14. Hujan

22 7 2
                                    

Tin
Tin
Tin

Suara klakson motor terdengar dari arah berlawanan. Walaupun begitu Nadine tidak memperdulikan klakson itu ia masih saja sibuk mencari angkutan umum. Dan akhirnya suara motor itu juga menghampiri ke tempat Nadine berdiri.

"Ojek neng?"ucap orang itu yang sudah berhenti tepat didepan Nadine.

"Gak ma—"
"Lo?"ucap Nadine dengan wajah terkejut setelah melihat siapa orang itu. Asraff. Ya laki-laki yang sedari tadi membunyikan klaksonnya itu ialah Asraff.

"Ngapain nunggu disini"tanya Asraff yang sudah membuka kaca helmnya.

"Bukan urusan lo"jawab Nadine tanpa menoleh sedikitpun ke Asraff. Ia tengah sibuk mencari angkutan umum ntah itu taksi ataupun angkot.

"Buruan naik gue antar lo sampe rumah"

"Gue bisa ba—"

"Mau sampe kapan lo nunggu disini. Bentar lagi hujan deres. Lo emangnya gak ngerasain apa udah gerimis gini"ucap Asraff yang sudah memotong ucapan Nadine barusan.

"Tunggu apalagi. Buruan naik. Lo mau gue gendong emangnya buat naik kemotor gue"goda Asraff ke Nadine.
"Beneran mau gue gendong nih"ucap Asraff yang kali sudah hampir turun dari motornya.

"Iya gue naik"

"Daritadi kek"

Baru saja beberapa meter mereka berjalan nyatanya hujan sudah lebih turun. Kali ini tak ada terminal yang bisa mereka jadikan tempat berteduh. Tanpa berpikir panjang Asraff langsung melajukan kendaraannya melewati arah yang sama sekali tidak diketahui Nadine. Dan kali ini motornya berhenti tepat didepan gedung mewah. Bukan diterminal lagi.

"Ayo masuk"ucap Asraff yang sudah membuka pintu dan menyuruh gadis itu masuk kedalam. Nadine menatap laki-laki itu dengan tatapan bingung. Apa yang diinginkan laki-laki itu sekarang.

"Gue mau pulang"ucap Nadine yang sudah memutar badannya dan akan meninggalkan Asraff sendiri. Namun langkahnya terhenti ketika Asraff memegang tangan Nadine.

"Berteduh dulu dirumah gue. Diluar cuacanya masih hujan deras. Gue gak bakal ngambil kesempatan dalam kesempitan kok"
"Gue janji gue gak bakal macam-macam sama lo"

Nadine hanya terdiam tertegun dengan ucapan Asraff barusan. Ntah dia harus percaya atau tidak dengan ucapan laki-laki itu.

"Ayo masuk bibir lo udah pucet tuh"ucap Asraff yang masih memegang tangan Nadine.

Karna tak ada respon dari gadis es itu dengan terpaksa Asraff menarik paksa Nadine untuk masuk. Karna ia tau baju yang dikenakan Nadine sekarang sudah basah kuyup dan terlihat dengan jelas gadis es itu kedinginan.

Sampainya didalam Asraff langsung menuju kamarnya dan membawakan baju ganti untuk Nadine. 

"Nih ganti baju lo dulu ntar masuk angin"

"Baju gue gak terlalu basah"

"Gak usah bohong. Anak TK juga tau kali kalo baju lo tuh udah basah. Buruan ganti baju gue tunggu disini"
"Lo bisa ganti baju dikamar gue biar gue yang ganti di wc"

NadineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang