03.Terlambat

42 8 0
                                    

Pagi ini cahaya matahari menyeruak masuk kekamar Nadine melewati jendela kamarnya. Gadis yang masih berada di alam mimpinya itu terlihat cantik walaupun dalam keadaan tidur. Masih dengan posisi diatas tempat tidur dan mata tertutup tiba-tiba saja ponsel gadis itu bergetar tanda bahwa ada pesan masuk. Dengan malas gadis itu mengambil ponselnya yang ia letakkan dimeja samping tempat tidurnya.

Drrrtt

There Cerewet
"Lo udah dimana, kok belum dateng-dateng juga. Udah jam berapa ini. Pagi ini kita Rapat OSIS. lo tau rapat kita undur cuman karna lo belum dateng dari tadi. Yang lain udah pada nunggu lo disini. Kalo lo udah datang langsung ke ruangan OSIS. BURUAN!"

"Otw"

Setelah membalas pesan itu dengan segera Nadine beranjak dari tempat tidurnya. Dan langsung menuju kelantai bawah untuk kekamar mandi yang letaknya dekat dengan dapur.

"Pantes aja gue tidurnya lama, alarmnya lupa gue hidupin lagi" celoteh gadis itu sambil menuruni tangga.

Sepuluh menit gadis itu bersiap-siap di dalam kamar mandinya. Setelah itu dia langsung kekamar untuk memakai seragamnya dan memakai make up sedikit seperti anak SMA pada umumnya. Tak lupa ia juga menyemprotkan parfum keseragamnya yang berbau green tea.

"Mama gak pulang lagi"

Hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Nadine saat ia melihat mamanya tak ada didapur.

Tanpa berpikir apapun dengan cepat gadis itu memesan taksi dan segera memakai sepatu adidasnya.

Hanya perlu menunggu lima menit taksi yang ia pesan sudah berada didepan rumahnya. Selama lima menit itu juga ia menunggu diluar rumahnya karena pintu dan pagar rumahnya sudah ia kunci sedari tadi.

Pagi ini jalanan benar-benar macet. Dan Nadine yakin kali ini dia benar-benar terlambat. Perjalan dari rumah kesekolah harusnya ia tempuh 20 menit tapi karna keadaan jalan yang tidak memungkinkan dengan terpaksa ia harus menempuh selama setengah jam. Tak ada waktu yang tersisa, dengan terpaksa gadis itu turun dari taksi dan memutuskan untuk berjalan.

"Saya turun disini aja pak"

"Tapi sekolahnya neng kan masih didepan"

"Gak papa pak" ucap gadis itu sambil memberikan selembar uang seratus ribu.

"Gak ada uang pas neng"

"Ambil aja pak kembaliannya"ucap si gadis es itu yang sudah membuka pintu mobil taksi tersebut.

Dengan langkah cepat gadis itu terus berlari ditepi trotoar. Jarak lampu merah tadi kesekolahnya tidak terlalu jauh, hanya perlu berjalan beberapa meter lagi.

"Maaf pak" ucap gadis itu ketika melihat pak satpam membukakan pintu pagar karena dirinya.

"Tumben terlambat non" ucap pak satpam yang baru saja membukakan pintu pagar untuk Nadine.

Gadis itu tak menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh pak satpam dan langsung berlari dengan langkah gontai menuju ruang OSIS untuk menghadiri rapat yang tertunda sedari tadi karena dirinya.

                                 ***

"Maaf" ucap gadis es itu yang baru saja masuk kedalam ruang OSIS.

NadineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang