Langsung aja dibaca..
***
Sudah menjadi kewajiban bagi Charice untuk mengurus rumah tangganya. Banyak yang di rombak dari rumah itu. Mulai dari ruang tamu, kamar, dapur hingga halaman. Dia benar-benar membuat dirinya nyaman dengan rumah itu. Davin sendiri tidak ada masalah dengan semua yg dilakukan oleh istrinya itu.
Ega, anak sambungnya juga belakangan ini jarang mengeluh sakit kakinya. Davin dan Charice tanpa di sadari, mereka sudah saling terikat. Bahwa mereka tidak akan bisa tidur jika tidak tidur bersama. Terbukti saat Davin sedang melakukan perjalanan bisnis di luar kota selama 5 hari. Mereka sama-sama tidak bisa tidur, sehingga menyebabkan Davin dengan cepat menyelesaikan urusan bisnisnya. Begitu juga dengan Charice tugas skripsinya sudah rampung sembilan puluh persen.
Sejak pertengkaran mereka dimana Davin memarahi Ega, mereka jadi jarang berbicara. Tapi Charice tetap mengurus Davin seperti menyediakan kebutuhannya dan bekal yang biasa dia bawa setiap hari.
"Kamu kenapa sih?" tanya Davin membuka pembicaraan mereka. Charice menjawabnya hanya dengan mengangkat kedua alisnya sambil mengecek ulang skripsinya.
"Akhir-akhir ini kamu jadi banyak diemnya. Bukannya kamu setiap hari tuh banyak ngomong, yah?"
"Kamu masih nanya kenapa aku marah?" kesal Charice.
"Oh, kamu marah karna masalah aku bentak kamu dan marahin anak kamu?" kata Davin enteng.
"Nah tu tahu..!"
"Ya udah, aku minta maaf sama kamu. Aku gak akan bentak kamu lagi."
Charice yg mendengar Davin mau meminta maaf padanya langsung dapat ide. "Okk aku maafin kamu. Tapi dengan syarat kamu juga minta maaf sama Ega!" kata Charice dengan wajah berseri.
"Nggak. Kamu jangan jadiin ini ajas manfaat buat aku minta maaf pada anakmu itu."
Gagal lagi, pikir Charice.
"Dengan aku tidak jadi menghukum dia itu sudah lebih dari cukup."
Charice hanya diam tidak menanggapi. Baiklah, mungkin belum saatnya begitu pikir Charice.
"Udah gak marah lagi, kan? Kamu pernah dengar gak, kalau istri itu gak boleh marah sama suami lebih dari tiga hari. Ini sudah lebih dari tiga hari loh.."
"Iya, iya.. Udah gak marah."
"Ngomong udah gak marahnya kok kayaknya gak iklas yah" goda Davin
"Iya aku udah gak marah lagi kok. Aku juga udah maafin kamu." kata Charice dengan menampilkan senyum terpaksa.
Davin terkekeh dengan sikap Charice barusan.
"Davin. Aku mau ngomong serius sama kamu."
"Ngomong aja"
"Aku gak mau kejadian waktu itu terulang lagi yah. Aku gak mau kamu memarahi Ega. Sudah cukup sifat kejam kamu selama ini padanya."
"Baiklah. Sekarang aku ngantuk mau tidur. Kamu jangan lama2 ngerjainnya."
"Tunggu. Kamu harus janji dulu"
"Iya aku janji"
---
Charice POV
Hari ini aku pulang lebih awal. Karna tidak ada lagi urusan di campus. Sebenarnya skripsi ku belum kelar, dosen pembimbing ku meminta agar aku meletakkan skripsi ku di mejanya alias menginap.
Teman-teman seperjuangan ku sebenarnya mengajak untuk hang out. Tapi ku rasa ini bukan waktu yg tepat buat nongkrong jadi aku menolak ajakan mereka. Lebih baik aku menyiapkan diri buat sidang skripsi ku nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear Husband (COMPLETED)
Diversos"Saya tidak akan mau menikah lagi, Ma.. Semua perempuan di dunia ini sama. Sama-sama mau mendapatkan yang sempurna" Davin Surya Ferdinand "Ma,, gak usah pake dijodohin juga kali, Ma.. Kakak kan masih muda dan masih bisa cari pacar sendiri.." Charic...