loveless - 04

3.9K 376 6
                                    

[ Untuk percakapan yang ditebalkan adalah dalam Bahasa Inggris ]

[ Bila tidak, berarti percakapan dalam bahasa Korea]

Baekhyun's Pov.

"Baekhyunnie! Aku mau pizza."

Well, ini sudah lewat 23menit dari apa yang dikatakan oleh Chelsea's Dad. Aku benar – benar menghitung berapa lama Chelsea akan menanyakkan mengenai pizzanya yang sudah aku letakkan di atas meja makanku. Sedari tadi aku duduk disana, memilih tempat duduk yang bisa melihat jelas bagaimana Chelsea menikmati waktu bermainnya seorang diri dan hanya dengan para boneka – boneka itu semua.

Chelsea menyusul ketempatku, ke meja dapur—sebelumnya ia sempat meminta ijin untuk mencuci tangannya—lalu kini ia mengeringkan tangannya dan berusaha duduk diseberangku.

"Yeay! Pizza!!" ia membuka penutup kotak pizzanya, matanya bahkan terlihat berbinar dan bahagia melihat roti tipis dengan tumpukkan daging, paprika dan juga lelehan keju disana. "Selamat makan!" ia mengatakannya sambil berteriak. Tak lupa juga ia sempat memberikan aku potongan slice dan mengatakan ingin memakannya bersama – sama seperti apa yang biasa ia lakukan.

"Biasanya Daddy akan meminta Chelsea memakannya dilipat seperti ini." tangannya melipat bagain pizza itu dan kemudian ia memakannya dengan lahap untuk kedua kalinya.

"Beberapa orang memakan pizza seperti itu." Aku menjawab sambil memperhatikan anak itu yang benar – benar menikmati pizzanya. Ini sudah gigitan keempat dan dua gigitan lagi makan potongan pizza itu akan habis dalam sekejap. Anak ini benar – benar menyukai makan.

"Apa Baekhyunnie lahir di Korea?" –dan ia juga suka bicara.

"Hm, aku lahir di Korea."

"Kapan ulang tahun Baekhyunnie?"—ia sempat meminum seteguk cola dinginnya, mengambil potongan pizza lainnya dan bertanya padaku hal itu lalu menggigitnya lagi.

"Enam mei, kau?" aku berbalik bertanya padanya. Dan Chelsea terlihat berusaha keras menghabiskan kunyahan didalam mulutnya sebelum ia akan menjawab apa yang aku tanyakkan padanya. Mata bulatnya berkedip – kedip kearahku sementara pipi sebelah kirinya menggembung.

"Ulang tahunku sama seperti Daddy. 27 November. Karena Baekhyunnie menanyakkan ulang tahunku, Baekhyunnie harus menyiapkan hadiah nanti."

"OH?!" –Apa-apaan ini.

"Hm. Aunty Kyung mengatakan, setiap kita menanyakkan ulang tahun dan memberi tahu tanggal ulang tahun kita, maka kita harus mendapatkan hadiah nanti. Karena Chelsea belum bekerja, jadi nanti Chelsea akan meminta Daddy membelikan hadiah untuk Baekhyunnie."

Aku sungguh tak percaya Kyungsoo yang aku kenal bisa mengajarkan anak kecil seperti Chelsea mempercayai hal yang aneh seperti ini.

"Baekhyunnie bisa membelikan Chelsea boneka. Brow, Cony, atau mungkin boneka lainnya. Chelsea suka itu."

Bahkan anak ini menjelaskan apa yang ia inginkan untuk hadiahnya yang berjarak enam bulan dari sekarang.

"Baekhyunnie suka apa?"

Aku memandanginya dan mengambil potongan pizza lain untuk siap aku makan. "Aku masih suka boneka, tapi mungkin tidak akan mau memiliki boneka sebanyak dirimu." Tanganku bergerak cepat membersihkan saus tomat yang menempel pada pinggir bibir Chelsea, itu sangat risih untuk dilihat. "Dan juga karena aku sudah lebih dewasa jauh darimu, mungkin aku akan memohon untuk tidak kau hadiahi boneka – boneka." Aku mengedipkan mata kearahnya. Untuk menggoda maksudnya.

"Tenang saja, Daddy pandai memilih hadiah untuk para orang dewasa." Ia mulai mengigit bagian lain pizzanya. "Setiap Daddy memberikan hadiah, mereka pasti akan melompat, mencium dan memeluk Daddy ketika membuka hadiah yang diberikan."

LOVELESS (END)Where stories live. Discover now