Maaf yaa klo masih ada yang typo
Mohon koreksinya... ThanksHappy reading...
Keadaan menjadi kacau. Setelah meminum darah itu, para vampir mulai bersorak gembira. Mia mencoba mencari Alex kembali tapi semakin dia mencari dia justru semakin tidak bisa menemukannya.
'Alex!'
'Alex!'
"Alex!!!" pekik Mia. Mia terduduk di atas tempat tidurnya. Nafasnya cepat. Tubuhnya basah karena keringat.
"Mia? Mia kamu baik-baik saja?" tanya Hayden yang terkejut mendengar Mia berteriak. Mia menatap Hayden.
"Apa... Apa kamu bisa melihatku?" tanya Mia.
"Apa??" Hayden bingung dengan pertanyaan Mia.
"Apa kamu bisa melihatku? Maksudku... Benar-benar melihatku??"
"Tentu saja aku melihatmu, kamu bukan hantu!" kata Hayden. Mia menghela nafas lega.
"Aku kira aku menjadi tidak terlihat lagi."
"Tidak terlihat? Mia kau hanya bermimpi." sahut Hayden. Mia mengangguk.
"Ya, kurasa begitu." Mia menatap sekelilingnya. Dia baru sadar dia tidak ada di rumahnya saat ini. "Uhmm.. Ini di mana?"
"Ini di kamarku. Kamu berada di rumahku Mia."
"Di kamarmu? Rumahmu? Bagaimana bisa?"
"Apa kamu tidak mengingat kejadian tadi malam?"
"Kejadian katamu?" Mia terdiam. Dia mencoba mengingat. Tak lama dia terperanjat. "Aku digigit oleh Paul."
"Benar, kamu digigit olehnya."
"Lalu... Bagaimana denganku?!" Mia memeriksa lehernya. "Apa aku akan menjadi vampir? Maksudku.. Dia menggigitku!"
"Tenanglah Mia. Aku rasa kamu tidak akan menjadi vampir."
"Dari mana kamu tahu itu?"
"Karena kamu tidak memiliki tanda-tanda akan menjadi vampir. Sepertinya Paul menggigit dan meminum darahmu untuk membunuhmu, bukan untuk menjadikanmu vampir. Aku memberimu ramuan untuk mendeteksi racun di tubuhmu, tapi hasilnya nol. Tidak ada. Paul tidak memberikan racunnya padamu yang artinya kamu tidak akan menjadi vampir."
"Aahh syukurlah. Aku kira aku akan berubah."
"Tidak akan Mia. Tapi jelaskan padaku, kenapa kamu bertemu dengan Paul?"
"Dia mengikutiku sampai ke sekolah. Dia bilang orang tuaku mengetahui jika aku adalah salah satu penyihir yang melakukan sihir besar itu."
"Orang tuamu?"
"Ya, tepatnya ibuku tapi ayahku pasti sudah mengetahuinya juga. Kedua orang tuaku dan para Elder ke rumah Paul. Mereka pasti sangat marah."
"Tapi saat aku menelepon mereka, mereka terdengar ramah dan baik-baik saja."
"Kamu menelpon mereka?" Mia terkejut. Hayden mengangguk.
"Ini sudah malam dan kamu tidak sadarkan diri. Tidak mungkin aku membawamu dalam keadaan seperti itu."
"Benar."
"Jadi aku meminta ijin agar kamu menginap dirumahku malam ini."
"Tapi apa mereka tidak curiga kamu yang menelpon?"
"Mereka tadi bertanya tentangmu, tapi aku katakan kamu sudah tertidur."
"Dan mereka percaya?"
"Ya, karena ibuku membenarkannya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Teenage witchy
FantasiKalian pernah menjadi remaja? Apa hal terbaik dan terburukmu menjadi remaja? Sahabat? Pacar? Well introduce me... My name is Amelia Collins Umurku tujuh belas tahun, aku bisa di kategorikan cantik, bermata biru dan rambut lurus pirang dan panjang...