Chapter 6

827 81 6
                                    

Maaf yaa klo masih ada yang typo
Mohon koreksinya... Thanks

Happy reading...

Paul terus menghisap darah Mia. Mia sudah mulai lemas. Tiba-tiba tubuh Paul terhempas ke dinding. Alex menahan tubuh Paul dan di tekannya di dinding.

"Pangeran, sadarlah!" kata Alex. Alex mencoba untuk menyadarkan Paul. "Paul!!"

Paul memengang tubuh Alex lalu melemparnya. Tubuh Alex mengenai meja. Paul mencoba mendekati Mia yang sudah terduduk lemas di lantai tapi dengan cepat Alex mendatangi Paul dan melemparnya. Alex segera mendatangi Paul dan menekan tubuh Paul di lantai. Paul tampak marah.

"Paul, hentikan. Ku mohon.."

"Aaarrggghhh....!!!" Paul melempar tubuh Alex hingga mengenai langit-langit kelas. Kemudian menangkap tubuh Alex dan melemparkannya keluar jendela. Terdengar suara pecahan kaca. Paul menoleh ke Mia lagi lalu mendatanginya.

"P-Paul.." panggil Mia. Paul hanya menyeringai.

"Dipercantian!"

Tubuh Paul terhempas lagi tapi kali Alex sudah berada di kelas dan menangkap tubuh Paul lalu mematahkan lehernya. Paul jatuh tidak sadarkan diri. Alex menatap Mia dan hayden. Dia mencium bau darah unik dari Mia. Bola matanya berubah menjadi merah kemudian dia menggelengkan kepalanya cepat.

"Pergilah. Cepata bawa dia pergi sebelum pangeran terbangun kembali."

Hayden mengangguk lalu memapah Mia keluar kelas dan pergi dari sekolah itu. Hayden terus berjalan menuju rumahnya. Hayden membuka pintu dapur.

"Hayden? Kau kah itu?" tanya ibunya dari ruang keluarga.

"Ya, bu. Ini Hayden." jawab Hayden.

"Apa kamu sudah makan sayang?" tanya ibunya lagi.

"Sudah bu... Hayden akan langsung ke kamar. Hayden lelah sekali." sahut Hayden dan langsung pergi ke kamarnya di lantai dua.

Hayen meletakkan Mia dia atas tempat tidurnya lalu mengunci pintu kamarnya. Hayden mengambil jaket yang tadi di kenakannya dan menekan luka bekas gigitan Paul.

"Tunggu sebentar Mia. Aku akan menyembuhkan lukamu. Tetaplah sadar." kata Hayden. Mia masih menutup matanya tapi dia masih sadar. Dia masih mendengar suara Hayden meski samar. Hayden mengambil botol kecil dalam lemari kecil didekat meja belajarnya. Dia membuka botol itu dan meneteskan beberapa tetes air dari dalam botol itu lalu membaca mantra. Mia merasakan sakit yang teramat sangat dilukanya. Ramuan Jinx sangat menyakitkan bila terkena luka. Tak lama luka Mia menutup dengan sendirinya, tak berbekas. Mia menghela nafas lega. Nafasnya mulai teratur.

"Tidurlah Mia, istirahatlah." kata Hayden. Mia masih lemas karena kehilangan banyak darah. Mia menurti kata-kata Hayden. Tak butuh waktu lama, Mia sudah tertidur. Hayden membersihkan bekas darah ditubuh Mia dan menggantikan baju Mia dengan piyama miliknya.

Trrrrttt... Trrrtt...

Bunyi getar dari ponsel Hayden. Hayden mengambil ponsel dari saku celana jeansnya.

"Halo?"

"Halo Hayden, kau di mana? Kami mencarimu. Aku dan Jenny sudah sampai di gym sekolah."

"Perubahan rencana Ken, aku dan Mia tidak bisa ke sana malam ini."

"Apa? Tapi kenapa?"

"Mia diserang."

"Diserang? Penyihir?"

"Bukan. Paul, si vampir itu."

"Apa? Bagaimana bisa?"

Teenage witchyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang