Sudah berulang kali Hyunbin menengok ke belakang, ke arah pintu gedung utama sekolah yang ramai dengan anak-anak yang hendak pulang. Sayang, sosok yang diharapkannya tak kunjung muncul.
"Udahlah, Bin," ujar Taedong yang ikut menunggu di dekat gerbang bersamanya. "Mungkin Luda sama temennya nggak nerima tawaran lo."
Ia memang sudah diberitahu Hyunbin tentang penawaran gilanya. Tahu nama Luda pun juga diberitau pemuda itu.
Hyunbin lalu mendesah pelan sebelum beralih memandang sang sahabat. "Ya, udah yuk."
Taedong mengangguk lalu mensejajari langkah Hyunbin yang sudah berjalan terlebih dulu.
"Hyunbin!"
Belum lama, indera pendengaran Hyunbin menangkap suara seorang gadis yang memanggilnya. Langkahnya dan Taedong terhenti bersamaan dengan kepalanya yang menoleh ke belakang. Pupil matanya melebar dengan perlahan saat melihat sosok yang memanggilnya tengah berjalan mendekat.
"Tungguin," ujar Luda di sela melangkah. Tidak sendirian, ada Dawon yang ikut melangkah bersamanya.
"Lo ...."
Luda mengangguk. "Iya. Gue mutusin buat nerima tawaran lo."
"Ah." Senyum Hyunbin pun perlahan merekah.
"Oh ya kenalin, ini temen yang kemarin gue ceritain itu," ujar Luda sembari menepuk pelan punggung Dawon. "Nam Dawon."
Dawon segera membungkuk sopan. "Halo."
Hyunbin dan Taedong juga segera membungkuk sopan.
"Ini Kwon Hyunbin yang tadi gue ceritain itu," ujar Luda sembari memperkenalkan Hyunbin yang berdiri di hadapannya. "Dan ini ...."
"Kim Taedong, sahabatnya Hyunbin."
"Salam kenal," ujar Luda dan Dawon bersamaan.
Setelah perkenalan singkat itu, mereka memutuskan untuk segera melanjutkan langkah. Selama perjalanan menuju halte bus, ada obrolan sedikit di antara mereka meski hanya topik basa-basi seperti bertanya tentang alamat rumah, naik bus nomor berapa, dan lain-lain.
Saking terlarutnya dalam obrolan itu, mereka sama sekali tidak menyadari kalau sedari tadi ada yang mengawasi. Siapa lagi kalau bukan Kang Dongho dan gerombolannya.
To be continued
Akankah Dongho jadi ancaman buat Luda? 😐
KAMU SEDANG MEMBACA
157cm ; Luda x Hyunbin
Fanfiction[Complete] Jadi orang mungil itu tak selamanya buruk.