07.Penawaran

29 7 0
                                    

"Nadine mana"tanya Iffi yang baru saja datang kekelas There.

"Paling terlambat lagi"jawab There sambil memainkan ponselnya.

"Baru jugak semalam tuh anak jadi manusia disiplin eh sekarang malah terlambat lagi"

"Hm"jawab There tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.

"Lo liat apaan Ther?"

"Gak ada"

"Bohong!"
"Jangan-jangan lu liat—"

"Dasar ambigu"

"Lah emangnya gue ngomong apaan"

"Lo pasti mikir yang aneh-anehkan"

"Otak lu tuh yang ambigu"

"Kok jadi gue sih"

"Makanya kalo orang ngomong tuh didengerin dulu jangan langsung nyerocos ae"
"Maksud gue tuh lo pasti lagi stalking cogan atau lagi liat oppa-oppa korea kan"jawab Iffi panjang lebar ditambah senyum liciknya.

"Sok tau lu"

Tringg
Tringg

"Gue duluan"
" jangan lupa tungguin gue kalo mau kekantin"

"Sip"jawab There sambil mengacungkan jempolnya.

"Nadine mana sih kok belum dateng juga malah bel udah bunyi lagi"gerutu There sambil celingak-celinguk mencari keberadaan Nadine.

Tak sampai satu menit setelah There mengucapkan kata-katanya tiba-tiba orang yang sedari tadi ia cari sudah berada diambang pintu. Seperti biasa dengan wajah datarnya.

"Kok lu telat sih"
"Baru jugak semalam lo jadi anak disiplin datang pagi. Eh, sekarang malah terlambat lagi"

"Alarm gue mati"

"Besok gue beliin alarm baru buat lo biar gak terlambat lagi ok"

"Gue bisa beli sendiri"

"Dikasih gratis malah gak mau dasar aneh"

                                    ***

"Lama amat sih lo pada"gerutu Iffi pada There dan Nadine yang baru saja keluar dari kelasnya.

"Lo buta apa gimana sih. Gak liat apa tu guru baru keluar dari kelas gue. Ya kali gua keluar duluan pas masih ada guru. Kalo kayak gitu sama aja cari mati gue"

"Bukannya dari kemaren lo pengen mati?"

Plakk

"Sakit nyet"jawab Iffi sambil mengelus-elus tengkuk lehernya akibat mendapat pukulan maut dari There.

"lo sih nyari perkara sama gue"

"Nad tumben lo diem-dieman terus"tanya Iffi ke Nadine.

"Emang Nadine pernah cerewet kayak lo?"tanya There ke Iffi dengan tampang tak berdosanya.

"Gak"jawab Iffi sambil menggelengkan kepalanya.

"Terus lo ngapain nanyak kayak gitu ke Nadine?"

NadineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang