22. Kabar tentang Ali

2.8K 274 13
                                    

Di sebuah pusat perbelanjaan Alana dan Ali nampak sibuk mencari perlengkapan bayi, dan tanpa sengaja mereka melihat Zahra bersama Ali.  Lantas saat itu mereka menemui Zahra dan Ali.

"Assalamualaikum,  Bang Ali!" sapa Ali langsung memeluk tubuh Ali, namun tidak diberi respon.

Orang yang di panggil itu mengeryitkan dahinya bingung "Waalaikumsallam, siapa yaa?"

Sontak Ali melepaskan pelukkannya terkejut begitupun Alana, jawaban Ali benar-benar membuat mereka syok.  Dan sempat berpikir bahwa Ali tengah mengalami amnesia.

"Aku Ali bang,  masa bang Ali lupa!" ucap Ali mencoba mengingatkan kembali.

Sejenak orang itu berpikir "oh,  jadi kalian ini temannya bang Ali yang ada di Indonesia" jeda orang itu beberapa detik "kenalin saya Fikri kembaran bang Ali."

Kembar?" kaget Alana dan Ali bersamaan.

*****

Kini mereka ber empat duduk di salah satu restoran yang ada di mall.  Zahra nampak tersenyum duduk di pangkuan Alana begitu pula dengan Alana. Terpancar dari sorot mereka berdua akan sebuah kerinduan.

"Aku masih bingung,  kok bang Ali gak pernah cerita kalo punya kembaran?" tanya Ali menyereput jus melon nya.

Fikri tersenyum "jadi, aku itu lanjutin kuliah aku di London sedangkan bang Ali lanjutin kuliahnya di Kairo. Kami itu seperti kembar fisik aja tapi sifat kami berbeda 180 derajat,  bang Ali lebih spritual dan aku lebih suka kebebasan,  kebebasan bukan berarti aku mabuk-mabukan,  ke klub malam,  main cewek, aku tau batasan itu semua, aku lebih menyukai dunia luar aja dengan kebebasan. "

"Ohh jadi kalian kembar fisik doang!" kekeh Ali. "terus bang Ali gimana kabarnya? kok dia gak ikut juga ke Indonesia?" tanya Ali kembali.

Fikri yang mendengar pertanyaan itu diam sesaat,  tangannya nampak mengetukan meja, bisa dilihat dari wajahnya memancarkan kesedihannya.

"Abi lagi tidur!" kata Zahra menyadarkan lamunan mereka.

Alana nampak kebingungan mencoba meminta penjelasan dari Fikri.

Fikri nampak menundukkan kepalanya dalam "bang Ali sedang koma, dan kecil kemungkinan untuk dia hidup." ucap Fikri.

Sontak Alana dan Ali nampak terkejut mendengar semuanya. Tidak lama dari itu suara isakan tangisan tampak terdengar dari suara Alana.

Alana membekap mulutnya "mas,  ustadz Ali,  mas" ucap Alana lemah.

"Kenapa bisa? Apa yang terjadi?" tanya Ali.

"Bang Ali terkena penyaki Leukemia Mieloid Akut, dan kesempatan untuk sembuh sangat tipis, hanya menunggu ke ajaiban dari Allah saja." jeda Fikri beberapa detik "Sebenarnya penyakit itu sudah ada sejak dia berada di Indonesia namun bang Ali menghiraukan penyakit itu, hingga suatu hari bang Ali gak bisa menahannya lagi,  hal itu terjadi tepat sehari sebelum pernikahan kalian berdua, namun bang Ali tetap aja pergi ke acara pernikahan kalian,  dan itulah sebabnya kenapa bang Ali pergi ke Singapura secara tiba-tiba."  ucap Fikri menjelaskan semuanya dengan mencoba untuk tidak menangis dihadapan Ali, Alana, dan Zahra.

Alana dan Ali yang mendengar itu kaget,  pasalnya mereka berdua tidak menyangka kepergian Ali kala itu ternyata untuk berobat. 

Air Mata CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang