil membantu Nadine mencari kalungnya dibawah meja atau kursinya.

"Gue simpen disaku tapi sekarang gak ada" jawab Nadine dengan wajah yang masih sama datarnya. Karena ia tak mendapat kalungnya dimanapun dengan terpaksa ia kembali duduk dibangkunya.

"Kok bisa gak ada sih, coba lo ingat-ingat terakhir kali lo tarok dimana atau jangan-jangan kalung lo jatuh kali"

Mendengar ucapan sahabatnya barusan tiba-tiba gadis es tersebut berlari keluar dari kelasnya tanpa berpamitan terlebih dahulu kepada sahabatnya itu.

"Kebiasaan main pergi gitu aja" ucap There yang kesal dengan kelakuan Nadine yang sering kali pergi gitu aja tanpa berpamitan terlebih dahulu. Dan kembali ia melanjutkan membaca novelnya.

***

Setelah sampai didepan ruang perpustakaan dengan gerakan cepat gadis itu mencari kalungnya. Mencari kesana kesini namun hasilnya nihil. Barang yang ia cari sedari tadi tak kunjung ia temukan.

"Kakak cari apa,mungkin aja ada yang bisa kami bantu" ucap anak perempuan yang merupakan adik kelas Nadine.

Seketika Nadine menoleh kearah adik kelasnya itu.

"Bukan apa-apa" jawab gadis es itu dengan wajah datarnya.

"Kalo gitu kami duluan ya kak."
Nadine hanya mengangguk pelan sebagai jawabannya dan kembali mencari kalungnya sebelum kalung itu benar-benar hilang.

"Kenapa kalungnya bisa gak ada sih, perasaan tadi tadi gue jatuh disini" ucap Nadine dengan wajah frustasi yang kini sedang duduk dikursi depan ruang perpustakaan.

"Cari ini" tanya laki-laki itu dengan suara beratnya yang kini tengah duduk didepan Nadine.

Mendengar suara itu Nadine langsung melihat kearah laki-laki itu. Dengan alis terangkat satu yang menandakan 'apa'.

"Lo cari ini" ucap laki-laki itu dengan wajah yang datar dan tatapan yang tajam sambil melirik kearah kalung Nadine yang kini tengah berada ditangannya.

NadineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang