Part 12 - Ega Juara

135K 5.8K 68
                                    

Vote sebelum baca!

***

Davin POV

"Kita makan malam bareng yuk!" kata Charice sambil menarik tanganku.

"Memangnya anak itu kemana?"

"Anak siapa?"

"Ega"

"Ooh, dia udah di meja makan."

"Kalau begitu kalian saja yg makan" Apa Dia masih belum paham juga kalau aku membenci anaknya. Perlahan tangannya terlepas dan wajahnya menunjukkan kesedihan.

"Ya udah kami makan duluan yah" katanya sambil berlalu.

Tidak tega rasanya melihat wajah sedih istriku. Baiklah kali ini aku akan menurunkan sedikit egoku. Ini semua demi Charice, istriku.

"Papa?" sapa anak itu aku hanya diam tidak menanggapi.

Ku lihat wajah berseri istriku "Kamu makan sekarang? Aku buatin yah!"

"Nasi putih saja. Aku tidak suka nasi goreng" kataku, yg memang tidak suka nasi goreng.

"Yaah nasi putihnya abis. Tunggu sebentar aku masakin dulu yah!"

"Sudah tidak perlu. Aku makan ini saja" kataku mencegah dia beranjak.

"Pah, nasi goreng buatannya Mama enak loh.." lagi aku tidak menanggapinya

"Ega, kalau di mulut ada makanan gak boleh ngomong. Gak sopan" ingatkan Charice

"Iya Ma"

Hhmm,, baru kali ini aku merasakan nasi goreng seenak dan selezat ini. Benar-benar enak.

"Ega kalau makan gak boleh sambil senyum-senyum, gak sopan sayang" dasar tidak sopan. Jadi dari tadi dia melihat ku?

"Iya Ma maaf. Ega mau nambah dong Ma" secara tidak sengaja aku dan anak itu menyodorkan piring kami minta nambah. Mereka senyum mengejek melihatku tambah, salahkan nasi goreng nya yg enak.

---

Charice POV

Senang rasanya kami bisa makan malam bersama. Ega juga dari tadi selalu membicarakan Papanya yg mau makan bersama dengan kami. Sekarang ini kami sedang santai di kamar makan puding kesukaannya Davin sambil nonton.

Sejak kejadian tadi sore dimana Davin mengutarakan isi hatinya, dia jadi terlihat sedikit manja. Kurasa ini adalah sifat aslinya. Minta disuapi makan puding, memelukku, bahkan tidur di atas pahaku.

"Aku mencintai mu" katanya sambil sambil mencium tanganku. Aku hanya diam.

"Kenapa? Kamu meragukan perasaanku?"

"Aku rasa kamu udah tahu jawabanku" dia pun bangkit dari tidurannya.

"Aku cuma butuh kamu. Cuma itu. Ku mohon mengerti lah"

"Aku mengerti. Tapi sikap kamu gak adil. Aku gak mau kelak anak aku mengalami nasib yg sama dengan Ega." kata ku sedih.

"Aku gak bisa. Berat buatku mengakui Ega itu anakku."

"Kamu bisa. Ega itu anak kamu kan?"

"Entahlah, yg ku tahu saat perceraian kami, semua di urus oleh Papa termasuk tes DNA, aku gak tahu apa hasilnya"

"Kalau yg mengurus Papa bahkan sampai melakukan tes DNA itu berarti Ega itu anak kamu. Papa gak mungkin mau merawat Ega kalau Ega bukan cucu kandungnya."

"Entahlah. Yg pasti aku tidak suka anak itu."

" Davin, please mengalahlah dengan masa lalu mu. Lupakan jika kamu tidak bisa memaafkan. Berbesar hatilah Davin. Demi keluarga kecil kita." kataku memohon

My Dear Husband (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang