***
Dinyatakan lulus sidang serta mendapatkan nilai predikat A membuat Charice dan teman-temannya senang bukan main. Mereka berencana untuk merayakan kelulusan mereka dengan mengabadikan foto di area campus dan nongkrong di cafee dekat campus. Tidak lupa sebelumnya Charice menelpon Davin utk mengabarkan dia lulus sekaligus minta izin untuk bersenang2 dengan temannya.
"Davin.." sapa Charice
"Sudah pulang?"
"Udah. Kamu tumben pulangnya cepat." tanya Charice
"Iya, aku pengen denger cerita kamu siang tadi."
"Ooh.. Kamu udah makan?"
"Sudah. Kamu?"
"Udah. Ceritanya nanti aja yah. Aku mau mandi dulu" kata Charice.
Selesai mandi Charice tidak melihat Davin di kamar. Jadi dia memutuskan untuk ke kamar Ega.
"Ega.."
"Mama.. Mama udah pulang? Trus gimana Ma, Mama udah lulus belom?" tanya Ega
"Udah sayang. Dan mama lulus.. Mama dapat nilai A."
"Waa selamat yah Ma.. Ega pengen nanti kayak mama ujian dapat nilai A"
"Harus itu. Ntar mama yang ajarin Ega sampe dapat juara yah.."
"Bener yah Ma... Tapi sebenarnya Ega gak minta juara kok, Ma. Ega bisa naik kelas aja Ega udah seneng banget."
"Ega kita sebagai manusia itu harus berusaha. Gak boleh berpangku tangan alias malas. Oke"
"Oke Ma.. Ega janji akan belajar sungguh-sungguh"
"PR nya udah siap belum?"
"Udah ma"
"Mana, coba Mama liat" Charice pun memeriksa PR Ega.
"Pinter anak Mama. Udah bener semua ini. Ya udah sekarang saatnya tidur. Tapi sebelumnya..."
"Cuci muka, cuci tangan, cuci kaki, sama sikat gigi. Iya kan Ma?"
"Anak mama pinter. Ya udah sana 'gih. Mama ambil minum Ega dulu yah"
---
Sekarang ini Charice dan Davin sudah bersiap mau tidur. Sebelum tidur mereka bercerita berbagi pengalaman seputar sidang meja hijau. Sampai akhirnya mereka memutuskan untuk mengakhiri percakapan dan tidur.
---
Davin POV
Cahaya mentari bersinar terang di luar tampak malu-malu masuk ke dalam kamar melalui celah di balik gorden. Aku merasa seseorang sedang memeluk ku erat seolah takut kehilangan. Ku lirik ke sebelah ku dan ternyata adalah istriku. Mungkin dia tidak sadar memelukku seerat ini. Tidak biasanya dia telat bangun. Dia selalu bangun awal untuk menyiapkan sarapan dan membangunkan anaknya itu. Sepertinya dia masih kecapekan.
Kurasakan dia mulai bergerak. "Hmm, kamu udah bangun? Jam berapa?" tanyanya dengan suara serak khas bangun tidur.
"Baru aja kok. Jam 7.30"
"Ha? Aku telat bangun.. Maaf"
"Gak 'papa. Kami masih capek. Kalau kamu masih mau istirahat juga gak 'papa kok."
"Gak, aku mau mandi dulu."
Sembari menunggu Dia mandi aku membuka tablet ku untuk mengecek email yg masuk.
Ku lihat Charice dan Ega sedang sarapan bersama. Aku menunggu Charice memberikan bekalku di ruang tamu. Ku lihat Dia datang menghampiri ku.
"Kamu makan di luar aja gak 'papa yah. Aku gak sempet masak. Bekal Ega aja aku cuma masakin omlet." katanya. Sejak Dia memberikan bekal aku tidak pernah makan di luar lagi. Pernah aku makan di luar tapi rasanya jauh berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear Husband (COMPLETED)
Random"Saya tidak akan mau menikah lagi, Ma.. Semua perempuan di dunia ini sama. Sama-sama mau mendapatkan yang sempurna" Davin Surya Ferdinand "Ma,, gak usah pake dijodohin juga kali, Ma.. Kakak kan masih muda dan masih bisa cari pacar sendiri.." Charic...