Baekhyun's
Hari - hariku masih-lah sama, hidup seorang pengangguran-tanpa ada pekerjaan-dan juga sebagai seorang wanita berusia yang akan mendekati 30an tanpa kekasih ataupun seseorang untuk melampiaskan hormone seksualitas.Itu aku, Byun Baekhyun.
Masih mengalami mimpi erotis dengan tetangga depan apartemen namun semua itu hanya mimpi, bahkan di dunia nyata saat ini kami sudah tidak bertemu selama dua hari, 2x24 jam aku dan Chanyeol tidak bertemu, hebat bukan? Semenjak ia berciuman dengan wanita itu.. aku tidak mendengar ia kembali ke apartemen miliknya, mungkin mereka sedang berlibur bersama atau mungkin honeymoon.. ya siapa yang tahu. Hanya ia, mereka dan Tuhan yang tahu. Sementara aku, menghabiskan musim panas di New York seorang diri, sungguh menyedihkan.
Aku menghela nafas panjang, membalikkan potongan ayam yang tengah aku masak kali ini dan kemudian menyiapkan piring sebagai tempat untuk menyajikan ayam itu. Lihatlah, betapa menyedihkannya bukan? Makan malam seorang diri. Dan bahkan aku harus memasaknya sendiri!
Astagaaaa!! Hidup macam apa ini!
Aku mematikan pematik api pada kompor gas itu dengan kasar dan memindahkan potongan bagian ayam pada piring putih yang sudah aku siapkan.
Makan malam telah siap Byun.
Dan sebagai teman menyantap makan malam seorang diri ini.. aku memilih acara Netflix yang akan menemaniku malam ini. Hari Jum'at malam banyak acara - acara yang ditayangkan pada website berbayar itu, dan sudah pasti semua tayangan memiliki rate untuk penonton berusia 18 tahun keatas dan tentu aku sudah melampaui batas usia itu.
Makan malam, mashed potato, chicken grilled dan beberapa potonan brokoli. Cukup nikmat meskipun sedikit hambar pada bagian mashed potato-aku membuatnya sendiri ngomong - ngomong. Seperti yang kukatakan, pengangguran, memiliki banyak waktu untuk mengerjakan semua hal.
Aku sudah berpindah duduk di depan layar televisi dan siap menikmati malam penyendiri, hingga beberap menit selanjutnya terdengar pecahan kaca atau semacamnya dari depan pintu apartemenku. Sontak aku mematikan layar televisi dan juga mengambil ponsel milikku untuk berjaga - jaga menelepon pihak keamanan gedung apartemen. Tak hanya itu, aku juga mengambil gagang sapu sebagai alat keamanan yang bisa aku pergunakkan untuk menjaga diri. Aku menahan nafas beberapa detik hanya untuk melihat kearah lubang pintu, tidak ada satu orang pun yang terlihat berada didepan sana, aku membuka kunci pintu secara perlahan dan masih siap siaga untuk melakukan menyerang siapapun yang aku temui, pintu aku buka perlahan - lahan.. dan apa yang aku lihat lebih mengejutkan kerja jantungku dibandingkan sebelumnya.
"Chanyeol??!!!"
Aku tidak salah ketika meneriakkan namanya.
Park Chanyeol, berada didepan pintu dengan penampilannya yang sangat - sangat berantakkan, tangannya terdapat pecahan kaca botol minuman yang mungkin ia jatuhkan dengan sengaja. Wajah tampannya bahkan terdapat beberapa luka yang entah ia dapatkan dari mana.
Aku membuang gagang sapu dan memasukkan ponselku kedalam kantung celana pendek yang aku kenakkan, membawa masuk Chanyeol adalah apa yang aku pikirkan saat ini. Dia memiliki badan yang besar, tinggi dan sudah pasti berat badannya adalah di sekitar 70 - 80kg, sementara aku? Tulang badanku bahkan bisa remuk bisa aku ditiban oleh badannya-well mungkin tidak bila aku berada di posisi bawah ketika kami bercinta.. oh okey-pikiran ini semakin menjadi kotor dan Chanyeol masih tergelatak tidak sadarkan diri di lantai.
Chanyeol, maafkan pikiranku.
Aku bertolak pinggang setelah membuka pintu apartemenku begitu lebar sebagai jalan masuk pria besar ini. Dan kalian ingin tahu bagaimana aku membawanya masuk? Tentu saja dengan menarik badannya layaknya karung beras. Jangan tertawa! Aku benar - benar melakukannya. Tidak mungkin aku menggendongnya atau memapahnya. Dia sungguh sangat berat! Bisa - bisa tulangku patah bila aku melakukannya. Badannya aku tarik dengan sekuat tenaga, dan itu membutuhkan waktu hampir tiga puluh menit lamanya hanya untuk memindahkan badannya menuju ranjangku berada. Ya ranjang, aku membawanya untuk tidur di ranjangku. Dan lihatlah, kakinya bahkan menggantung tidak muat berada di ranjangku yang kecil itu.
Wangi badannya bukan lagi wangi maskulin seperti sebelum - sebelumnya yang sangat dominan, kini wangi badannya perpaduan antara darah keringat dan juga minuman hingga membuatku hampir ingin muntah bila lama - lama berada didekatnya. Aku membuka bagian kaos yang ia kenakkan karena pakaian itu nampak tidak layak untuk ia pakai untuk tidur, dan kalian tahu apa yang aku dapatkan ketika kaosnya aku tanggalkan.
Otot - otot kekar yang ia miliki terpampang jelas dihadapanku dan mengingat posisiku yang berada di atas badannya.. ini seakan - akan memberikan kesempatan untuk mewujudkan apa yang selama ini aku impikan bersamanya. Tapi setidaknya aku masih memiliki kesadaran tinggi, dan cepat beralih untuk meninggalkan Chanyeol disana, melangkah lebar menuju dapur untuk mengambil air dingin-untuk aku minum. Lalu membawa air dingin lainnya yang berasal dari kran dan juga handuk kecil-ini untuk Chanyeol.
Aku kembali lagi menuju bagian kamar tidurku, tidak lagi duduk diatas perutnya. Aku belum segila itu untuk menyetubuhi pria tidak sadarkan diri dan tengah mabuk saat ini. Aku duduk ditepi ranjang yang masih tersisa disana, dan mulai membasuh wajah dan mukanya secara perlahan - lahan.-Lihatlah.. aku masih peduli dengannya kan.
YOU ARE READING
LOVELESS (END)
RomanceKau tidak mempercayai apa arti cinta dalam hidupmu. Hatimu bahkan cukup keras untuk bisa diluluhkan, tapi Tuhan mempertemukanmu dengan pria yang bisa mengenalkan arti cinta yang sesungguhnya. Bisakah hatimu luluh? Atau kau tetap berusaha menyangkaln...