Langsung dibaca aja 😊
***
Seperti biasa setiap Charice tidak ada kegiatan dia selalu mengisi kebosanannya dengan bereksperimen di dapur. Kali ini sebelum dia memulai eksperimen nya dia berbelanja bahan masakannya terlebih dahulu di supermarket.
Saat sedang asyik memilih bahan belanjaannya. Tiba2 ia tidak sengaja menabrak seorang anak kecil dengan tongkat di tangan kirinya.
Anak itu pun menangis memanggil Oma nya. "Huaaa,, Oma sakit.."
"Aduh, maaf dek ga sengaja.." kata Charice merasa bersalah.
"Lho, kenapa sayang? Charice?" kata Oma sang anak yang tak lain dan tak bukan adalah tante Mei Mamanya Davin.
"Oh, hai tante.. Emm ini Edgar yah tante?" tanya Charice.
Edgar yang masih menangis karena takut dan juga sakit di kakinya di peluk oleh Omanya. "Iya, ini Edgar. Cup cup,, cucu Oma gak boleh nangis lagi yah sayang.. Masih sakit kakinya? Kita ke dokter habis ini yah.."
"Emm Edgar, maafin tante yah.. Tante gak sengaja tadi nabrak Edgar." sesal Charice.
"Gak 'papa tante. Ega yg salah kok" jawab Edgar.
"Ya udah, kalau begitu kami permisi dulu yah, Edgar harus ke dokter." pamit Tante Mei pada Charice.
"Iya tante. Hati2. Maaf masalah yang tadi. Charice benar2 gak sengaja tante."
"Iya ga 'papa. Kami pergi dulu. Ayo sayang."
Tiba2 Edgar menoleh ke belakang "Tante Ega pergi yah" sambil tersenyum dan melambaikan tangan pada Charice.
__SKIP__
Setelah melakukan perundingan antara kedua keluarga. Akhirnya sepakat kalau mereka akan menikah pada hari ini.
Acara pernikahannya diadakan di salah satu Ballroom mewah milik Davin.
Kini dua orang telah menjadi satu dalam sebuah ikatan pernikahan. Mereka sedang sibuk menyalami para tamu undangan yang menghadiri acara pernikahan mereka.
Charice yang pada dasarnya masih kuliah dia tidak banyak mengundang teman kampusnya. Kebanyakan tamu yang hadir malah saudaranya dan saudara keluarga Davin. Selebihnya para relasi Davin dan Orangtua mereka.
"Hahh,, kenapa gak habis2 juga sih tamu nya..? Dari tadi adaa aja yang dateng?" keluh Charice
"Sabar. Maaf yah, saya juga gak menyangka bisa seramai ini." jawab Davin sabar.
"Iya tapi capek"
"Ya udah kamu duduk aja dulu. Biar nanti aku minta ambilin air."
Jam menunjukkan pukul 9 malam. Akhirnya kedua pasangan itu bisa pulang dan beristirahat. Davin langsung membawa Charice ke rumah nya yang di tempatinya selama ini bersama Edgar.
---
Charice POV
Akkhh,, akhirnya bisa meresakan empuknya kasur juga. Seharian hanya berdiri terus pegel juga.
"Mau sampai kapan kamu seperti itu? Kamu gak risih? Jorok banget" tukas Davin mengomentari tingkah ku yang sesang tiduran di ranjang.
"Iya, iya ini juga udah mau mandi kok."
Hampir satu jam aku dalam kamar mandi. Aku bingung mau keluar. Jujur aku sangat gugup malam ini. Mengingat status baru ku yang saat ini adalah seorang istri. Aku gak tau harus bagaimana malam ini.
Tiba2 di saat aku sedang bingung. Seseorang dari luar mengetuk pintu kamar mandi. "Charice kamu baik2 saja? Kamu sudah hampir satu jam di dalam. Tenang saja saya tidak akan macam2 sama kamu malam ini."
Ternyata Davin belum tidur. Aduhh,, gimana nih? Aku belum siap..
Terdengar ketukan pintu lagi "I,,iiya ini aku mau keluar kok"
Aku keluar dari kamar mandi dengan perasaan gugup menuju meja rias. Ternyata sebagian barang2 ku susah ada dalam kamar ini. Aku pun melakukan ritual malam ku sebelum tidur dengan memakai krim malam dan hand body.
"Kamu gak perlu setakut itu sama saya. Saya janji gak akan menyentuh kamu sampai kamu siap. Dan kita bisa saling dekat satu sama lain saja dulu" ucap Davin.
Aku menatap matanya mencari kebenaran. Takut kalau dia hanya mau menenangkan hatiku saja.
"Saya serius." ucapnya sungguh2.
"Baiklah. Aku percaya. Dan aku pegang kata2 kamu."
"Kalau kamu mau tidur duluan saja. Saya masih ada pekerjaan." katanya.
"Iya" ucapku sambil melangkah keluar kamar.
"Kamu mau kemana?"
"Aku mau lihat Edgar"
"Ingat, kamu tidur disini. Jangan coba menghindar!" katanya tajam.
Aku melangkahkan kakiku menuju lantai 2 di rumah ini ke kamar nya Edgar. Sebelumnya aku sudah bertanya pada Bi Ina pengurus rumah ini dimana kamarnya Edgar.
Tok tok tok..
"Hai,, Edgar lagi apa?"
"Lagi nyiapin buat sekolah besok, mm ma" jawab Edgar. Terlihat dia malu atau takut untuk mengatakan mama padaku. Aku jadi kasihan melihatnya ketakutan begitu padaku.
"Boleh Mama bantu"
Dia langsung tersenyum sambil menganggukkan kepalanya semangat. Sepertinya dia mulai nyaman dengan ku.
"Udah selesai semuanya?
Dia menganggukkan kepalanya.
"Gak ada yang kelupaan lagi?"
Jawabnya dengan menggelengkan kepalanya.
"Ya udah kalau gitu sekarang Edgar ke kamar mandi cuci muka sama sikat gigi yuk"
"Iya ma"
Edgar anak yang baik dan penurut. Selesai melalukan ritual sebelum tidur kami menuju ranjangnya Edgar.
"Mulai sekarang setiap mau tidur Edgar harus cuci muka dan sikat gigi yah!"
"Iya ma"
"Mau mama bacain cerita sebelum tidur gak?"
Mata Edgar terlihat berbinar saat ku tawari bacakan dia cerita.
"Boleh ma? Mama gak capek?"
"Enggak. Ya udah, Edgar mau mama bacain cerita apa?"
"Terserah mama. Emm boleh gak kalau mama panggil Ega aja biar kayak Papa dan Oma sama Opa?" pintanya
"Boleh dong sayang.. Malah mama seneng kalau mama panggil Ega aja"
"Ya udah biar mama pilihin yah cerita apa yang akan mama bacain"
Aku melihat2 koleksi buku Ega. Ternyata yang ada hanyalah dongeng Cinderella. Tidak ada buku lain.
"Ega cuma punya satu buku aja ma"
"kenapa cuma satu? Emangnya papa gak pernah beliin Ega buku cerita?"
"Enggak ma itu juga bukunya dari Om Mike. Papa sibuk jadi gak sempat buat beliin Ega buku, ma" jawab Ega. Aku semakin curiga dengan hubungan antara ayah dan anak ini.
"Ya udah ga 'papa. Biar mama yg ceritain dongeng buat Ega yah. Tapi Ega harus sambil tidur yah"
"Iya ma"
Ega pun tertidur saat aku masih menceritakan dia dongeng. Setelah ku pastikan dia tidur, aku pun mencium keningnya dan meninggalkannya. Lalu kembali ke kamar ku.
Di kamar aku tidak melihat adanya Davin. Lantas aku pun langsung masuk ke kamar mandi. Saat ku buka pintu kamar mandi aku kaget bukan main karna melihat seseorang ada di dalam kamar mandi sambil menatap ku tajam.
"Aakkhh"
***
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear Husband (COMPLETED)
Acak"Saya tidak akan mau menikah lagi, Ma.. Semua perempuan di dunia ini sama. Sama-sama mau mendapatkan yang sempurna" Davin Surya Ferdinand "Ma,, gak usah pake dijodohin juga kali, Ma.. Kakak kan masih muda dan masih bisa cari pacar sendiri.." Charic...