- 11 -

2.2K 252 101
                                    

Assalamu'alaikum gaess *edisi ramadhan penuh cinta*
Sebelumnya, mo ngucapin selamat menjalankan ibadah puasa buat temen - temen yang menjalankannya...

ku hadir nih gaess, monmaap yaa jika ga ngefeel emang pas nulis lagi agak sakit pikirannya wakakaka...

But, happy reading gaess...

Kini Krist dan pria yang menemuinya di depan flat tengah berada di sebuah kedai tak jauh dari gedung flat Krist. Duduk berhadapan dengan dua cangkir kopi dihadapan mereka. Krist diam - diam mengamati pria didepannya ini. Pria itu menyesap kopinya dengan nikmat.

Pria itu sudah membuka topinya. Krist dapat melihat wajah pria itu. Merasa tak asing dengan wajah pria ini, Krist mencoba mengingat tapi ia tidak mengingatnya.

"Aku Pluem, teman Ploy.."

Ahh...sekarang Krist tau, ketika ia berbelanja ke minimarket tempat Ploy bekerja pasti bertemu pria ini. Pantas saja Krist merasa tidak asing.

"Kenapa memberiku coklat?" Tanya Krist penasaran.

"Karena aku ingin dekat dengan Phi.." Jawab Pluem dengan entengnya.

Krist terkesiap, pria muda didepannya ini ingin dekat dengannya? Apa maksudnya? Krist meremang memikirkan jika pria muda didepannya ini menyukainya. Krist bukan terlalu percaya diri, bukan. Hanya saja, Krist tidak mengharapakannya.

"Pertemanan??" Krist menebak.

"Bagaimana jika lebih?" Tantang Pluem.

Krist terdiam, sesuai pemikirannya Pluem menyukainya. Krist tidak mengerti kenapa secepat itu Pluem menyukainya. Bahkan jika diingat, Krist hanya beberapa kali bertemu. Itupun mereka tanpa mengenal dan hanya sekedar pengunjung minimarket dan pegawai minimarket.

Krist menghela nafasnya.

"Kau masih kecil sudah mengajakku berkencan. Seharusnya Ploy yang kau ajak, bukan aku.." Krist meraih cangkir kopi dan meminumnya.

"Apa terlalu cepat Phi?" Tanya Pluem. Krist mengangguk dan tersenyum.

"Aku baru beberapa menit yang lalu mengetahui namamu..."

Ahh, iyaa..

Pluem mendesah kecewa. Ini bentuk penolakan tapi Pluem tak ingin menyerah. Krist belum mengenal dirinya lebih dalam lagi. Bahkan Krist menganggapnya seperti ini kecil. Pluem bukan seorang bocah ingusan.

"Boleh aku meminta id line mu Phi?" Pinta Pluem.

Krist berfikir sejenak, kemudian mengangguk. Pluem menyerahkan ponselnya pada Krist, mengisinya dengan deret huruf id nya. Setelahnya Krist menyerahkan ponsel tersebut pada si pemilik.

"Terima kasih Phi, setidaknya dengan begini kita bisa menjadi dekat dan Phi bisa melihat jika aku sungguh – sungguh menyukaimu. Kau tahu Phi aku menyukaimu sejak pertama kali kita bertemu.." Ujar Pluem.

Pluem sangat ingat sekali kala itu ia sedang bekerja shift malam, ia menjaga di kasir. Ploy berpamitan hendak pulang tapi ada satu pengunjung minimarket tersebut.

"Selamat datang selamat berbelanja.." Seru Pluem.

Seorang pengunjung pria imut cenderung cantik tersenyum padanya. Ia menuju ke arah area minuman. Pluem tidak mengalihkan pandangannya. Mengamati setiap pegerakan pria membuat Pluem tanpa sadar menarik ujung bibirnya.

"Ai'Pluem, aku pulang dulu na.." Ujar Ploy mendekati Pluem yang setengah melamun. Merasa tak ada tanggapan, Ploy menatap Pluem. Ia heran dengan arah pandangan Pluem. Ploy mengikuti apa yang sedang dipandang Pluem.

D.I.D Love: What I Did For Love? [Singto X Krist - Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang