19. Kepergian Ali

3.9K 315 58
                                    

Mungkin sudah 1 jam lebih Ali dan Alana menyalimi para tamu, banyak orang yang tidak menyangka jika pasangan yang dulu pernah disebut sebagai pasangan perfect couple beda agama di masa SMA, ternyata akhirnya bisa bersatu dalam ikatan suci pernikahan, seperti kebanyakan orang awalnya mereka pada bingung kenapa Bykta mengganti nama menjadi Ali, namun setelah Ali menjelaskan kenapa alasannya mengganti nama akhirnya mereka mengerti. Pernikahan yang bernuansa islami menjadi pilihan mereka. Senyuman kebahagian nampak jelas di mata mereka, rasa masih tidak percaya masih menyelimuti hati mereka. Allah sungguh baik kepada mereka.

بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ

"Barakallahu laka, wa baraka 'alayka wa jama'a baynakuma fii khayr. "

Sekiranya itulah yang dikatakan para tamu undangan ketika menyalimi mereka berdua, dengan senyuman mereka mengaminkan segala doa yang mereka berikan.

Hingga seorang anak kecil dengan gaun berwarna kuning dan jilbab yang senada, datang memeluk tubuh Alana dengan sangat erat.

"Ummi kenapa bohong sama Zahra!?" ucap Zahra dengan masih memeluk tubuh Alana.

"Zahra!" kaget Alana. Alana mensejajarkan tubuhnya untuk menghadap Zahra, tangannya terulur untuk menghapus air mata gadis kecil itu.

"Ummi kenapa bohong sama Zahra, katanya ummi akan sama abi lalu kenapa sekarang sama om Ali, ummi salah orang atau ummi lupa yaa!?" tanya Zahra dengan polos, lalu ia melepaskan pelukkannya.

"Loh Zahra udah kenal sama om Ali?" tanya Alana balik, ia mencoba mengalihkan pembicaraan.

Zahra mengangguk lemah "Dia kan sahabatnya abi, waktu itu Ara liat om ini ngobrol sama abi di pesantren."

"Jadi Zahra udah kenal yaa sama om Ali!?"

"Ummi kenapa gak sama abi? kenapa sama om Ali. Kalo ummi sama om Ali bearti Zahra gak akan punya seorang ibu, Zahra sayang sama ummi Ara mau ummi sama abi bukan sama om Ali. Zahra nakal yaa ummi, kok ummi jadi nikahnya sama om Ali. Sekarang Zahra udah gak punya ummi lagi, Ara pasti udah gak boleh lagi kan manggil ummi dengan sebutan ummi, atau Zahra emang gak pantes yaa ummi buat punya seorang ummi!?" ucap Zahra, bisa Alana lihat dari mata zahra bahwa sekarang zahra tengah kecewa.

"Astaghfirullah sayang, Zahra gak boleh ngomong kek gitu, ummi tetap jadi ummi nya Zahra sampai kapan pun, walaupun ummi gak sama abi Zahra, Zahra tetap jadi anak kesayangan ummi." ucap Alana menghapus air mata Zahra lalu memeluknya dengan kasih sayang.

"Ummi sayang Zahra, Zahra jangan nangis lagi yaa? kalo Zahra nangis ntar ummi ikutan nangis lagi, udah yaa nangisnya, Zahra kan anak ummi yang cantik" ucap Alana mengusap punggung Zahra lembut.

Zahra melepaskan pelukkannya. "Ummi janji yaa harus tetap jadi umminya Zahra. Ummi akan tetap sayang sama Zahra. " pinta Zahra

"Iya sayang" ucap Alana mengusap kepala Zahra.

Ustadz Ali yang ada di belakang Zahra menarik nafasnya gusar, masih ada rasa sakit melihat Alana bersanding dengan Ali saudaranya sendiri.

"Zahra sayang ummi" kecup Zahra di pipi kanan Alana.

Alana tersenyum manis "Ummi juga sayang Zahra. " ucap Alana ikut mencium pipi kanan Zahra lalu mencubitnya.

Air Mata CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang