22 - Joy Jasmine : I'm Done!

49 4 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Halo hati yang patah!

Dia berbisik tentang kisah diorama dua jiwa

Dia bilang kisah itu menyenangkan dan bahagia

Namun benarkah bahagia hingga dia berlari dari buliran air mata?

Atau hanya alunan melodi sebagai pengecoh rasa sakit yang tak berkesudahan?

Hei sang penjaga waktu!

Izinkan aku menyusuri lorong ini dengan pelita

Hingga dapat kulihat ujung kegelapan sukma

Benarkah aku layak mengecap cinta tanpa dusta?

Akankah hati yang patah layak dipulihkan?

Hai jiwa yang lelah!

Teruslah berkelana hingga kau mencapai nirwana

Bangkitlah melalui tetesan peluh sang ksatria

Si pembela asmara dari setiap hati yang cuak

Dia yang menghunuskan pedang bagi para penipu nurani

Halo hati yang patah!

Mata coklat itu kembali memenjaramu

Menguak kenangan serta peristiwa pilu

Ribuan kisah yang menyisakan rindu

Rindu hati di bawah gugusan langit biru

M O O I

Kuseruput kopi hangat ditengah alunan lembut lagu Michael Buble – Home. Lantunan irama membawaku hanyut ditengah riuhnya keadaan di restoran. Benakku kembali memutar memori di malam itu.

Flasback on

Ian masih menatapku lekat. Tatapannya terlihat sendu.
"Joy." panggilnya.
Aku hanya mendongkakkan kepala yang sudah tertunduk menahan kantuk. Bara dan Maisha sudah sejak tadi tertidur di meja.
"Gue sayang sama lu." ucapnya lirih.
Dengan kalimat sederhana itu mataku yang tadinya hampir terpejam kini sudah membelalak kaget. Antara yakin dan tak yakin dengan apa yang telah kudengar. Otakku yang tadinya sudah tak mampu berpikir kini bekerja keras menafsirkan kalimatnya. Bisa saja kalimat itu bermakna kasih sayang sebagai seorang sahabat atau adik.

"Apa?"
"Lu baik-baik saja kan?" tanyanya.
"Bukan! Sebelumnya lu bilang apa tadi?" tanyaku memastikan.
"Nanya apa? Ya gue nanya lu baik-baik aja kan?" jawabnya dengan nada suara lebih kencang.
Sedikit kecewa. Mungkin aku terlalu banyak berharap hingga pendengaranku menjadi sedikit terganggu.

"Iya. Gue baik-baik aja."

Dia tersenyum simpul. "Memang sulit menghibur orang-orang yang patah hati karena mereka bakal cenderung bohong dan selalu bilang baik-baik aja."

BertigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang