"Napa lo, Kak? Kayak habis dikejar anjing aja."
Pertanyaan Gunhee--yang kebetulan sedang ada di teras--langsung menyambut Luda begitu tiba di rumah. Ia sama sekali tidak terkejut karena penampilannya memang sudah acak-acakan setelah dikejar Dongho tadi.
Luda sudah mau menjawab kalau saja dari dalam rumah tidak keluar dua orang pemuda yang membuat langkahnya terhenti.
"Halo, Kakak Kecil," sapa Kim Donghyun--salah satu dari dua pemuda yang juga teman Gunhee--sebelum tersenyum lebar.
Luda yang disapa plus diberi senyuman lebar jelas langsung mengalihkan pandangan dengan semburat merah yang perlahan muncul di pipi. Siapa juga yang tidak salah tingkah setelah mendapat senyuman dari Donghyun yang berwajah seperti malaikat?
"Udah jangan lebar-lebar senyumnya," ujar Donghan--pemuda satunya--sembari menoyor kepala Donghyun. "Kakaknya Gunhee salting, noh."
"Cieee cieee," ledek Gunhee sementara Donghyun hanya menggaruk kepala yang tidak gatal dengan wajah tanpa dosa.
Luda langsung cepat-cepat masuk ke dalam rumah setelah diledek. Tentunya dengan pandangan yang masih tertunduk.
Begitu masuk ke dalam rumah, bayangan wajah Donghyun yang semula memenuhi kepala langsung berganti dengan rentetan kejadian tadi mulai dari saat dihadang hingga makan es krim berdua bersama Hyunbin di kedai.
Gimana kalo lo sama temen lo pulang bareng gue mulai besok?
Saat penawaran Hyunbin kembali terngiang di kepala, Luda sudah berada di kamar, melepas tas punggung, dan merebahkan diri di atas ranjang.
Terima enggak, ya?
🍅🍅🍅
Gimana kalo lo sama temen lo pulang bareng gue mulai besok?
Untuk yang kedua kalinya, Hyunbin mencubit pipi untuk memastikan bahwa itu mimpi atau bukan saat kalimat tersebut kembali terngiang di kepala. Hasilnya masih sama, bukan mimpi.
Kok bisa, sih, gue spontan banget ngomong kayak gitu?
Hyunbin mengubah posisi tidurnya dari terlentang menjadi miring ke kiri.
Padahal gue baru kenal Luda hari ini.
Desahan panjang lalu keluar daru mulutnya.
Jangan-jangan gue suka sama Luda lagi?
Sedetik kemudian ia menggelengkan kepala kuat-kuat.
Nggak mungkin jatuh cinta bisa secepat itu. Terus kenapa?
Ia terdiam.
"Ah, tau ah!" Hyunbin lalu beranjak. "Mending gue masuk-masukin buku buat besok."
Hyunbin sudah beranjak dari ranjang dan berniat mengambil tas yang ada di lantai depan meja belajar kalau saja tidak tiba-tiba teringat sesuatu hingga membuat kedua pupil matanya melebar dengan perlahan.
Luda itu ....
To be continued
Maafkeun kalo semakin pendek 😭
KAMU SEDANG MEMBACA
157cm ; Luda x Hyunbin
Fanfiction[Complete] Jadi orang mungil itu tak selamanya buruk.