Part 9 - Wisuda

123K 5.3K 32
                                    

***

"Ma, kapan2 kita main ke rumah nya Oma Mama yah! Ega masih pengen main lagi sama Om Azka." kata Ega sepulang mereka dari rumah orangtua Charice.

"Iya sayang. Sekarang Ega langsung bobo yah. Tugas sekolah udah selesai semua kan?" jam sudah menunjukkan pukul 9 malam saat mereka sudah tiba di rumah.

"Oke Ma." Charice menemani Ega sampai tertidur.

Saat Charice memasuki kamar Dia heran melihat keadaan kamar yang sunyi dan gelap gulita. AC-nya pun mati. Dinyalakan nya lampu dan Dia pun heran melihat Davin sedang tidur. Tapi ketika diperhatikan wajahnya seperti kesakitan dan pucat.

Dengan inisiatif Charice memeriksa keadaan Davin. "Davin.. Badan kamu panas!"

"Hhmmmm.. Dingin.." kata Davin menggigil kedinginan.

"Kamu udah makan? Aku buatin kamu bubur yah..!" tawar Charice.

Sekarang ini Charice sedang menyuapi Davin bubur, sebelumnya Charice sudah mengelap badan Davin serta menggantikan pakaiannya.

"Pahitt.." kata Davin manja.

"Iya, dikit lagi yah.. Dikiiitt lagii.. Satu suap lagi.. Ini tanggung buburnya tinggal dikit.. Satu suap lagi.." bujuk Charice.

"Akh, kamu dari tadi dikit lagi mulu.. Lidah aku pahit, tahu.."

"Hehee,, iya ini janji satu suap lagi."

Setidaknya Davin sudah makan setengah dari bubur yg dibuatnya pikir Charice. Sesudah minum obat penurun panas Charice mengompres dahi Davin dengan lap basah.

"Dinginn.." keluh Davin pada Charice.

Charice pun bingung, padahal AC sudah mati dan Davin sudah di selimuti dengan selimut tebal. Karna Davin yg terus mengeluh, Charice pun memeluk Davin. Beberapa saat kemudian barulah Davin dapat tidur dengan tenang, terdengar dari deru nafasnya yang teratur. Charice berharap semoga besok pagi panasnya sudah turun.

---

Charice POV

Aku terbangun dari tidur nyenyak ku karna ku rasakan ada pergerakan di sebelah ku. Ku lirik jam dinding ternyata sudah pukul setengah enam.

"Kamu mau kemana?" tanyaku pada Davin karna ku lihat dia akan turun dari tempat tidur.

"Kamar mandi."

"Biar aku antar" aku pun memapah Davin ke kamar mandi dan meninggalkannya sendiri untuk melakukan aktivitasnya di kamar mandi. Setelah selesai Dia memanggilku dan meminta izin untuk mandi karna dirasa badan nya lengket keringat. Tapi aku melarang keras Dia buat mandi. Jadi aku hanya mengelap badannya saja serta menggantikan pakaiannya.

Selagi Davin melanjutkan tidurnya aku segera menyiapkan sarapan. Tak lupa aku juga membangunkan Ega untuk ke sekolah. Ku lihat Ega menghampiri meja makan lengkap dengan pakaian sekolahnya.

"Ega hari ini berangkat sama Pak Aswin aja gak 'papa yah sayang! Mama mau nemenin Papa lagi sakit."

"Papa sakit apa Ma? Ega boleh liat Papa gak Ma? Ega gak 'papa kok Ma berangkat sekolah sendiri."

"Papa gak 'papa kok sayang. Cuma demam. Ega boleh kok liat Papa. Tapi Ega habisin sarapannya dulu yah."

"Oke Ma.."

Ega menatap kasihan pada Papanya yg sedang sakit. Wajah Davin terlihat sangat pucat. "Papa cepat sembuh yah.. Ega sayang Papa. Ega berangkat sekolah dulu ya Pa!" kata Ega sambil mencium punggung tangan Davin.

Setelah itu dia pamit padaku dan mencium tangan ku juga. "Ega berangkat yah Ma. Ega titip Papa"

"Iya sayang, baik-baik belajarnya ya. Hati-hati!"

My Dear Husband (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang