Brak!!
Punggung Paul menabrak dinding lalu tubuhnya terangkat ke atas. Paul mencoba meronta tapi tidak berhasil. Ya tentu saja, dia tidak menggunakan tenaga aslinya. Tak lama Paul terhempas ke lantai. Alex bersiap untuk menyerang, tapi Paul mencegahnya.
"Apa kalian sudah puas? Menyiksaku tidak akan menyelesaikan masalah."
Ayah Mia mencoba menenangkan istrinya. Ibu Mia melepaskan Paul dari sihirnya. Paul berdiri dan bernafas teratur.
"Lagipula, aku tidak akan terluka, kalian tahu itu."
"Katakan pada kami ada apa sebenarnya?"
"Hanya masalah keluarga." Paul berjalan dan duduk di sofa.
"Lalu kenapa anakku ikut terlibat?"
"Karena... Dia penyihir?"
"Alasan yang tidak masuk akal. Jika kamu membutuhkan penyihir, kenapa harus Mia? Kenapa harus anak-anak itu." protes ibu Mia.
"Karena mereka tidak secerewet kalian."
Ibu Mia mendengus kesal. Dia menggeretakkan giginya. Ayah Mia menyentuh tangan istrinya untuk menenangkannya.
"Katakan pada kami sejujurnya. Untuk apa mantra itu?"
"Sudah kukatakan... Urusan keluarga. Aku punya... Sedikit masalah dengan keluargaku."
"Dan keluarga Valhant bukan keluarga vampir yang biasa. Kamu tahu Mia tidak akan bisa melawan keluargamu. Itu sangat beresiko bagi kami pangeran."
"Aku tahu. Aku kira mantra itu bisa aman setidaknya jika di baca oleh mereka."
"Mereka penyihir di bawah umur."
"Ahh... Apa mungkin kalian seperti di cerita Harry Potter itu? Yang jika melakukan sihir saat di bawah umur akan terdeteksi mentri sihir."
"Kamu terlalu banyak menonton film pangeran. Kami tidak memiliki mentri sihir, hanya elder dan elder tidak mendeteksi mantra yang di lakukan penyihir di bawah umur, tidak ada batasan umur untuk itu, hanya jika mantra yang di lakukan merupakan mantra sihir yang besar, seperti mantra yang kamu minta pada anak-anak itu."
Paul terdiam. Dia tampak berpikir.
"Jadi tebakanku, para Elder telah mengetahuinya?"
"Iya, tapi mereka belum tahu siapa pelakunya."
"Ahh... Kalian melindungi anak-anak kalian."
"Tentu saja kami melindunginya, mereka masih anak-anak! Dan kamu, kamu sudah cukup tua untuk bersikap dewasa!" ibu Mia semakin marah.
"Sekarang katakan pada kami pangeran, buku itu, buku mantra itu. Dari mana kamu mendapatkannya dan buku siapa itu?"
"Hmm.. Entahlah... Aku lupa."
"KAU--"
"Ohh tenanglah. Selama semua masih bisa merahasiakan tentang siapa pelakunya, semua akan aman dan karena jasa anak kalian, aku juga akan tutup mulut."
"Tidak perlu. Kami akan memberitahukan semuanya pada Elder. Mungkin itu bisa membuatmu semakin bermasalah dengan keluarga kerajaanmu. Mari pergi sayang."
Ibu Mia berjalan keluar ruangan di ikuti ayah Mia.
"Lalu.." Paul mulai berkata lagi, membuat ibu Mia menghentikan langkahnya. "Bagaimana jika ayahku tahu tentang Mia yang memiliki darah langka itu? Darah Demenge."
Ibu dan ayah Mia berbalik menatap Paul. Dari wajah mereka terlihat kengerian.
"Ternyata Mia adalah keturunan dari Eva Wrightton."

KAMU SEDANG MEMBACA
Teenage witchy
FantasyKalian pernah menjadi remaja? Apa hal terbaik dan terburukmu menjadi remaja? Sahabat? Pacar? Well introduce me... My name is Amelia Collins Umurku tujuh belas tahun, aku bisa di kategorikan cantik, bermata biru dan rambut lurus pirang dan panjang...