Langsung dibaca aja 😊
***
Charice POV
Selama acara perkenalan dan perjodohan ini aku hanya diam. Tidak ada berbicara sedikit pun. Karna memang percuma juga kalau aku ngomong. Toh, semua sudah di atur oleh para orangtua.
Disaat aku menikmati makanan ku tiba2 ada seorang anak kecil dengan sebuah kayu alias tongkat di tangan kirinya. Datang menghampiri meja kami.
"Papa.." kata anak itu. Tapi tunggu dulu, kakinya sepertinya agak pincang. Apa emang iya yah?
"Lho, ini anak siapa" tanya Papa heran.
"Ehm dia Edgar Ferdinand. Anaknya Davin cucu saya" jelas Om Bagas.
What,? Demi apa gue langsung ngurus anak? Jadi gue nikahnya sama duda gitu?
"Wahh berarti kita udah langsung punya cucu dong yah Pa!" kata Mama dengan semangat.
Hah,, kenapa Mama malah seneng banget gitu sih?
"Iya ya Ma. Halo, nama kamu siapa nak?" tanya Papa ke anak kecil itu.
"Edgar.." ucap anak itu dengan malu2. Sepertinya anak itu pemalu atau pendiam atau emang penakut yah?
"Ooh Edgar. Mulai sekarang kamu panggil kita Oma dan Opa yah.." jelas Papa
Sesaat Edgar melihat ke arah Oma dan Opanya. Mereka hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala. Kemudian melihat ke arah Davin Ayahnya. Tapi Ayahnya hanya cuek. Hhmm,, sepertinya aku mencium ada yang aneh.
"Oma.. Opa.." kata Edgar agak ragu2.
Kemudian Edgar melihat ke arah ku. Tapi kalau aku melihatnya kembali ia buang muka malu2. Aku jadi bingung mau bagaimana. Mama menyikutku memberi kode untuk menyapa Edgar. Hhmm,, baiklah. Karna aku calon Ibu sambung yang baik. Aku akan duluan menyapanya.
"Hai,, siapa namanya?" kataku ramah.
"Edgar tante" cicitnya.
"Oh, Edgar udah sekolah?" tanyaku.
"Udah tante. Ega kelas 1 SD" jawabnya semangat. Hhm, sepertinya anak ini sudah mulai betah bicara denganku.
"Oh ya? Emm Ega dapat juara gak di sekolah?" tanya ku. Seketika wajahnya langsung muram. Dia juga menundukkan kepalanya lemas.
"Gak dapet tante. Ega selalu dapat yang terakhir. Mungkin emang Ega bodoh"
"Sayang, denger tante. Gak ada anak di dunia ini yang bodoh. Yang ada hanyalah dia itu pemalas." jelasku menghiburnya.
"Ega gak pemalas kok tante. Tiap malam Ega belajar. Tapi emang mungkin Ega nya aja yang bodoh tante." katanya dengan lantang.
"Ya udah berarti. Cara belajar Ega yang perlu di ubah."
"Gitu yah tante?"
"Iya dong!"
"Kalau gitu Ega akan lebih giat lagi belajarnya. Biar Papa Ega bangga sama Ega. Iya kan Pa?" katanya semangat.
Lagi2 kulihat Davin hanya menganggukkan kepalanya. Dia terlihat cuek.
***
Charice POV
Keesokan harinya setelah pertemuan itu aku dan Davin janjian ketemuan di sebuah restoran. Hah sudah setengah jam aku menunggu disini tapi batang hidungnya belum keliatan. Sebenarnya dia itu niat gak sih dengan pertemuan ini?
"Sory telat." hah, akhirnya datang juga.
"Gak papa kok, gue nya aja yg kecepatan datangnya. Baru juga sejaman gue nyampenya. Santai aja." sindir ku.
"Maaf tadi saya ada meeting jadi agak telat. Aku ga pesan makan?" tanyanya.
"Makanan gue dah abis."
"Oke" dia memanggil pelayan buat memesan kopi.
"Begini. Saya ingin membuat kesepakatan dengan kamu." katanya to the point.
"Hhm" jawabku cuek. Aku pasrah. Mau dibawa kemana pernikahan ini. Aku hanya berharap pernikahan ini berhasil.
Davin menatapku sekilas. Kemudian berkata:
"Pertama. Saya mau selama pernikahan kita kamu tidak menjalin hubungan atau dekat dengan lelaki lain. Dengan kata lain saya orangnya pencemburu. Saya tidak suka berbagi. Saya orangnya setia dengan pasangan. Ini berlaku buat kita berdua."
Aku hanya menganggukkan kepala, toh dari dulu aku juga orangnya setia dalam menjalin hubungan. Jadi tidak masalah.
"Kedua. Saya mau kita tidur dalam satu kamar. Dan satu ranjang. Walau sedang dalam masalah sekalipun."
Aku menganggukkan kepala lagi.
"Ketiga. Saya paling tidak suka diatur dan di paksa. Saya ngomong seperti ini supaya kamu bisa menahan diri untuk tidak mengatur atau memaksa saya agar kita tidak terlalu sering berantem."
"Baiklah, saya rasa itu saja aturan dari saya. Sebenarnya saya berharap pernikahan ini berhasil. Tapi yah,, kita liat saja." ucapnya mengakhiri peraturannya.
"Oke. Gue ju.."
"Satu hal lagi" katanya memotong ucapanku. Ada apa lagi sih? Tadi katanya 'itu saja' sekarang nambah lagi.
"Saya gak suka kamu bicara dengan elo-gue"
Hah, kirain apaan..
"Baik. Gu,, eh aku juga punya peraturan. Sebelumnya aku setuju dengan peraturan kamu." kataku. "Pertama. Aku mau kamu tidak terlalu mencampuri urusan aku. Kamu tenang aja. Aku gak akan selingkuh kok. Dan perlu kamu tahu aku juga orangnya setia."
Dia menganggukkan kepalanya. Sepertinya dia setuju.
"Kedua. Kamu tahu kan aku masih kuliah? Aku mau kamu beri aku kebebasan. Aku masih mau hang out sama temen2 aku."
"Ketiga. Aku paling gak suka dan ga bisa dengan yang namanya DIBENTAK. Kalau kamu lagi marah sama aku lebih baik kamu ngomel2 atau gak diemin aja."
"Ada lagi?" tanyanya.
"Aku rasa itu aja."
"DEAL" kata kami serempak sambil berjabat tangan.
***
Author POV
Ega diajak Omanya belanja di supermarket dekat rumah Ega. Sebenarnya Ega sangat senang bila diajak jalan2 apalagi kalau yang mengajak itu adalah Papanya. Tapi sekalipun tidak pernah dilakukan. Ega hanya pasrah tanpa pernah menuntut Papanya. Dia tahu bahwa Papanya sibuk.
"Ega, kalau Ega punya Mama Ega mau gak?" tanya Omanya Ega.
"Papa mau nikah lagi ya, Oma?" tanya Ega hati2
"Memangnya kenapa sayang? Ega kan jadi ada temannya." jelas Omanya.
Sebenarnya Ega takut untuk mempunyai Ibu tiri. Dari buku dongeng yang pernah dibacanya (pemberian Mike om nya) Ibu tiri sifatnya jahat. Suka membentak, memukul bahkan memarahinya. Tapi dia takut untuk mengatakan pada Omanya.
Demi kebahagiaan Papanya dia akan merestui Papanya untuk menikah lagi.
"Gak kok Oma. Ega senang kok. Oma. Yang penting Papa bahagia." jawab Ega dengan senyuman di wajahnya.
Saat Ega sedang asik memilih coklat kesukaannya tidak sengaja dia menabrak seorang perempuan.
"Aduh,, Oma.." keluh Ega kesakitan.
"Aduh maaf sayang, tante gak sengaja.."
***
Sory typo
Jangan lupa tinggalkan jejak yah readers
Please VOMMENT 😊
Tekan ⭐ di pojok kiri bawah yah 😊
![](https://img.wattpad.com/cover/147519650-288-k967207.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear Husband (COMPLETED)
Aléatoire"Saya tidak akan mau menikah lagi, Ma.. Semua perempuan di dunia ini sama. Sama-sama mau mendapatkan yang sempurna" Davin Surya Ferdinand "Ma,, gak usah pake dijodohin juga kali, Ma.. Kakak kan masih muda dan masih bisa cari pacar sendiri.." Charic...