9 Tahun Kemudian.....
Siapa yang tak kenal Kamasean? Penyanyi sekaligus fotografer yang sedang naik daun karena karya-karyanya di Youtube dan Instagram. Dia bahkan digandrungi banyak wanita sekarang, tapi laki-laki itu bahkan tidak melirik mereka. Sean sudah mempunyai tambatan hatinya sendiri, tambatan hati yang akhirnya ia simpan sendiri selama bertahun-tahun.
Kali ini laki-laki itu berjalan sendiri di trotoar, dengan kemeja rapi dan kacamata hitam. Dia berhasil menarik perhatian lingkungan sekitar, tapi tak banyak yang berani menyapanya. Sean terlalu fokus pada ponselnya, mencoba mengatasi grup yang akhirnya kembali ramai setelah lama tak aktif.
JANGAN LUPA MALAM INI GAES!
Marven : Jgn lupa bawa anak sama istri gaes
Zevran : Yang jomblo diapain nih? *colek Lemon
Sean : Tenang, nanti gue bawa calon
Bintang : Ihir, nih bocah akhirnya nemu yg baru
Vendra : Awas kalo lo bawa cewek itu
Sean memutar bola matanya lalu memasukkan hendak masukkan ponselnya ke dalam saku, tapi benda itu kembali bergetar.
Vendra sent you a photo.
Vendra : See what your girl did
Sean memperbesar foto yang Vendra kirimkan. Sebuah foto yang diambil di terminal bandara. Ada dua orang manusia yang tampak tersenyum bahagia, apa lagi si pria mengecup kening wanitanya dengan mesra.
Sean kemudian mengirimkan sebuah balasan.
Sean : She is not my girl again, dude.
Sean : She was.
Laki-laki itu kemudian memasukkan ponselnya ke dalam saku dan lalu melanjutkan langkahnya, tapi kaki itu tak bisa bergerak ketika sebuah kejutan mumcul di hadapannya.
"Sean?"
Sean tersenyum samar. "Lama tak jumpa."
🍋🍋🍋
Suara musik yang terdengar asik itu justru membuat suasana merek menjadi semakin canggung. Sean menghela napasnya, menatap sebuah cincin yang melingkar di jari tengah Betzy dan juga jari manisnya. Benda yang berada di jari manis Betzy itu adalah cincin yang terbuat dari anyaman benang yang Sean beri beberapa tahun silam, sementara cincin yang berada di jari tengah Betzy adalah sebuah cincin yang terbuat dari logam. Jauh lebih berharga daripada pemberiannya, desainnya sederhana. Tapi entah kenapa itu seperti cincin pernikahan atau pertunangan.
"Gimana kabar lo?" tanya Sean, mengawali.
"Baik," jawab perempuan itu. "Lo?"
"Baik."
Hening. Suasana kembali berubah canggung. Hatinya kembali meletup-letup ketika melihat pujaan hatinya tanpa diundang muncul di hadapannya, tapi semua segera sirna setelah mendapati sebuah cincin logam di jemari gadis itu dan pikiran Sean kembali teringat pada foto yang Vendra kirimkan.
Betzy dan Alvaro.
"Sar, gue mau selesaiin semuanya," Sean menyatukan kedua telapak tangannya di atas meja, menunduk sejenak sebelum akhirnya menatap perempuan yang masih membuat hatinya berdebar hingga saat ini itu.
Pupil mata Betzy bergetar, menatap setiap lekuk wajah Sean yang terlihat semakin menawan. Apalagi kumis tipis yang tumbuh di atas bibir merah mudanya itu. Hatinya lagi-lagi berdebar, meski ia tahu dirinya sekarang berada dalam belenggu yang akan menyakiti banyak orang jika ia patahkan sepihak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lemon Tea
Teen Fiction[COMPLETED] Bagi Sean, anggap saja perasaannya ini seperti rasa dari lemon tea. Manis dengan sedikit asam. Menyegarkan. Mungkin lebih seperti membayangkan Kendall Jenner memberinya semangat saat ulangan matematika. Kurang lebih seperti itu perasaann...