16. Suratan takdir

3.7K 348 25
                                    

Cinta Beda Agama di ganti judul menjadi Air Mata Cinta

Kenapa?

Hal ini telah saya pertimbangkan  sebelumnya. Saya merasa judul awal dari cerita ini semakin kesini tidak sejalan dengan alur ceritanya. Maka dari itu akhirnya saya memutuskan mengganti judulnya. Dan lahirlah judul yang baru 'Air Mata Cinta' Semoga kalian suka yaa.

Sekian, dan selamat membaca! 

~~~

Seorang perempuan tampak begitu cantik dengan balutan gamis yang ia kenakan di pagi itu. Tangannya tampak cekatan memotong sayuran yang ada di depannya.

Pagi ini Alana akan memasak untuk suaminya, kekasih halal-nya, pemuda yang telah membuatnya jatuh cinta. Alana tersenyum jika mengingat betapa baiknya Allah terhadapnya karna telah memperjodohkannya dengan seorang pemuda yang begitu sempurna dan indah dipandang bagi Alana.

Di wajahnya tercetak sebuah senyuman ketika ia mengingat hari bersejarahnya, hari yang telah mengikatnya dalam sebuah ikatan janji suci sebuah pernikahan.

Di tengah kesibukannya ada tangan yang menyelinap di pinggangnya, dan tidak lama dari itu ada dagu yang bertengger manis di bahu kiri Alana.

"Assalamualaikum istriku" ucap pria itu mencium pipi Alana.

Alana yang diperlakukan seperti itu diam, pipinya bersemu merah, ini bukan kali pertamanya seorang Bykta melakukan hal itu, Bykta sudah sering menggoda Alana, namun entah kenapa setiap kali Bykta melakukan hal itu, selalu saja membuat jantung Alana berdetak sangat kencang, pipinya selalu saja bersemu merah.

"Malah diam lagi. Kalo orang ucapin salam itu di jawab, dosa hukumnya gak jawab" bisik Bykta pelan di telinga istrinya.

Alana menarik napasnya mencoba menetralkan detak jantungnya yang berdetak kencang, karna ulah suaminya. "Waalaikumsalam"

Bykta yang mendengar itu tersenyum. Bykta tau bahwa sekarang istrinya itu tengah menahan gugup. "Nah gitu dong" ucap Bykta.

Dan cup

Bykta mencium pipi Alana tanpa permisi. Setelah itu pergi begitu saja meninggalkan Alana.

Alana membulatkan matanya sempurna.

"Mas!!!" teriak Alana kesal.

Bykta yang mendengar itu terkekeh geli. Menggoda Alana di pagi hari sekarang menjadi hobinya.

"Apa sayang!"

"Kamu mesum!" ucap Alana menghentakkan kakinya seperti anak kecil.

"Biarin mesum. Lagian juga mesumnya sama istri sendiri bukan sama tetangga. Yaah itung-itung buat nambah pahala nyenengin istri" ucap Bykta mengedipkan matanya sebelah.

"Mas!" jengkel Alana, menyembunyikan rasa malunya.

"Apa sayang!" kekeh Bykta. "Mau minta cium lagi yaa, oh boleh mau minta cium dimana, di kening, di hidung, di pipi" tanya Bykta sambil menunjukkan bagian tubuh yang disebutkannya dengan jarinya.

"Atau di-" ucap Bykta menggantungkan ucapannya sambil mengarahkan telunjuknya ke beberapa bagian wajahnya.

Hingga telunjuknya tepat mendarat di bagian bibir. "bibir" goda Bykta

Air Mata CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang