Chapter 9

709 67 6
                                    

"Teleportatian!"

"Teleportatian!"

"Teleportatian!"

Berkali-kali Mia mengucapkan mantra untuk berteleportasi, tapi masih saja tidak bisa sampai ke tempat tujuannya. Mia mendengus kesal. Mia melihat sekitarnya. Dia berada entah dimana. Sebuah gang yang cukup gelap. Hanya ada lampu remang dan cukup dingin di sana sementara Mia hanya mengenakan kaos lengan panjang dan celana jeans biru tuanya. Mia menyusuri gang itu sambil memeluk dirinya sendiri. Idenya untuk membantu kedua orang tuanya menjadi bencana seketika.

Mia bisa melihat jalan besar di ujung gang. Dengan cepat Mia berjalan, bahkan hampir berlari. Tapi dia tiba-tiba berhenti. Bulu kuduknya berdiri. Perasaannya mulai tidak enak. Mia mengabaikannya dan segera berlari menuju ujung gang.

Bukk!

Tiba-tiba punggung Mia menabrak dinding. Mia meringis kesakitan. Ada laki-laki paruh baya di hadapannya, menahan tubuhnya di dinding dan menatapnya dingin.

"Akhirnya... Makanan..."

Wajah laki-laki itu berubah menjadi menyeramkan. Mia membulatkan matanya. Dia terkejut. Wajah laki-laki itu sekarang seseram wajah Paul saat dia meminum darahnya. Mia menyadari siapa yang ada di hadapannya saat ini. Vampir.

Mia mencoba meronta. Tapi percuma. Sekuat apapun dia mencoba, dia tidak akan bisa melepaskan dirinya. Mia mencoba mengingat mantra. Dia panik, sulit untuk mengingatnya.

Laki-laki itu mulai mengarahkan taringnya pada Mia. Tamatlah riwayatku.

Brakk!!

Laki-laki itu terhempas kasar dan jauh. Mia terkejut. Beberapa laki-laki datang dan mulai menyerang vampir itu.

"Kau baik-baik saja?" tanya satu laki-laki. Tapi Mia tidak menjawab. Mia masih menatap vampir yang diserang oleh beberapa laki-laki dan perempuan. "Hei nona! Kau baik-baik saja?"

"Ah iya... Saya baik." kata Mia akhirnya.

Terdengar jeritan vampir itu. Vampir itu tiba-tiba berubah menjadi debu. Mia terkejut.

"Ke-Kenapa dia... Dia menjadi..."

"Debu? Karena dia vampir."

"Tentu saja dia vampir! Maksudku... Kenapa bisa begitu?"

"Karena kami membunuhnya tentu." sahut satu orang lagi. Kali ini seorang gadis. Gadis itu berambut hitam pendek sebahu.

"Apa dia di gigit?" sahut satu orang lagi. Laki-laki dan terlihat lebih tua dari yang lainnya. Laki-laki itu memeriksa tubuh Mia.

"Hei! Apa yang kau lakukan?" protes Mia.

"Hanya memeriksa apa kamu digigit makhluk tadi atau tidak."

"Heh! Terlalu berlebihan. Dia tidak tertarik padamu jadi jangan berlebihan." sahut gadis berambut pendek itu.

"Aku tidak berlebihan." sahut Mia.

"Benarkah?"

"Sudahlah Jocy." laki-laki yang memeriksa tubuh Mia menengahi. "Dia tidak di gigit. Dia baik-baik saja."

"Sangat baik-baik saja." sambung satu laki-laki lagi. Total ada tiga laki-laki dan dua perempuan. "Dia tidak terlihat terkejut bagiku."

"Apa kamu tidak takut dengan makhluk tadi?"

"Tentu saja aku takut, apa kalian sudah gila?! Di hisap darah oleh vampir adalah hal terburuk yang pernah aku alami seumur hidupku." Mia membenahi pakaiannya dan bersiap pergi. Orang-orang yang menyelamatkan Mia saling bertukar pandang.

Teenage witchyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang