Prolog

99 8 0
                                    

Pagi ini adalah hari pertama Nadine masuk sekolah setelah liburan panjang kenaikan kelas. Hari dimana semua mimpi telah berakhir dan dengan terpaksa harus kembali ke dunia yang sesungguhnya. Dunia yang harus berurusan dengan tugas-tugas Sekolah,OSIS dan tumpukan buku-buku tebal yang bisa buat mata si pembaca mendadak minus.

Disini Nadine sebagai Sekretaris osis. Lebih tepatnya Nadine menjadi Sekretaris OSIS di SMA NEGERI 1 JAKARTA.  Masa jabatan Nadine 2018/2019 yang bentar  lagi bakal berakhir karna dia udah naik kelas 3 SMA.

Hari ini Nadine dengan terpaksa harus  ngebantu Gilbran buat ngurusin PLS (Pengenalan Lingkungan Sekolah) selama 3 hari lamanya. Gilbran itu Ketua OSIS di SMA NEGERI 1 JAKARTA. Karna itu Nadine ditunjuk buat bantuin dia ngurusin PLS. Alasan selebihnya mereka cuman sebagai Partnert organisasi Gilbran sebagai Ketua OSIS dan Nadine sebagai sekretarisnya.

"Nad" panggil suara laki-laki dari arah belakang.

Gadis yang merasa namanya terpanggil langsung membalikkan badannya untuk melihat siapa yang memanggilnya barusan.

Dan dengan cepat laki-laki itu menghampiri Nadine dengan berlari-lari kecil.

"Gue cuman mau bilang kalo kita sekelas lagi" ucap laki-laki itu dengan wajah antusias-nya yang kini sudah berdiri dihadapan gadis es itu.

Gadis yang sedari tadi diajak bicara oleh lawan jenisnya itu hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Tak ada ekpresi terkejut ataupun senang. Hanya ada ekspresi wajah datarnya yang ditunjukkan oleh gadis itu. Pasalnya sudah 3 kali berturut-turut dia selalu sekelas dengan laki-laki yang bernama Gilbran tersebut. Maka dari itu dia tidak terkejut sama sekali dengan hal itu.

"Lo gak seneng gitu kita sekelas lagi" ucap laki-laki yang bername tag Al Gilbran Angkasa di dadanya sambil menunjukkan wajah sendunya.

"B aja"

"Lo mah gitu. O ya Nanti lo duduk sama—"
Belum sempat laki-laki itu meneruskan ucapannya. Bel istirahat sudah berbunyi duluan.

Tanpa basa-basi gadis es itu langsung meninggalkan laki-laki yang sedari tadi mengajaknya bicara.

"Kemana" tanya laki-laki itu yang melihat gadis didepannya tadi pergi tanpa berbasa-basi dengannya.

"Kantin" jawab gadis es itu tanpa menoleh ke asal suara.

"Gue ikut" ucap laki-laki itu yang kini menyeimbangi langkahnya dengan gadis es tersebut.

Baru saja beberapa langkah ia dan gadis es itu berjalan tiba-tiba dari belakang ada seseorang yang memanggil namanya.

"Gilbran" panggil gadis yang tengah berlari kecil menghampiri laki-laki yang dipanggilnya barusan.

Karna merasa namanya terpanggil laki-laki dan gadis yang ada disebelahnya tersebut membalikkan badan dan melihat kearah suara barusan.

" lo dipanggil sama Bu Nia buat keruangannya" ucap Rani teman sekelas Gilbran dengan nafas yang masih ter-engah-engah akibat lari kecilnya tadi.

Dari mulai kelas 11 sampai sekarang Gilbran selalu sekelas dengan gadis itu. Rani. Dan secara otomatis Rani jugak teman sekelas Nadine.

"Ok nanti gue kesana" ucap laki-laki itu dengan santai.

"Kok nanti sih, sekarang la, cepetan daripada lo kena omel sama Bu Nia" ucap gadis itu sambil menarik tangan Gilbran.

"Iya sabar" ucap laki-laki itu tanpa melepaskan pegangan tangannya dari teman sekelasnya itu.

"Nad lo duluan aja kekantin ntr gue nyusul"

Gadis yang di maksudnya  sedari tadi hanya mengangguk dan meninggalkan Laki-laki itu dengan teman sekelasnya tanpa mengucapkan sepatah katapun.

"Ayo buruan" ucap teman sekelas Gilbran tersebut sambil menarik tangan laki-laki itu.

Tak ada sahutan dari laki-laki itu. Dengan terpaksa Gilbran harus  mengikuti langkah kaki teman sekelasnya itu yang sedari tadi sudah menarik tangannya. Secara sengaja laki-laki itu menoleh kebelakang dengan untuk melihat punggung gadis yang sedari tadi bersikap dingin padanya.

"Gue kangen sama senyuman lo Nad" ucap Gilbran dalam hati.




Gimana Nadine udah dingin belum. Kalo belum tunggu aja ini masih prolog kok belum masuk part.
Jadi tunggu part selanjutnya ya
Jangan lupa vote and komen ya guys
Thnk you

NadineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang