Part 2

2.7K 120 0
                                    

Suara nyaring yang sedang melantunkan ayat suci alquran bergema menyambut kedatangan seorang anak laki laki tampan yang menenteng tas ranselnya dan juga di ikuti oleh kedua orang tua nya. Mereka turun dari mobil dan segera masuk ke dalam rumah kecil itu. Di samping nya ada sebuah masjid dan juga teman kecil menghiasinya.

"assalammualaikum" sapa mereka dari luar.

"waalaikum salam" jawabnya dari dalam dan muncul lah seorang kakek yang sudah menunggu mereka lama. Melihat mereka datang dengan selamat membuat kakek itu tersenyum bahagia.

Mereka semua menyalami kakek.

"ayo masuk" kata kakek menyuruh mereka masuk. Mereka kemudian duduk.

"kenapa lama sekali sampainya?" keluh kakek.

"maaf abah, bandung tadi macet" ucap seorang laki laki dewasa.

"owalah ya sudah tidak apa apa, yang penting kalian sampai dengan selamat" ucapnya dengan lembut.

"abah sehat kan bah?" tanya perempuan di sampingnya.

"abah masih gagah kan?" tanya abah yang mengabaikan pertanyaan tadi dan kemudian mereka semua tertawa termasuk anak laki laki yang sedari tadi diam.

"udin kenapa diam? Gak suka ya kalo tinggal di sini?" tanya kakek.

"enggak kok kek, udin kangen sama kakek" ucapnya yang langsung memeluk kakaknya erat dan membuat kakeknya terbatuk batuk.

Dengan segera kepala udin ditonyor oleh ayah nya.

"duh papa, sakit tahu" kata udin sambil mengelus kepalanya dan melepaskan pelukannya.

"udah tahu kakek udah tua. Main peluk peluk erat segala" kata Papanya.

"harun, sudah abah tidak apa apa kok" katanya setelah sudah meredakan batuknya.

"kan kangen pa, besok kalo udin kangen sama papa, udin bakalan cekik papa" ujar udin dengan santainya dan langsung di pukul oleh mamanya.

"kamu mau mama jadi janda?" kata mamanya marah.

Melihat mamanya yang garang seperti itu membuat nyali udin menciut. Dan membuat kedua laki laki dewasa itu hanya terkekeh melihat interaksi ibu dan anak itu.

"sudah sudah.. Kita siap siap teraweh saja yuk" lerai kakek dan mengajak mereka pergi ke masjid yang dekat dari rumah itu.

Mereka sampai di masjid dan di sambut dengan sopan oleh beberapa orang yang ada di dalam masjid. Kemudian seorang muadzin mengumandangkan azan dan mereka khidmat mendengar kan serta menjawab panggilan allah itu.

####

"eh eh kalian lihat gak cowok ganteng tadi? Gila men, ganteng banget sumpah" ujar seorang perempuan berkerudung hitam dengan suara cempreng nya.

"iya, kok kayanya gak asing ya sama wajahnya?" jawab seorang lagi.

Mereka ada sinta dan hanun, santriwati yang sudah menetap di sana selama hampir 6 tahun.

"hawa hawa nya dia cucu nya pak haji deh" ujar sinta sok tahu.

"pak haji rahman? Pemilik pesantren ini?" tanya hanun lagi.

"ya iya lah siapa lagi? Gak lihat apa mereka tadi lengket kaya perangko " ujar sinta dengan semangat.

" jadi dia si udin dong" jawab hanun dengan cemas.

"udin siapa?"tanya sinta tidak mengerti.

"adalah pokoknya, yuk cepet balik ke asrama" ajak hanun dan segera mereka ke asrama mereka.

Santri Kepleset Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang