23. Kematian dan kehidupan

2.9K 272 28
                                    

"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya."

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 185)

~~~

Sudah seminggu lebih Ali berada di Singapura, Fikri dan Zahra pun juga sudah kembali ke Singapura kemarin sore.

Alana nampak cekatan memotong sayuran yang ada di hadapannya. Entah apa yang terjadi namun hari ini Alana nampak bersemangat melakukan kegiatannya. Alana memasak sup ayam, makanan yang menjadi makanan kesukaan suaminya dan umminya.

"Kamu masak sop, tumben?" tanya Fatimah mengaduk kuah yang ada di panci.

"Ummi"

"Mau ummi bantu?"

Alana tersenyum seraya menggeleng "mending ummi duduk aja yaa,  biar Alana yang masak ini semua, lagian juga bentar lagi sop ayam nya udah jadi."

Fatimah menatap anaknya yang semakin dewasa "kamu yakin?"

"Iya ummi" ucap Alana seraya tersenyum.

"Yasudah" ucap Fatimah lalu ia berjalan menuju meja makan.

Setelah itu Alana kembali memotong beberapa sayuran-sayuran yang lainnya.

Drrtt... Drrtt... Drrtt...

Alana memberhentikan aktifitasnya, menatap ke layar ponsel nya, Alana nampak tersenyum melihat nama yang tertera disana.

Suami Gantengku❤

Alana nampak terkekeh melihat nama itu, nama itu ditulis oleh Ali sendiri di ponsel Alana tanpa Alana ketahui.

Alana mengambil ponselnya tersenyum, ia sudah sangat merindukan suaminya itu.

"Assalamualaikum. Apa kabar mas? Gimana ustadz Ali udah ada kemajuan?  Terus Fikri sama Zahra udah sampai kan? Duh aku kangen banget sama kalian, kapan balik ke Indonesia? Oh iya hari ini aku masak sop ayam kesukaan kamu, kamu sudah makan?" tanya Alan tak henti-hentinya, hingga tidak menyadari bahwa orang yang di ajak bicara selama ini hanya diam saja.

"Alana" panggil Ali di sebrang sana.

Alana nampak mengeryitkan dahinya bingung, ia merasa ada yang aneh "Iyaa"

"Hari ini pemakaman bang Ali" kata Ali pelan. 

Deg...

Seketika pisau yang ada di tangan Alana terlepas begitu saja,  semuanya seakan mimpi bagi Alana.

"Innalilahiwainalilahirojiun" detak jantung Alana berdetak tak karuan dalam hitungan detik saja Alana sudah menangis.

Fatimah yang melihat itu langsung menemui Alana yang tiba-tiba saja menangis.

"Alana,  ada apa?"

"Ummi!" peluk Alana langsung. Fatimah yang dipeluk secara tiba-tiba merasa ada yang aneh.

"Assalamualaikum nak Ali, apa yang terjadi,  kenapa Alana nangis?" tanya Fatimah setelah mengambil ponsel ditangan Alana.

"Waalaikumsallam ummi, bang Ali meninggal dunia" kata Ali pelan dengan suara gemetarnya.

"Innalilahiwainalilahirojiun, ya Allah" kaget Fatimah,  seketika air mata itu keluar begitu saja saat mendengar Ali meninggal dunia.

"Ummi, Ali tutup dulu telponnya, tolong jaga Alana,  mungkin tiga hari setelah pemakaman bang Ali, Ali pulang. Assalamualaikum" ucap Ali

Air Mata CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang